Keluarga rayn menjadi keluarga yang harmonis .tidak ada pertengkaran besar yang terjadi kecuali adu jotos antara rayn dan niken.
Setelah beberapa tahun menikah niken mengandung dan melahirkan bayi perempuan yang diberi nama desy anaknya dan rayn .
Desy persis seperti niken bahkan saat ini ,saat dia masih bayi rambutnya sudah tebal .matanya menyerupai rayn , sedangkan kulitnya menyerupai keduanya dengan warna putih pucat .
"Mom Eva mau gendong Desy, boleh"
Niken mengangguk dua kali .dia mengantarkan Desy ke gendongan Eva .
"Eva kmau harus jagain desy ya ! Dia adik kamu ,kamu harus pertaruhin semuanya buat dia"
Eva dapat mengerti di umurnya yang ke15 tahun ini , kalau dirinya di nomor duakan .sejak awal memang dia tidak mempunyai hubungan darah dengan mereka .wajar saja niken memperlakukan Desy lebih darinya .
"Iya mom" Eva tersenyum hambar kemudian memberikan Desy kembali kegendongan niken .
"Eva are you okay?" Rayn yang baru pulang kerja duduk disamping Eva yang berada ditangga teras ,sebelum masuk kedalam .
Eva menatap rayn kikuk "no! im happy ,can you see?"
Rayn balas mengusap puncak kepala Eva "gimana sekolah kamu?"
"Baik baik aja"
Eva enggan menceritakan semua yah terjadi padanya akhir-akhir ini .Eva dibully habis-habisan disekolahnya .Eva sudah sering tersandung dan tersungkur di berbagai tempat tapi semenjak dia dibully kejadian itu bertambah .Eva terpaksa membawa obatnya kesekolah agar sewaktu waktu tidak membuatnya dalam bahaya .
"Eva ingin menjaga Desy ,Eva gak boleh mati" Eva bergumam .meneguk ludah kemudian menghela nafasnya.
School
Gedubrak- Eva terjatuh karena sebuah ukuran kaki menggangu langkahnya.
Dia tersenyum saat melihat siapa yang menyandung kakinya .dia Desy bukan adiknya dia pembully ulung disekolah Eva .
"Desy, maaf" gumam Eva diiringi senyuman kalau pergi meninggalkan tempat kejadian .
Hal itu membuat yang ada disana bingung . sebenarnya yang bersalah siapa? Kenapa Eva yang meminta maaf? . mungkin saja otaknya terbentur makanya Eva jadi aneh .
Walaupun dia sering kelelahan dan terjatuh .Eva tetap memiliki kelebihan yang tak jauh berbeda dengan niken yaitu , kepintaran. Bisa dikatakan Eva itu sosok yang dibuat niken menyerupai dirinya .pintar dan cantik .
"Eva bisa bantuin gue" Aldo teman Eva yang otaknya keenceran saking encernya sampai mencair dan gak berbentuk . selalu minta bantuan eva lebih tepatnya nyontek .
Eva mendekati meja Aldo dan duduk disamping kursinya "gue minjem buku lo aja ya"
"Ih aldo seharusnya kamu belajar kalau kamu gini, kapan bisanya?" Eva menarik nafasnya.
"Males , lagian kalau ulangan juga gue bisa nyontek sama lo"
Eva menggeleng "kalau gitu terus kamu gak bakalan bisa ,Aldo" tapi tetap menyerahkan bukunya yang langsung disalin cepat oleh orang yang tak tahu adab itu .
"Iya nanti"
"Janji"
"Gak"
"Whatever" Eva melenggang menuju mejanya namun kakinya kembali tersandung.
Melihat kondisi Eva yang menggenaskan ,Aldo terkikik tanpa berniat membantu .Eva akan bangun sendiri .
"Eva" Aldo memanggil tak ada sahutan seperti Eva tak sadarkan diri .
---
"Aldo Eva kenapa?"
"Seperti biasa tante ,Eva jatuh " aldo menghembuskan nafas tipis .
Niken menghela nafas "tante gak tau kenapa ,tapi tante yakin disekolah Eva dibully"
Aldi menatap tidak percaya "gimana tante bisa tau?"
Pengalaman. Seorang pembully tau dimana biasanya bagian yang sering dijadikan objek bully . seperti Eva, cewek itu terluka lebih dari biasanya dan penyebabnya adalah pembullyan .
"Yah gitu"
"Tante Eva dari kapan gini?"
Niken melirik Aldo "dari kecil.." niken menarik nafas dan menatap Aldo "tante harap kamu bisa jagain Eva"
Aldo tersenyum kikuk "saya gak janji tante"
"Kamu bisa tolongin tante gak?"
Aldo diam namun setelahnya tetap mengangguk "setelah Eva selesai dari kelas satu SMA ini tante pengen Eva pindah ,kamu setuju"
Ini bukan permintaan bantuan tapi permintaan untuk Aldo setuju .
"Dan kamu bisa ngingetin Eva buat keruang sakit pas umurnya 17 tahun ,tante gak yakin tante bisa selamanya didunia ini"
Aldo menahan nafas "Aldo gak tau kenapa tante minta itu ,tapi Aldo bakal berusaha inget sama permintaan tante yang nyuruh dia ke rumah sakit"
"Surat dia ingetin bawa"
"Iya tante"
-----
"Eva sini "
"Iya mom" Eva beringsut mendekati niken yang sedang menggendong Desy .
"Kamu jagain desy ya" Eva tersenyum lembut lalu mengelus puncak kepala adiknya.
"Eva malah belum bisa ,mom aja"
Niken mengelus rambut pirang Eva "sewaktu waktu Eli gak bisa terus disini"
"Gak usah ngomong gitu mom, Eva gak suka .mom kayaknya mau ninggalin kita. Mom juga bilang itu ke Aldo kan?.." matanya mengembun siap turun kepipi mulusnya "jangan pergi Eva gak mau sendirian didunia ini"
"Iya sayang ,Eli cuma-- ah gak tau kenapa tapi kata itu selalu keluar tiap kali mom Deket sama orang yang Deket sama kamu"
Eva memeluk niken dari samping "jangan bilang gitu mom"
"Hmm"
Niken membalas pelukan Eva .
Jodoh dan maut gak ada yang tau selain dia yang diatas .
Bisa jadi kamu ditakdirkan berjodoh tapi jodohmu ditakdirkan pergi ,kamu tidak akan pernah bisa mengubah apa yang sudah menjadi takdir .____________________________
Terimakasih atas kunjungan anda 🤗
Vote dan komentar sangat diperlukan ♥️🌈
![](https://img.wattpad.com/cover/227727009-288-k146445.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arniken✔️
Teen Fiction[biasakan follow sebelum membaca] Arniken elios jaffier cewek yang lebih mendekati kata cowok .memuat kata kasar. ⚠️18++ ⚠️Dilarang keras anak dibawah umur baca cerita ini! ⚠️Dilarang keras menjiplak karya wina