"Dia terlihat sepertimu, kamu harus memberi mereka nama." Ucap Yerin.
"Yeri dan Jason?" Tanya BaekHyun.
"Tidak buruk juga." Balas Yerin. "Tadi kata dokter aku harus menginap disini selama beberapa hari sampai jahitannya sudah aman," Lanjut Yerin.
"Tidak apa-apa, aku akan menemanimu," Balas BaekHyun.
"BaekHyun, Yerin, maaf mengganggu kalian, seperti nya aku harus pergi sekarang, nanti akan aku jenguk lagi ketika aku sudah ada waktu luang." Ucap ChanYeol.
"Makasih Yeol," Ucap Yerin.
"Tidak masalah Yer, aku akan pergi dulu, yang terbaik untuk kalian." ChanYeol mengambil jaketnya dan keluar dari ruang inap Yerin. Mungkin karena ini sudah hampir jam 11 malam. Proses persalinan Yerin memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan BaekHyun sangat bersyukur kalau Yerin dan kedua anaknya sehat.
"Sepertinya kita harus membeli ranjang bayi satu lagi di rumah." Ucap BaekHyun.
"Atau ga, aku tidur sama anak-anak, kamu tidur aja di sofa." Balas Yerin.
"Mana ada CEO tidur di sofa." Ucapnya kesal.
"Ada, kamu." Balas Yerin. "Aku lapar." Gumam Yerin.
"Apa mau sesuatu? Kalau mau aku akan turun ke bawah sebentar membeli makanan." Ucap BaekHyun.
"Roti saja Baek, dengan minuman." Balas Yerin.
"Baiklah tuan putri." Ucap BaekHyun.
BaekHyun turun ke bawah, untung saja kantin di rumah sakit masih buka, mungkin jika tidak buka BaekHyun harus keluar sebentar untuk mencari makan. Yerin dan diri nya memang belum makan dari sore. Makanan terakhir mereka adalah saat makan siang.
"Tolong rotinya 2, dan minuman nya lychee tea saja 2." BaekHyun membayar nya lalu kembali ke atas. Dia berharap Yerin masih menunggu nya dan belum tertidur.
Saat di dalam lift, semuanya terasa menyeramkan, karena rumah sakit ini sebagian lorongnya sudah sedikit gelap dan sangat sedikit orang yang keluar jam segini, kebanyakan dokter dan perawat mungkin sedang tidur atau sedang beristirahat.
Saat BaekHyun keluar dari lift, BaekHyun berpapasan dengan seseorang yang membuat BaekHyun penasaran, orang itu berpakaian serba putih dengan masker dan topi. Entah kenapa itu membuat BaekHyun merasa curiga.
BaekHyun segera mengirim pesan pada anak buahnya untuk berjaga dan mengikuti orang itu. Anak buah BaekHyun memang sangat bisa diandalkan.
Saat BaekHyun masuk ke ruang inap Yerin, BaekHyun mendapati pemandangan yang tidak ingin dia lihat.
BaekHyun langsung memencet bell dan memanggil dokter atau perawat yang ada di sana. Dokter dan para perawat pun langsung berlari menghampiri BaekHyun.
"Dok, bagaimana bisa seperti ini? Saya hanya turun selama 10 menit dan saat saya kembali, Kenapa Yerin menjadi seperti ini?"
Dokter memeriksa Yerin dan BaekHyun sudah tahu siapa yang membuatnya seperti ini.
"Kalian semua yang ada di bawah, cepat tangkap orang itu."
Beberapa jam lalu BaekHyun sudah menyuruh beberapa anak buahnya untuk datang dan berjaga di mana-mana. Sehingga jika musuh BaekHyun terlihat, mereka seharusnya tidak akan bisa mendekati BaekHyun atau Yerin. Tapi entah bagaimana salah satu dari orang itu bisa melukai Yerin.
"Bapak BaekHyun? Istri Anda hanya mengalami keracunan ringan, tidak akan bermasalah apa-apa pada tubuhnya, semuanya tetap stabil dan kita sudah memberi penawar racunnya langsung, itu akan bekerja dalam 5 menit ke depan." Dokter itu menjelaskannya pada BaekHyun.
"Apa di sini tidak ada yang mengawasi? Bagaimana orang yang membawa racun itu bisa masuk ke dalam kamar ini? Bukankah ini ruangan VIP? Lalu apa bedanya dengan kamar-kamar yang lain?"
BaekHyun bukan tidak terima dengan keadaan, tapi menurutnya ini hal konyol. BaekHyun sudah membayar ratusan juta untuk kamar inap Yerin selama sehari, dan mereka bilang kamar VIP 1 adalah kamar yang aman karena tidak sembarangan orang bisa masuk. Tapi pada kenyataannya, bahkan orang itu bisa masuk dan meracuni Yerin.
"Apa kalian termasuk salah satu nya yang meracuni dia? Saya bisa saja menuntut rumah sakit ini karena ketidakwaspadaan kalian terhadap pasien dan keamanan yang lemah." Sekarang BaekHyun bukan mengancam mereka, tapi BaekHyun mengatakan yang sebenarnya. Jika mereka tidak bisa mengatasi masalah sepele ini, mungkin BaekHyun tidak akan ragu untuk membawa nya hingga ke pengadilan.
"Maaf pak, kejadian ini tidak akan terulang lagi, kami akan meminta orang untuk kembali mengecek semua pintu pasien yang ada. Kami minta maaf sebesar-besarnya."
Sekarang BaekHyun juga tidak bisa terus-terusan terbawa emosi.
Drttt...
"Bos, orangnya sudah tertangkap, Dia adalah musuh Anda, bukan tangan kanannya, bukan orang suruhannya,"
BaekHyun sangat senang mendengar laporan dari anak buahnya.
"Aku segera turun ke bawah, tahan dia sampai aku tiba di bawah." BaekHyun mematikan telepon itu secara sepihak dan langsung mengambil pistol nya. Memang seharusnya dia tidak boleh membawanya, tapi hanya untuk berjaga-jaga BaekHyun selalu membawanya ke mana pun dia pergi.
"Hai Catherine, bagaimana kabar mu? Sepertinya tadi kamu tidak menyapaku ya, seharusnya kamu tidak melakukan itu, mungkin saja tidak perlu dengan cara keras seperti ini." BaekHyun sebenarnya sangat ingin langsung membunuh nya, tapi BaekHyun tidak bisa karena ini di wilayah rumah sakit yang merupakan tempat umum.
"Bagaimana dengan wanita kesayanganmu? Aku sudah membantunya melepaskan semua kesakitannyakan." Orang yang bernama Catherine itu malah tersenyum dengan mengerikan saat mengatakan itu pada BaekHyun.
Brukkk...
Satu tendangan BaekHyun mengenai perutnya.
"Apa kalian mau bersenang-senang dengannya, Oh ya, bawa ke ruang bawah tanah rumahku, dan ikat dia di sana, Oh ya, sebagai hadiah untuk kalian, kalian boleh menikmati tubuhnya dulu, berapa orang yang sudah mengawasi nya? Sepertinya ada kurang lebih 100 orang apa kalian semua mau menikmati nya? Sepertinya kalian juga ingin sekali di puaskan," BaekHyun sengaja ingin membuat nya menderita dulu sebelum membunuhnya. Wanita itu sudah terlalu sering mengganggu kehidupan BaekHyun dan merusak kehidupan Yerin juga. Dia harus mendapatkan balasan yang setimpal kan. Jika BaekHyun hanya membunuhnya, mungkin itu tidak akan seru.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ✔️
Fanfiction[COMPLETE]✔️ R21+ Yerin adalah seorang gadis SMA yang serba berkekurangan, dia berusaha berjuang untuk bertahan hidup, tapi pertemuannya bersama BaekHyun mengubah seluruh hidupnya, dari yang berkekurangan menjadi yang sangat berkecukupan. Semua kebu...