Kita

192 19 2
                                    

🔊: Stay Gold — BTS

————————————————————

Ada salam nih dari Abidzar tampan

Lagi pake Hoodie putih kesayangannya❤️❤️❤️————————————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi pake Hoodie putih kesayangannya
❤️❤️❤️
————————————————————

Afra baru saja menyelesaikan mandinya setelah mendengar suara Sheina yang memberitahukan bahwa Abidzar telah datang dan menunggu di taman belakang.

Dengan cepat ia mengambil beberapa bukunya dan menuju taman belakang.
Di sana sudah ada Abidzar yang tengah bermain dengan kelinci peliharaannya yang ada di kandang.

Sudah lama ia memelihara kelinci itu semenjak ulang tahun sebelumnya.
Kelinci berwarna putih bersih dan berbadan gemuk karena sering kali ia dirawat oleh Sheina saat Afra tengah di sekolah.

Afra tersenyum lalu duduk.

"Abidzar,"

Abidzar menoleh lalu tersenyum, ia menyusul Afra lalu duduk di sebelahnya.

Afra tersenyum senang lalu membuka buku-bukunya, hari pertama ujian besok adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Abidzar tersenyum menatap Afra yang mengenakan pakaian rumahan dan rambut yang setengah basah.

"Besok lo berangkat sekolah diantar siapa?"

Afra menaikkan alisnya, heran.

"Nggak tau, gue belum bilang sama Papa."

Abidzar mengangguk, "Sama gue. Besok gue jemput."

Dengan mata berbinar, Afra mengangguk semangat.

Memberanikan diri, tangan Abidzar bergerak mengacak pelan rambut Afra dan menimbulkan sensasi geli di dalam diri Afra. Senyumnya pun mengembang saat menatap Abidzar yang tengah tersenyum padanya.

"Ayo mulai belajarnya."

Afra mengangguk dengan tersipu. Rona merah di kedua pipinya masih tersisa.

Selang beberapa menit kemudian, Afra mendongak menatap Abidzar. Cowok itu tengah berkutat dengan soal-soal bahasa Inggris, ia mengurungkan niatnya untuk bertanya.

"Tanya aja,"

Afra tersentak terkejut saat Abidzar berucap itu. Bagaimana bisa ia tau?

"Tanya apa?"

Afra menggeser bukunya lalu menunjuk salah satu nomor. Abidzar mengangguk, ia memberikan pemahaman perlahan pada Afra hingga gadis itu paham.

Setelah belajar hampir tiga jam, keduanya berhenti. Mereka mengistirahatkan pikirannya dan menikmati minuman yang dibuat Sheina.

Abidzar (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang