Sandy menghela nafasnya kasar saat mendengarkan penuturan daniel .apa cewek itu tidak bisa menjaga dirinya sendiri ? dia selalu ingin balas dendam jika ada masalah .apa salahnya hanya diam . seperti saat ini dia dirumah sakit karena balas dendam .
Diam tidak melulu menyelesaikan masalah tapi ada masalah yang bisa hilang hanya dengan diam dan pura-pura tidak tahu .
Sandy sudah sadar dari komanya . cowok itu memutuskan untuk kerumahnya sakit .melihat adik kecilnya yang sangat pemberani walaupun sebenarnya dia rapuh .
"are you doing well, stop everything before it's too late " Sandy mengelus punggung tangan cewek itu sehingga membuatnya terbangun .
Dia memeluk Sandy "kok udah sadar?" Pekiknya girang .
Sandy memutar kedua bola matanya "aish ,lo mau gue gak sadar?"
"Hehehe gak ,gimana abang udah baikan"
Takk satu buah pletakan jatuh kekepala cewek itu "woy !! Itu dialog gue seharusnya gue yang nanya kondisi lo"
Niken meringis memegangi kepalanya "iya iya" dia cengar-cengir lalu tersenyum .
"Bang Akbar gimana?"
"Dia baik-baik aja kok ,tadi diminumin obat tidur soalnya berisik" kekeh niken yang diikuti sandy .
"Yaudah besok lo boleh pulang kan ,lusa kita kesekolah nyelesaiin ujian"
Niken memperagakan postur penghormatan kepada bendera merah putih yang biasa dilakukannya setiap hari senin "siap!!"
Sandy mengacak rambut niken pelan "oke bubay"
Niken tersenyum sikap sandy tidak pernah berubah sama seperti dulu ,kaya orang biasa padahal CEO. dimana-mana kan kalau orang yang punya pangkat di perusahaan itu bicaranya sopan pakai saya- anda atau aku-kamu dan lain-lain yang mencerminkan kedudukan mereka . contohnya Reno .
----
Akhir akhir ini niken sering sekali absen dan tidak mengikuti pelajaran dengan alasan sakit sudah yang keberapa kali dirinya masuk rumah sakit gara-gara kecelakaan dan juga the derik's itu .
Niken memakai crop hoodie berwarna hijau army dengan bawahan jeans sepaha cewek itu bosan memakai pakaian rumah sakit makanya dia minta reno membawakan pakaian untuknya .
"Bang akbar udah baikan?" Tanya niken sambil memainkan smartphone miliknya .game, cewek itu main game sejenis 'membunuh zombie' seru rasanya saat melihat darah mereka keluar saat kepala atau anggota badan merek putus akibat ditembak. Kepuasan tersendiri .
Akbar mengangguk "lo gimana?"
"Gue baik-baik aja kok ,nanti anak-anak mau jenguk" Akbar mengangguk padahal dia yang ingin mengunjungi mereka tapi ternyata dirinyalah yang dikunjungi .
"Woy bro!!" Sandy menjabat tangan akbar lalu duduk di sofa ruangan .
Daniel dkk ikut melakukan hal yang sama "gimana zhepeus pas gue gak ada?"
"Baik-baik aja dan malah makin baik karena yang ngelola adik lo" Sandy menunjuk niken yang nampak acuh masih melanjutkan aksi bunuh membunuh dilayar pipihnya .
"Bagus deh , gue sebenernya khawatir sama dia ,gue balik kesini juga gara-gara dia yang gak bisa jaga diri" nada bicara Akbar memang pelan tapi telinga niken itu tajam bisa mendengar percakapan dengan radius beberapa cm disebelahnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Arniken✔️
Teen Fiction[biasakan follow sebelum membaca] Arniken elios jaffier cewek yang lebih mendekati kata cowok .memuat kata kasar. ⚠️18++ ⚠️Dilarang keras anak dibawah umur baca cerita ini! ⚠️Dilarang keras menjiplak karya wina