43

350 19 0
                                    

Semua orang yang ada disini menatap sendu kedalam sana .ke arah ruangan yang sedang melakukan pengobatan didalam sana .

Revanya ,gadis kecil itu tiba-tiba saja jatuh pingsan disekolahnya setelah berlari bersama teman-temannya dijam olahraga mengelilingi lapangan dibawah terik matahari sebanyak dua kali .

Meski sempat dirawat dirumah ,tapi Eva belum juga sadar .sampai harus dilarikan dirumah sakit utama kota ini , perawatannya memang lebih bagus daripada di Indonesia tapi rumah sakit ini kekurangan obat-obatan herbal sebanyak di Indonesia .

Rayn menepuki punggung niken , sesekali mengelusnya "nick lo yakin gak bawa dia ke indo?"

Niken menoleh dengan mata yang sedikit sembab "tapi--"

"Gue tau lo marah sama mereka ,tapi biar gimanapun mereka tetap keluarga lo"

Niken mengangguk, apa yang dikatakan rayn memang benar adanya "gue bakal pikir-pikir lagi"

Masih bisa berpikir? Ini nyawa Eva loh taruhannya.

Niken melirik smartphone ditangannya yang berdering menampilkan penelepon disana .

Dia mengangkatnya "hmm?"

"Nick abang lo udah tunangan!"

Masih dengan nada yang sama niken hanya menyahut dengan deheman .masih belum sadar apa yang dibicarakan Jun ditelepon .

"Bang reno nick!!" Setengah berteriak Jun menegaskan kalau yang sudah bertunangan adalah kakak kandung niken .

Niken terkejut hampir saja smartphone di genggamannya terjatuh "hah ! Bang reno gimana?"

"Abang lo tunangan ,astaga lo gak denger"

"Maaf gue dirumah sakit"

"Ngapain lo disana ? Jangan bilang lo hamil"

"Jun" niken mengingatkan "gue gak janji bakal kesana ,tapi lo bisa bilangin ke bang Reno , selamat atas tunangannya"

"Gak ,males" Jun mematikan sambungan telepon secara sepihak membuat niken menghembuskan nafasnya .

Niken menatap rayn yang cekikikan disampingnya. sudah pasti cowok itu senang karena alasannya kembali ke Indonesia semakin banyak ,bukan semata-mata untuk pengobatan Eva tapi juga untuk pernikahan Reno ,memang belum tau tanggalnya tapi pasti setelah tunangan kakaknya menikah .

Dokter keluar membuat niken dan yang lainnya menghampiri orang itu "gimana keadaan Eva?"

"Keadaannya sudah membaik ,tapi sewaktu waktu kondisi pasien bisa memburuk"

Niken bergetar ,lututnya lemas dan akhirnya luruh .terjatuh disana setelah mendengar pernyataan mengerikan itu .

Setelah tersadar dia sudah ada dirumah ,rayn datang sambil membawa nampan berisi bubur .

"Kita dimana" niken memijit pelipisnya .

"Dikuburan bego! Ya dirumah lo lah ,masa gak inget ,jangan bilang lo amnesia" cerocos rayn .

Niken menggumam "kalau gue bisa gerak gue bakal mukul lo"

Rayn mendengar "Heh jangan kasar sama calon suami"

"Lo juga kasar ,bangsat!"

"Masih bisa ngumpat? ! Walaupun sakit"

Niken berdecak lalu kembali menatap rayn ingin mengambil nampan itu tapi tangan rayn menjauhkannya .

"Gue suapin"

"Tangan gue gak patah ,gue cuma pingsan" niken menegaskan kondisinya .

"Biar romantis"

"Gak suka yang romantis lo jadi romantis gue jijik" niken menampilkan senyum miringnya .

Rayn kesal tapi sebisa mungkin menahannya ,sambil berbicara dalam hati .

Niken sakit jangan kalap dia sakit dia sakit gak bisa balas pukulan lo ,inget!! .

Rayn mengarahkan sesendok bubur untuk niken ,belum sempat sampai kedalam masih di depan bibirnya niken sudah menggeleng .

Alis rayn terangkat "kenapa?"

"Panas anjing"

Sabar sabar sabar ,biar ngelunjak gini dia calon istri lo.

Rayn meniup bubur itu kemudian menyuapkannya kemulut niken .

Dia tersenyum kemudian merengut kesal .

"Asin ! Lo mau cari calon lain ,astaga sama gue aja belum jadi istri udah cari yang lain"

Rasa asin berlebihan dimakanan yang dibuat seseorang pertanda dia memiliki orang lain yang dia sayang selain orang yang saat ini bersamanya .

Oke pernyataan diatas menurut niken .

Cup rayn mencium sudut bibir niken "gak akan pernah ! Gue jauh-jauh kesini dan nunggu lo belasan tahun sama sekali gak buka hati"

Niken mematung rayn baru saja menciumnya ,untung tidak ada Eva jika dia melihatnya niken tidak menjamin gadis itu akan diam .

"Ma-makasih" rayn mengangguk .

----

"Mom" lirih Eva dengan suara parau .

"Iya Eva? Mana yang sakit? Mau apa? Eli ambilin"

Eva menarik tangan niken "mom ayo keindonesia"

"Kenapa?"

"Tristan" detik selanjutnya Eva kembali terpejam dengan dengkuran halus .

"Tristan" Gumam niken kemudian menarik pelan tangannya dari pelukan Eva .menarik selimut dan mengecilkan AC agar Eva bisa tidur dengan nyenyak.

-----

"Mom" Eva mengucek matanya karena baru terbangun dari tidurnya ,gadis itu sudah keluar dari rumah sakit dan diperbolehkan kembali pulang.

Niken mengangkat tubuh eva kedalam kamar mandi "mandi dulu ,nanti kita sarapan sama-sama"

Eva mengangguk dia mandi dan masuk kedalam kamarnya ,menyisir pelan rambutnya yang panjang lalu mengangkat kalungnya "Tristan eva Miss you"

Ruang makan sudah penuh dengan kedatangan rayn dan juga Eva sedangkan niken masih sibuk memasak .

"Ray ,kamu kapan balik keindonesia" rayn yang tadinya memainkan smartphone menilik Eva .

"Nunggu mom kamu"

"Eva gak?"

Rayn menepuk pelan puncak kepala Eva "kamu dibawa ,karena kalau ada kamu berarti ada mom kamu"

Eva memeluk rayn "can i call you dad?"

"Yes ! You can" rayn membalas pelukan Eva .

"Duh duh senengnya keluargaku akur" niken membawakan sup ketengah meja dan menuangkannya kedalam mangkuk kedua orang didepannya tak lupa mangkuknya juga .

"Keluarga dari mana? Lo aja belum nikah sama gue"

"Simulasi bego!!"

"Lo kira ini ulangan? pake simulasi segala"

"Bacod ,diem udah syukur juga dikasih tempat tinggal ,gue usir lo,mampus! jadi makanan tante girang"

Rayn diam dan memilih menikmati sup nya .

____________________________
Terimakasih atas kunjungan anda 🤗
Vote dan komentar sangat diperlukan ♥️🌈







Arniken✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang