Malam ini ibu kota Jakarta tengah diguyur hujan yang sedari tadi sore tidak berhenti sama sekali. Udara dingin menguap ke segala arah. Banyak manusia memilih untuk tinggal di rumah dan berkumpul bersama keluarga.
Di tengah rintik hujan itu, cewek dengan rambut sebahu itu tengah berkutat dengan soal-soal matematika. Di samping buku paket-nya, dengan secangkir coklat panas yang menemaninya.
"Huh, selesai sudah"
Keluhnya dan tangannya bergerak menutup buku dan memasukkan ke dalam tas sekolah.
"Besok ada IPA, Matematika, dan Bahasa Inggris"
Seluruh persiapan sekolah sudah berada rapi di dalam tas-nya. Setelah itu ia duduk di pinggir kasur dan meminum setengah coklat panas itu.
Tangannya bergerak mencari ponsel dan memeriksa satu persatu notifikasi yang ia abaikan beberapa jam yang lalu.
Bibirnya melengkung ke bawah saat melihat nama-nama yang mengirimkan chat bukan seseorang yang di harapkan."Abidzar kok nggak nge-chat gue? Kan gue udah nunggu, padahal tadi pagi udah gue suruh buat nge-chat. Bandel banget itu anak"
Abidzar sayang ❤️
Abi?
Kok nggak nge-chat sih?
Udah gue tunggu juga
Abi?
Kemana sih?
Sayang
Eh, bercanda
Serius juga boleh
Read 20.11
"Loh kok malah di read doang sih?"
Bibirnya mengerucut sebal, dengan segera ia menelepon nomor cowok itu.
Panggilan pertama tidak terjawab, ia lanjut hingga panggilan ke sepuluh.Ia menelepon cowok itu dengan panggilan video call, tentu saja langsung di tolak.
Abidzar sayang❤️
Gue sibuk. G ush gnggu!
"Untung sayang!"
Tatapannya mengarah ke luar jendela, bibirnya melengkung saat mengingat masa orientasi siswa. Saat ia di gendong Abidzar ke UKS, niatnya yang hanya pura-pura pingsan malah menjadi beneran. Untung saja cowok itu sigap menahan badannya, kalau tidak sudah di pastikan ia akan ambruk di lapangan sekolah.
"Afra!!! Turun, ayo makan!!!"
Teriakan dari Sheina membuat Afra terkejut setengah mati.
Dengan langkah terburu-buru ia segera turun ke lantai bawah dan bergabung dengan kedua orang tuanya."Mama, ini rumah bukan hutan. Afra denger, nggak usah teriak-teriak"
Ucapnya lalu duduk di kursi yang biasa ia duduki.
Wiranto, sang papa hanya menghela nafas berat menghadapi kedua wanita ini.
Ia meneguk habis air putih di gelas terdekatnya."Sekolah kamu bagaimana?"
Afra menatap sang papa dan tersenyum bangga, "Minggu depan sudah ujian akhir"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abidzar (END) ✅
RomanceKisah mengenai perjuangan Afra Hanina untuk mendapatkan hati seorang Abidzar Adhitama, cowok yang suka dengan Hoodie berwarna putih. Berkali-kali usaha yang dilakukan Afra untuk mendapatkan hati Abidzar, dan berkali-kali pula Abidzar mencoba untuk m...