"Berapa banyak yang kamu bunuh?" Tanyaku.
"Sekitar seribu orang mungkin." Jawabnya. Aku terkejut, bagaimana dia bisa membunuh orang sebanyak itu di dalam satu pulau.
"Sekarang apa yang kamu khawatirkan?" tanya ku. Dia tidak bangga dengan itu, tapi dia khawatir.
"Diri mu." jawabnya.
"Hentikan itu Baek."
Dia tertawa melihat wajahku memerah, ini sudah pasti.
"Aku akan senang melihat anak kita bisa berlarian nanti." Dia mengelus perut ku dan mengecup nya.
"Lalu, bagaimana saudaramu itu bisa mati?" Tanya ku.
"Jadi, aku memiliki saudara kembar, dan kamu mungkin tidak akan pernah mengenali perbedaan kami, karena kami ini kembar identik dengan fisik dan suara yang sama persis, dia mungkin pernah menggantikan aku di sini."
APA! APA JANGAN-JANGAN DIA BAHKAN PERNAH MENYENTUH TUBUH KU?
"Tidak, aku hanya bercanda. Dia tidak pernah berada di sini, tapi beberapa hari sebelum kamu pergi, dia memang sempat pindah ke dekat sini karena penyakitnya semakin parah, jadi aku memberikannya obat, lalu di hari pemakaman nya, aku tidak bisa datang karena aku harus mengurus semuanya." Dia menjelaskan semuanya.
"Siapa namanya?" Aku memang cukup penasaran dengan ini.
"Byun HyunSik, dia saudara kandung ku satu-satu nya, dan sebenarnya dia bukan karena kebocoran jantung, tapi kebocoran pada paru-paru nya," Sekarang mungkin dia merasa sangat kehilangan, BaekHyun sudah kehilangan orang tua nya dan sekarang saudara kandung satu-satu nya. Aku tau bagaimana perasaannya, Aku juga pernah kehilangan sosok Ibu. Tapi setidaknya aku masih memiliki Ayah ku dan juga ChanYeol, dan Ibu ChanYeol juga sudah ku anggap sebagai ibu sendiri.
"Lalu kenapa identitas yang terlihat adalah diri mu?" Tanyaku lagi.
"Aku takut aku tidak bisa kembali dengan selamat, dan juga karena HyunSik tidak memiliki tanda pengenal di sini, dia tidak tercatat dalam surat mana pun. Jadi mungkin dia tidak akan bisa di larikan ke rumah sakit ataupun di makamkan." Benar juga. Jika tidak memiliki tanda pengenal maka urusannya mungkin akan lebih panjang.
"Lalu, apa kamu terluka? Jawab pertanyaanku dengan jujur." Aku menatap dalam ke arah matanya. Tapi sayang nya BaekHyun tidak berani melihat ke arah ku. Aku mengelus wajahnya.
"Baiklah, aku akan percaya bahwa kamu baik-baik saja, sekarang apa kamu ingin melakukan sesuatu?" Tanyaku.
"Aku merindukan diri mu, bisakah kita seperti ini saja, sebentar lagi." BaekHyun memelukku dari samping. Tapi tangannya akan kram sebentar lagi jika kita hanya diam dengan posisi seperti ini.
"Setidaknya angkat tanganmu, tidak akan ada darah yang mengalir ke tangan mu jika tangan ku berada di bawah tubuhku," Ucap ku. Dia menggeleng kan kepalanya.
"Aku tidak keberatan, aku merindukan aroma tubuhmu. Sebentar lagi kumohon." Dia menenggelamkan kepalanya ke tubuhku. Ya sudahlah, aku biarkan saja.
"Di mana remot TV nya? Aku ingin menonton saja," Aku mencari remot TV nya tapi sama sekali tidak melihatnya.
"Apa kamu bosan?" Tanyanya gembira. Aku tidak tahu apa yang membuatnya begitu senang.
"Ya, aku bosan hanya memandangi mu menciumi aroma tubuhku." Jawab ku kesal.
"Ayo kita bermain." Ucap nya. "Anak kita juga pasti kesepian di dalam sana, bagaimana kalau kita memberinya banyak teman untuk bermain?" BaekHyun dengan sangat senang mengatakan itu, Aku tahu apa yang dia maksud.
"Yang benar saja Baek."
"Ayo lah, kan kita sebentar lagi akan menikah." Ucap nya.
"Mau menikah atau tidak anak mu sebentar lagi akan lahir, menurut mu ini harus di apakah?" Tanyaku kesal.
"Ya sekarang aku ingin memberikannya teman bermain, kasihan dia sendirian di dalam sana." Ucap BaekHyun.
"Ini masih sore, nanti malam saja." Aku menggeser kepalanya dari leher ku.
"Benar ya?" Tanyanya. Dari matanya bisa aku tebak dia sangat berharap.
"Kita lihat saja." Aku juga tidak bisa berjanji akan memberikannya nanti malam.
"Ayo lah.." BaekHyun kembali menenggelamkan kepalanya di leher ku.
"Baiklah, tapi pelan-pelan ya," Aku pikir lebih baik menyetujui nya dari pada BaekHyun terus begini sampai besok. Aku akan lebih susah. Dengan membawa 1 perut besar saja sudah susah, apa lagi di tambah dengan bayi raksasa ku ini.
"Yerin, Apa aku boleh susu?" Apa lagi sekarang.
"Susu apa?" Tanyaku.
"Ini." Dia melihat ke arah payudara ku.
"Itu untuk anakmu nanti, jangan di minum." Ucap ku kesal.
"Sedikit saja, Ya... Pleaseeee..."
"Baiklah... tapi jang-" Dia langsung dengan cepat membuka bajuku dan langsung memasukkan kepalanya ke dalam baju ku.
"Baekhh... Jangan di gigithh... Sakithh tauhhh....." Baru saja aku memberikannya, dia menyedotnya dengan sangat kencang dan juga menggigitnya. Ada apa dengan nya. Itu menyakitkan.
BaekHyun terus saja menyedot nya seperti bayi yang kehausan dan tidak pernah di beri minum oleh orang tua nya.
"Sudah Baek, lepashh."
Akhirnya dia melepaskannya. "Tapi susu mu enak." Ucapnya.
"Sudah lah Baek, sakit tahu." Ucap ku kesal.
"Ya sudah, yang sebelahnya lagi ya, kalau enggak nanti punya mu besar sebelah." Dia lagi-lagi memasukkan kepalanya ke dalam baju ku lagi.
"BaekHyun... Astaga, aku susah bergerak," BaekHyun meminum susu dari puting yang satu lagi sambil memeluk Yerin agar Yerin tidak bisa menjambak rambut BaekHyun, memang tidak terjadi, hanya saja BaekHyun takut itu akan terjadi.
"Yey.. Sudah." BaekHyun melepas mulutnya dari puting ku. Kenapa masih terasa sakit. Seberapa kencang dia menggigit nya.
"Sakit tahu."
"Uuuu.... Jangan manyun donk, nanti baby kita marah loh dengan ku karena membuat mommy nya cemberut seperti ini."
"Biarkan saja,"
"Ayo kita makan malam, aku sudah lapar lagi." Aku melihat jam. Ini masih pukul 4 sore, kita baru saja makan jam 12, apa dia sudah lapar lagi? Sejak kapan perut nya melebar?
"Tapi kita baru saja makan kan."
"Tapi aku mau makan lagi... Bagaimana jika aku pingsan karena kelaparan?" Tanyanya. Lalu dia menyenderkan kepalanya di bahu ku.
"Baiklah, Ayo kita makan malam, nanti malam tidak perlu makan lagi ya." Dia mengangguk dengan semangat. Kenapa aku melihatnya menjadi seperti ini Dia dulu orang yang tegas dan menyeramkan, kenapa sekarang sikap nya berubah menjadi seperti bayi yang manja? Aku masih tidak mengerti.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ✔️
Fanfic[COMPLETE]✔️ R21+ Yerin adalah seorang gadis SMA yang serba berkekurangan, dia berusaha berjuang untuk bertahan hidup, tapi pertemuannya bersama BaekHyun mengubah seluruh hidupnya, dari yang berkekurangan menjadi yang sangat berkecukupan. Semua kebu...