Rio, Rose, Brandon dan Jennie sedang bersiap hendak ke hotel tempat orang tua mereka menginap, dengan pakaian resmi sesuai dengan pesan sang eomma.
Dan Rose di jemput Yoong, mereka berangkat berdua, sementar Rio bersama Jennie dan Brandon, sesampai di hotel, seorang bodyguard sudah menunggu putra dan putri Jiyoung di lobby, dia menghampiri rombongan Rio.
"Tuan muda, nona, mari ikut saya" ujar sang bodyguard membungkuk hormat, Rio menggandeng tangan kanan Brandon, sedangkan lengan kanan Rio dipelukan Jennie, mereka nampak seperti keluarga muda yang harmonis.
Ceklek
"Silakan tuan, nona" sang bodyguard membuka kan pintu ballroom hotel Morning Sun.
"Woah" gumam Brandon takjub, karena dia belum pernah menghadiri acara pesta yang mewah seperti ini, Rio dan Rose juga bingung, appa mereka tidak mengatakan tentang pesta ini.
"Ayo kita cari appa dan eomma, Chaeng, aku kesana, kamu ke sana ne" ajak Rio, mereka pun mulai melangkah masuk, tanpa sadar, ada sepasang mata yang sedang mengawasi pergerakan Rio dan yang lain dengan tatapan heran dan menyelidik dan. . .
Jreng
Orang itu tiba-tiba menghadang langkah Rio tepat di depan nya, Jennie dan Rio terkejut, mereka mengernyitkan kening nya.
"Jisoo" gumam kedua nya, sang pemilik nama tersenyum lebar, lalu menoleh pada Rio.
"Apa yang kalian lakukan disini? Memata-matai aku?" Selidiknya percaya diri, Jennie memutar malas kedua mata nya.
"Untuk apa kami memata-matai mu, kami sedang sibuk dengan kebahagiaan saat ini, tak peduli dengan urusan mu" ketus sang mantan istri, Rio masih terdiam.
"Lalu kenapa kalian disini? Acara ini khusus diperuntukan bagi para pemegang saham dan para pegawai hotel beserta keluarga nya saja, dan Jenn, aku sudah membawa Irene dan Sebastian sebagai keluarga ku, jangan memaksa untuk ikut hadir di acara seperti ini, kita sudah bukan pasangan lagi" ucap Jisoo kesal karena merasa Jennie masih ingin mendompleng status sosial pada nya karena dia adalah manager hotel Morning Sun.
Jennie menganga mendengar penuturan mantan suami nya yang begitu percaya diri, Rio meremas telapak tangan Jennie agar emosi nya mereda.
"Jangan permalukan dirimu sendiri Jen, pulang lah, dan bawa kekasih muda mu itu pergi dari sini" usir Jisoo.
Tak lama Rose datang bersama kedua orang tua nya dari arah belakang Jisoo berdiri.
"Siapa yang berani mengusir anak-anak ku?" Tanya Jiyoung dingin.
Glek
Jisoo menegang mendengar suara yang sangat dia hafal siapa pemilik nya itu.
"Anak?" Gumam nya tergagap, dia lalu memutar tubuh nya menghadap Jiyoung ketakutan.
"T-tuan" gugup nya.
"Rio putra ku, dia datang bersama calon istri dan cucu ku, kamu hanya manager di sini, apa kamu lupa jika aku adalah pemiliknya?" Suara Jiyoung terdengar sangar dan menakutkan bagi Jisoo.
"Ma-maaf tuan" dia lalu membungkuk takut, tubuh nya gemetar.
"Appa" Rio lalu menghampiri sang ayah.
"Brandon" Sandara memanggil pria kecil itu lalu membawa nya untuk dicarikan camilan.
Acara ini memang diadakan untuk menyambut kedatangan Jiyoung, sang pemilik hotel, sekaligus pemegang saham terbesar Morning Sun, dia lalu membawa sang putra untuk di kenalkan pada rekan-rekan bisnis nya, yang ternyata beberapa anak mereka sudah mengenal Rio lewat usaha cloting line nya Mbrio.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
Fanfictionterkadang, untuk menemukan cinta sejati, kita harus diberi luka terlebih dahulu, sampai akan datang nya seseorang yang mampu mengobati luka di hati kita, dan memberi kita cinta yang sesungguhnya.