Tidak lama kemudian, BaekHyun mengajakku ke ruang tamu, di sana aku melihat Jessie yang sedang mengurus gambarnya.
"Aku sudah mengurus gambar ini, bagaimana menurutmu Baek?" Tanya nya. Dia benar-benar tidak tahu diri, pantas saja dari pertama aku melihatnya aku sudah tidak suka kepadanya.
"Ini bukan keputusan ku, Ini semua terserah pada Yerin, Aku hanya akan membayar lunas semuanya." Ucap BaekHyun. "Maaf dan permisi, aku akan meninggalkan kalian sebentar, aku harus pergi ke toilet." Lanjutnya.
"Baiklah, aku akan menunggu mu di sini." Ucap ku. Setelah aku melihat BaekHyun sudah cukup jauh aku memberi peringatan kepada perempuan di depan ku ini.
"Tolong jaga tangan mu dari BaekHyun, profesional lah dalam pekerjaan mu." Ucap ku.
"Maaf, tapi aku tidak mengerti apa maksudmu, BaekHyun, dia adalah teman lama ku, aku senang bisa bertemu dengannya. Aku tidak bermaksud mengambil nya dari mu." Ucap nya. Aku tidak percaya dengan mimik wajah polos yang dia tampilkan.
"Aku harap begitu." Bisik ku. Aku mendengar suara langkah kaki dan seperti nya itu BaekHyun. Aku bahkan mengenalinya dari suara langkah kaki nya.
"Aku kembali, bagaimana diskusi kalian?" Tanyanya. Dia kembali merangkul pinggangku.
"Baik... Ya, baik. Aku pikir rumah ini tidak perlu banyak perubahan, mungkin hanya beberapa bagian saja yang memang perlu di ganti, sisa nya aku rasa kita hanya perlu merapikannya, aku suka dengan desain asli rumah ini." Ucap ku.
"Tapi desainnya sudah ketinggalan zaman, sekarang kebanyakan rumah lebih memilih desain yang klasik atau yang modern." Ucap Perempuan itu.
"Kalau begitu, kita bisa memperbaiki sedikit rumah ini saja, tidak perlu ada perubahan yang sangat mencolok karena Yerin tidak menginginkan banyak perubahan," Perempuan itu terlihat kesal tapi dia masih menahan amarahnya. Aku senang melihatnya seperti itu.
"Baiklah, akan aku kerjakan lagi, semoga yang berikutnya kalian akan menyukainya." Dia membereskan semuanya dan membawanya kembali ke dalam mobilnya.
"Baiklah, kita akan bertemu lagi bulan depan, semoga kamu bisa menyelesaikannya dengan baik." Ucap BaekHyun.
"Tentu saja, Terima kasih." Dia masuk ke dalam mobilnya dan berkendara keluar dari daerah sini. Aku sangat senang karena bisa menegurnya tadi. Aku pikir aku tidak akan melakukannya.
"Kerja yang bagus tadi." Ucap BaekHyun. Aku terkejut karena BaekHyun tiba-tiba saja berkata begitu.
"Apa maksud mu?" Tanyaku.
"Aku memberimu nilai bagus karena melakukan nya tadi." Ucap nya lagi. Aku rasa aku tahu dia sedang membicarakan apa, dan apa jangan-jangan BaekHyun mendengar semua yang aku ucapkan tadi.
"Kamu mendengarnya" Tanyaku.
"Tentu saja, semua yang kamu bilang harus aku dengar, itu lah gunanya telinga ku kan." Ucap nya. "Ayo masuk, kita akan pulang ke rumah, ini sudah sore dan sebentar lagi akan segera malam." Dia menggandeng ku hingga ke dalam mobil. Hari ini memang hari yang menyenangkan.
"Apa kamu benar-benar menyukainya atau kamu hanya mengatakan itu karena aku sudah terlanjur membeli rumah itu?" Tanya BaekHyun.
"Sungguh, aku benar-benar menyukainya, kita akan hidup tenang di sana, dan tidak ada orang kan yang bisa sembarangan masuk nanti, di tambah juga, kita bisa membuat gerbang dan pagar di sekitarnya," Ucap ku.
"Baiklah, kamu tinggal katakan saja apa yang ingin kamu tambahkan, apa yang ingin kamu ubah, aku yakin itu akan sangat indah." Ucap nya.
"Aku setuju dengan mu, rumah itu memang sudah indah dengan tempat yang seperti itu. Aku sepertinya ingin menanam banyak bunga nanti nya, dan taman juga pohon-pohon di sekitar sana, agar tempat kita lebih sejuk, menurut ku jika hanya seperti itu, sepertinya akan terasa panas." Ucap ku. Karena aku pikir jika di sana hanya ada sebuah rumah, lalu tidak ada pohon sama sekali, dan hanya rerumputan liar.
Menurutku akan lebih baik jika ada tumbuhan yang di tanam di sana, udaranya pasti akan lebih sejuk.
"Yerin, kamu suka anjing atau kucing?" Tanya BaekHyun tiba-tiba.
"Kenapa kamu bertanya soal hewan peliharaan?"
"Aku pikir dia bisa menjadi teman bermain untuk anak kita juga nanti, dan dia juga bisa bermain di sekeliling rumah agar tidak begitu sepi." Jawab BaekHyun. Aku pikir memelihara hewan tidaklah buruk.
"Apa kita bisa pelihara anjing saja? Lalu kita akan membuat akuarium untuk ikan di dalam rumah. Bagaimana menurut mu?" Aku bertanya karena Aku harus mendapat persetujuannya juga kan.
"Tentu saja boleh, setelah anak kita lahir, kita akan membeli seekor anjing dan beberapa ikan." Balasnya.
"Aku yakin kamu bisa membahagiakan keluarga kecil kita nanti nya." Ucap ku.
"Aku harap begitu." Suara nya terdengar tidak yakin.
"Kenapa kamu tidak yakin dengan itu?" Tanyaku.
"Entah lah, aku dibesarkan di sebuah keluarga yang bukan keluarga ku, aku bahkan tidak tahu apa-apa tentang saudara kembar ku, sampai dia datang menemuiku dengan keadaan sakit parah, aku tidak tahu apa yang dipikirkan orang tua kandung ku saat itu."
"Kamu tidak sama seperti mereka Baek, Lagi pula anak kita akan menerima mu sebagai ayah mereka dengan sangat baik, aku berani menjamin itu, tidak perlu dipikirkan lagi, sekarang fokus saja mengemudi dan aku pikir kita bisa membeli makan di luar saja, Aku akan memberitahu bibi kim untuk tidak perlu membuatkan makanan untuk kita." Aku mengambil ponsel ku dan mencari kontak bibi kim.
"Baek... Akh-.. Perutku... Tiba-tiba saja sakit."
Aku benar-benar tidak tahu, perut ku tiba-tiba saja sangat sakit, apa aku akan segera melahirkan? Kemungkinan besar aku sudah mengalami kontraksi.
"Yerin. Yerin... Di mana yang sakit?" BaekHyun langsung menepi, dan fokus dengan ku.
"Sakit Baek... Aku tidak tahan lagi." Ini benar-benar sakit,
"Baiklah, kita ke rumah sakit terdekat." BaekHyun melihat ponselnya dan langsung mencari rumah sakit terdekat.
"Bertahan lah sebentar lagi Yerin, Rumah sakit nya tidak jauh lagi dari sini." BaekHyun berkendara dengan kecepatan yang bisa di bilang mengebut. Tapi aku benar-benar sangat kesakitan. BaekHyun juga terlihat pucat. Aku tahu dia khawatir kepada ku, tapi aku tahu aku akan baik-baik saja.
[Yerin POV END]
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ✔️
Fanfiction[COMPLETE]✔️ R21+ Yerin adalah seorang gadis SMA yang serba berkekurangan, dia berusaha berjuang untuk bertahan hidup, tapi pertemuannya bersama BaekHyun mengubah seluruh hidupnya, dari yang berkekurangan menjadi yang sangat berkecukupan. Semua kebu...