12.two brother

553 34 6
                                    

Aku rasa hari itu terulang lagi , hari dimana kalian menyayangi diriku

Niken dan Reno memasuki kediaman jaffier ,sangat jelas perbedaan mereka Reno yang berpenampilan rapi dan wajah yang mulus sedangkan niken dengan baju yang acak-acakan ,rambut berantakan dan muka memar .padahal niken yakin kalau Reno akan kembali bulan depan , ternyata kakaknya itu memajukan kunjungannya kerumah.

"Astaga Eli kamu kenapa?" Dewi, mamanya niken yang tidak sengaja juga baru pulang langsung menghampiri anaknya itu .ia menatap tajam Reno yang membalasnya dengan tatapan acuh .

"Mama udah pulang?" niken memutar balikan suasana ,ia tidak ingin dewi mencemaskan dirinya.

"Iya sayang , mama udah pulang gimana kabar kamu setelah kecelakaan?"

"Apa kecelakaan" reno merasa bersalah ia tidak tahu kalau adiknya baru saja kecelakaan tapi ,dia malah menampar dan menendang adiknya tadi .

"Iya ,kamu gak tau"

"Niken maafin abang" walaupun nadanya datar ,terlihat ketulusan dimata Reno saat ia mengucapkan kalimat tersebut .

Niken mengangguk sakit diwajahnya masih terasa .

"Biar abang obatin" kata Reno kembali menarik tangan adiknya menjauhi sang mama ,Dewi .

---
Reno mengambil kotak p3k , menatap Dalma mata adiknya yang tidak berair namun pasti ada kesedihan disana karena ulah Reno .

"Maaf abang cuma gak mau kamu terlibat dengan anak geng" reno memberikan obat pada sudut bibir niken yang kembali terbuka saat cewek itu tersenyum .

"Kamu jangan ikut lagi ya nik"

Niken menggeleng ,ia tidak bisa meninggalkan zhepeus .mereka adalah keluarga kedua niken mereka juga tak kalah penting dari reno .

"Niken-

Bugh satu buah bogem mentah langsung dilayangkan seseorang dari samping tepat dipipi reno .ia terengah-engah .

Kacamata yang bertengger indah menutupi matanya sukses melayang membentur ubin kamar niken .

"Lo udah buat adik gue menderita Reno elios jaffier" teriaknya kembali mengangkat baju jas milik Reno .Reno menggeram tertahan ia berbalik dan balas memukul cowok didepannya .

"Kak Akbar" cicit niken menahan Reno agar tidak memukuli cowok itu .apa mereka tidak ingat kalau sedarah ?, Oh ya bukannya Reno juga begitu terhadap niken .

"Kamu dari dulu seperti itu lebih menyayangi Akbar dari pada aku" reno menjauhi kamar niken tapi ditahan niken dengan menyuruh rebo agar tetap dikamarnya.

Akbar tersenyum "lo emang adek gue yang paling gue sayang" akbar mengelus lembut puncak kepala adiknya .

Niken mengangguk dan tersenyum lalu meringis saat lukanya kembali mengalir .sama sama kedua laki laki yang berstatus sebagai kakak kandung itu menatap niken dengan tatapan khawatir "kamu gak papa"

"Iya kak"

"Jawab gue siapa yang bikin lo kayak gini" Akbar berdiri dari duduknya "gue bakal bikin dia mampus"

"Meskipun orangnya gue" Akbar sukses menoleh menatap reno dengan tatapan berapi api . bersiaplah kamar niken akan menjadi lautan darah.

"Bukan itu hanya perumpamaan" balas niken cepat .

"Oh gitu ,jadi siapa yang bikin lo kayak gini?"

Niken menatap wajah reno dan Akbar bergantian "bukan siapa-siapa ,ya udah niken mandi dulu kak jangan kemana mana niken gak lama kok"

Arniken✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang