Chapter 4 - Tempat BaekHyun

10.5K 469 23
                                    

[BaekHyun POV]

Aku pikir aku akan memberi tahu ChanYeol kalau Yerin sudah menandatangani nya, dan sekarang Yerin di bawah tanggung jawab ku. Besok Aku akan membawa Yerin ke tempat ku dan dia akan pindah ke sekolah baru nya.

Aku mungkin jahat, tapi aku tidak bisa membiarkan Yerin bertemu dengan ChanYeol lagi. Mereka berdua terlalu dekat, dan lebih baik aku bilang kepada Sepupu ku kalau ChanYeol juga menyukainya, jadi mereka berdua bisa jadian dan ChanYeol akan melupakan Yerin dalam waktu yang cepat kan.

"Halo, ChanYeol,"

"Ada apa Baek?" tanya ChanYeol.

"Yerin sudah menandatangani nya, jadi aku akan membawa nya besok."

"APA! APA KAMU MEMAKSANYA? DIA TIDAK MUNGKIN MELAKUKAN ITU. BAEK.. APA KAMU SUDAH GILA? DIA HANYA SEORANG GADIS POLOS. Dengar Baek. Dia sudah kehilangan segalanya, dan sekarang kamu akan mengambil mahkota nya juga? Jangan gila Baek."

"Kata siapa aku akan melakukannya? Kamu seharusnya melihat surat perjanjiannya dulu, di sana tertera, berhubungan intim hanya di sepakati oleh kedua belah pihak, aku yakin dia tidak akan mau melakukannya, dan aku juga tidak akan memaksanya jika dia tidak mau. Tenang saja, dia mau di biayai oleh ku, hidup nya akan lebih baik. Dan masalah sepupu ku, aku akan berusaha mempertemukannya dengan mu," Ucap ku.

Setidaknya aku sudah menjelaskannya kepada ChanYeol, karena aku Yakin jika Yerin yang memberitahu nya, ChanYeol akan melarangnya untuk ikut bersama ku.

"Aku tidak bisa melarangnya lagi sekarang, dia sudah menandatangani nya kan, itu adalah keputusannya. Ya sudah Baek, Semoga beruntung. Jaga dia baik-baik ya, dia sudah seperti adik ku sendiri, dan jika aku tahu kamu membuatnya menangis, aku akan mendatangi mu dan mengubur mu hidup-hidup, Byun BaekHyun."

"Iya.. iya aku tahu. Ya sudah aku hanya ingin memberitahu mu itu. Selamat malam dan juga besok kamu bisa bertemu dengan sepupu ku di kampusnya, kamu tahu kan di mana, dan dia akan makan siang di Cafe seberang kampusnya." Ucap ku.

"Baiklah, Terima kasih Baek, aku serius, jagalah dia."

"Iya tenang saja." ChanYeol memutus sambungan teleponnya. Aku pikir aku akan memberikannya kamar yang nyaman di sini.

[BaekHyun POV END]

******

Pagi ini, BaekHyun sudah menyuruh beberapa orang untuk menjemput Yerin di rumahnya, karena BaekHyun sendiri sedang berada di kantornya. Dari kantor ke rumahnya memang cukup jauh, tapi BaekHyun selalu pergi ke kantor dengan helikopter. Dan karena itulah dia sedang menunggu Yerin dan sekalian mengajak nya melihat-lihat kota ini dari atas.

Yerin sampai di atap kantor BaekHyun dan dia terlihat cukup terkejut melihat BaekHyun di sebelah helikopternya.

"Halo Yerin." Sapa BaekHyun

Yerin bahkan belum bisa menjawab sapaan BaekHyun karena masih terlalu kaget. Ini pertama kali dia melihat helikopter secara langsung dan sedekat ini.

Karena tidak ada pergerakan, BaekHyun menghampiri Yerin dan menarik pelan tangannya mendekat ke helikopter nya.

BaekHyun membukakan pintu helikopternya dan membantu Yerin naik.

"Pelan-pelan saja."

Setelah Yerin naik, BaekHyun memutar dan naik ke tempat duduk pengemudi. BaekHyun memasangkan sabuk pengaman Yerin.

"Ini akan membuatmu tetap diam." BaekHyun mengencangkan sabuk pengaman Yerin.

"Baiklah." Yerin duduk dengan tenang sambil melihat BaekHyun memasnag sabuk pengamannya sendiri dan mulai menyalakan mesin helikopter itu.

"Ambilah headset di depanmu." Ucap BaekHyun

Yerin dengan gugup mengambilnya lalu memakainya. "Apa kamu bisa benar-benar mengendalikan helikopter ini?" tanya Yerin.

"Aku memiliki surat ijin menerbangkan benda ini Yerin." Ucap BaekHyun.

Saat BaekHyun mulai menerbang helikopter itu, dan karena langit masih sedikit gelap karena masih sangat pagi, masih banyak lampu-lampu yang menyala di gedung-gedung itu. BaekHyun memperhatikan Yerin, sepertinya Yerin sangat menyukai pemandangan dari atas sini. Jadi BaekHyun membawa helikopternya memutar sekali agar Yerin bisa menikmatinya lebih lama.

Setelah 1 putaran, BaekHyun kembali melanjutkan ke arah menuju rumahnya. "Bagaimana kamu bisa mengendarai nya? Ini masih gelap." Tanya Yerin.

"Kita hanya terbang buta Yerin. Lihat alat ini, alat ini lah yang mengarahkan kita ke arah yang benar. Ini masih terlalu gelap untuk melihat ke depan." Ucap BaekHyun. Dan setelah Yerin puas melihat-lihat, Yerin kembali duduk dengan tegak dan hanya sedikit melirik ke bawah.

"Apa itu gedung nya?" tanya Yerin.

"Benar sekali. kamu akan mulai tinggal di sana," Balas BaekHyun.

"Bagaimana dengan rumah lama ku?" tanya Yerin lagi.

"Itu tetap milik mu, anggap saja itu adalah sebuah investasi mu nanti" Balas BaekHyun. Yerin hanya mengangguk.

BaekHyun mendaratkan Helikopter nya saat sudah benar-benar sampai di atas gedung rumahnya. BaekHyun benar-benar mendaratkannya dengan sangat mulus.

"Ayo turun, kita sudah sampai." Ucap BaekHyun. Dia turun lebih dahulu dan membukakan pintu untuk Yerin dan jangan lupa dengan sabuk pengaman Yerin.

BaekHyun mengantar Yerin ke dalam rumahnya kali ini. Mereka turun melalui lift sampai tepat di lantai di mana BaekHyun tinggal.

"Ini tempat tinggal mu?" tanya Yerin. BaekHyun hanya mengangguk.

"Kamu mau minum? Teh atau jus?" BaekHyun setidaknya harus tetap menawarkan Minum karena bagaimana pun Yerin adalah tamu di kediamannya itu.

"Teh saja, terima kasih." Balas Yerin. Yerin melihat-lihat sekitar tempat itu. Dia benar-benar kagum. Walaupun rumah lama nya itu juga besar, dan dia tinggal di lingkungan yang mewah dan sekolah bagus, itu semua adalah berkat kedua orang tua ChanYeol yang mau membiayai Yerin. Tapi dia tidak ingin terus-terusan di kasihani seperti itu.

Dan sekarang Yerin sudah berada di dalam kediaman BaekHyun. Dia sebenarnya masih sedikit khawatir tentang perjanjian itu. Kemarin malam Yerin sudah membacanya, tapi ada banyak yang dia tidak mengerti.

"Yerin, ini minumnya." BaekHyun memanggil Yerin ke ruang makannya, Yerin pun langsung berjalan ke arah ruang makan tempat BaekHyun berada.

"Jadi bagaimana? Apa ada sesuatu yang ingin kamu ubah?" tanya BaekHyun.

"Sebenarnya ada beberapa yang aku tidak mengerti." Yerin mengambil teh itu dengan kedua tangannya dan sedikit meminumnya.

"Apa yang kamu tidak mengerti?" Tanya BaekHyun.

"Aku tidak tahu kamu ingin bermain apa? Di sana tertulis, aku bisa menolak jika kamu ingin bermain." Ucap Yerin. BaekHyun tidak percaya anak kelas 3 SMA tidak tahu apa yang di maksud dengan 'main'.

"Apa kamu punya pacar Yerin?" tanya BaekHyun. Yerin hanya menggeleng.

"Kamu pernah melakukan 'itu'?" tanya BaekHyun.

"Itu apa?" tanya Yerin.

"Seks. Kamu pernah melakukannya?" tanya BaekHyun. Yerin menggeleng dengan malu. Sepertinya dia tidak pernah membicarakan tentang ini kepada siapa pun.

'Sepertinya ini akan susah untuk mu BaekHyun' batin BaekHyun.

"Aku akan mengajari mu nanti, dan apa kamu setuju dengan sisa nya?" tanya BaekHyun.

Yerin hanya diam.

"Kamu tidak mengerti semua yang ada di situ?" tebak BaekHyun. Yerin hanya mengangguk. BaekHyun benar-benar memerlukan kesabaran yang besar. Awalnya yang dia langsung ingin melakukannya harus BaekHyun tahan, jika situasinya seperti ini. Yerin benar-benar tidak mengerti tentang masalah ini, dia hanya gadis polos yang sangat lugu.

TBC

Sugar Daddy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang