Setelah makanan mereka di antar, BaekHyun mengambilnya dan membawanya ke atas ranjang, di sana mereka sudah menyediakan meja makan untuk makan di atas ranjang, jadi mereka tidak perlu turun dari ranjang, dan juga kamar itu dilengkapi dengan TV yang sangat besar sehingga mereka dapat puas menonton tanpa ada yang mengganggu mereka di sana.
"Daddy, sudah cukup, aku kenyang." Ucap Yerin.
"Benarkah kamu sudah kenyang?" BaekHyun hanya memastikan, tidak ada salahnya kan. BaekHyun berpikir Yerin berkata kenyang karena makanan yang mereka pesan cukup mahal atau memang Yerin sudah merasa benar-benar kenyang.
"Benar daddy, perut ku ini ada batasnya, bagaimana jika perut ku meledak," Yerin mengatakannya dengan wajah yang cemberut, dan BaekHyun malah tertawa karena menurut BaekHyun wajah cemberut Yerin sangat manis dan imut.
"Daddy jangan tertawa, aku serius." Yerin semakin kesal dengan kelakuan Daddy nya itu
"Okay.. okay. Daddy diam... Jika sudah kenyang apa masih mau makanan penutup? Bagaimana dengan kue kesukaan mu? Atau Ice Cream? Atau pudding?" BaekHyun masih saja menggoda Yerin padalah diri nya sudah sangat kenyang, tapi tawaran BaekHyun tidak bisa membuat Yerin menolak karena itu semua adalah camilan kesukaan Yerin.
"Daddy jahat, kenapa daddy membuatku kenyang lalu memberikan makanan kesukaan ku."
Sekarang Yerin malah mengumpet di bawah selimut karena dia tahu daddy nya itu akan menggoda nya lagi.
"Baiklah, kita tunggu sebentar sebelum memesan makanan penutup ya?" Tanya BaekHyun.
Yerin menongolkan kepalanya ke luar selimut.
"Baiklah kita sepakat." Dari nada bicaranya Yerin seperti nya masih sedikit kesal karena BaekHyun tidak memberitahu nya mereka juga akan memesan makanan penutup. Yerin pikir BaekHyun hanya akan memesan makanan pokok untuk makan malam mereka, maka nya Yerin makan sepuas-puas nya mumpung diri nya bisa menikmati makanan apa saja di sini. Tapi di saat diri nya sudah sangat kenyang, BaekHyun malah menawarkan makanan penutup kesukaan nya. Siapa yang tidak kesal jika menjadi Yerin.
"Daddy, apa kita bisa pesan sekarang? Aku sudah bisa makan lagi.." Yerin berusaha membujuk BaekHyun sekarang setelah beberapa menit menunggu agar mereka bisa makan lagi.
"Apa kamu yakin, Baby? Kita bisa menunggu selama mungkin di sini, kan kita akan di sini sampai besok pagi, atau besok siang juga tidak apa-apa."
Yerin berpikir sebentar, "Yakin Daddy, aku tidak mau makanan penutup nya nanti habis di beli oleh orang lain dan kita tidak akan kebagian nanti."
BaekHyun lagi-lagi dibuat tertawa oleh sikap polos Yerin. "Baiklah, Daddy akan pesan kan, kamu tunggu di sini ya, Daddy akan keluar sebentar." Yerin mengangguk dengan perasaan senang. Tanpa berpikir panjang lagi, BaekHyun langsung keluar dari kamar itu untuk memesan makanan penutup untuk mereka berdua.
*******
[Yerin POV]
Aku sangat senang Daddy membawa ku ke sini, tempat ini sangat menakjubkan. Aku bahkan bisa melihat pemandangan di bawah laut tanpa harus bisa menyelam, dan juga Daddy memberiku banyak makanan enak yang selama ini tidak boleh aku makan, mungkin karena keadaan perut ku juga sudah membaik.
Daddy juga sangat rutin membawa ku ke Uncle Suho, dan setiap hari selalu ada saja ingatan ku yang kembali secara perlahan, aku tidak tahu bagaimana aku bisa lupa semua nya. Tapi daddy bilang itu adalah sebuah kesalahan, bukan kesengajaan jadi aku pikir lebih baik aku menjalani nya saja. Hari ini aku sangat takut berada di pantai, tapi Daddy berusaha membuat ku melihat sisi lain dari pantai dan ternyata ini tidak menyeramkan seperti yang aku takutkan. Aku hanya takut kehilangan orang lain lagi di pantai, aku hanya mengingat orang tua ku saat di pantai bersama mereka. Tapi aku tidak bisa ingat bagaimana aku kehilangan mereka dulu. Tapi semua yang buruk pasti ada sesuatu yang baik di dalam nya dan benar saja, sebenarnya ini sangat indah jika di lihat dari sudut yang berbeda.
Dan Daddy juga sudah memberikan aku makanan yang banyak dan sekarang dia sedang memesankan makanan penutup untuk ku. Aku tidak sabar mencoba nya, pasti rasanya lebih enak dari yang biasa. Aku harap daddy cepat kembali dan membawa makanan penutup nya.
Cklekk..
"Daddy." Aku pikir Daddy sudah kembali. Tapi apa Daddy memakai jaket hitam tadi? Bukan nya tadi baju daddy berwarna putih? Kenapa Daddy berganti baju? Lalu kenapa daddy memakai topi?
Aku hanya melihatnya dengan tatapan bingung, Daddy tidak berbicara sedikit pun dan hanya menunduk.
"Daddy? Apa makanan penutup nya habis? Tidak apa-apa Daddy, tidak perlu khawatir." Aku berusaha menenangkannya, aku hanya takut daddy menyalahkan diri nya sendiri karena tidak bisa memberiku makanan penutup. Tapi Daddy terlihat cukup aneh sekarang.
Daddy mengeluarkan sapu tangan dan "MPHHH!!!!"
Kenapa daddy menutup mulut dan hidung ku? Tubuh ku menjadi lemas, aku tidak bisa mengendalikannya, Daddy.
Tidak.
Aku tidak ingin sendirian, Daddy.
Tolong...
Di sini Gelap.
[Yerin POV END]
*******
Saat di tengah lorong, BaekHyun merasa sesuatu ada yang tidak beres, tapi BaekHyun juga tidak melihat ada orang yang berada di dekat kamar nya. Entah kenapa BaekHyun mendapat feeling yang sangat buruk. Dia tidak tahu kenapa, tapi BaekHyun langsung berlari kembali ke kamar nya.
"Sial."
Dia melihat Yerin sudah tidak ada dan pintu kamar nya terbuka, dan juga BaekHyun melihat ponsel nya ada di atas ranjang, BaekHyun tahu ada yang tidak beres. BaekHyun sudah pernah memberi tahu Yerin jika dia ingin pergi ke mana pun harus membawa ponsel nya jadi jika ada sesuatu BaekHyun bisa menolong nya. Dan Yerin tidak pernah meninggalkan ponsel nya ke mana pun dia pergi. Dan Yerin tidak pernah pergi dari kamar dan tidak menutup pintu kamar nya.
BaekHyun tidak tahu apa yang terjadi, di tambah kebodohannya sendiri karena tidak memesan kamar dengan CCTV. BaekHyun sengaja meminta kamar yang bebas dari kamera pengawas agar dia bebas berduaan dengan Yerin. Tapi jika seperti ini, bagaimana cara BaekHyun menjadi Yerin sekarang?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ✔️
Fanfiction[COMPLETE]✔️ R21+ Yerin adalah seorang gadis SMA yang serba berkekurangan, dia berusaha berjuang untuk bertahan hidup, tapi pertemuannya bersama BaekHyun mengubah seluruh hidupnya, dari yang berkekurangan menjadi yang sangat berkecukupan. Semua kebu...