Chapter 13 - Sadar

8.2K 297 10
                                    

Setelah Suho pulang, BaekHyun hanya terduduk di samping kasur tempat Yerin berbaring. BaekHyun tidak bisa memikirkan apa pun lagi sekarang. Dia takut Yerin akan membenci nya jika dia tahu yang sebenarnya.

BaekHyun berdiri dan berjalan ke sana kemari untuk memikirkan sebuah cara, bagaimana dia akan menjelaskan saat Yerin bangun nanti. Karena BaekHyun melihat ini sudah waktu nya makan malam, BaekHyun meminta bibi Kim untuk memasak bubur saja. Walaupun BaekHyun tidak suka bubur, tapi saat Yerin bangun, Yerin pasti lapar dan pesan Suho untuk memberi nya makanan yang lunak dulu. Jadi karena ini kesalahan BaekHyun, dia harus mengalah untuk makan malam hari ini.

BaekHyun menunggu di ruang makan dan tidak lama kemudian bibi Kim datang membawakan semangkuk bubur untuk BaekHyun. BaekHyun dulu nya sangat membenci bubur karena menurut nya itu tidak enak. Tapi lama-kelamaan dia mulai bisa makan bubur.

Klekk...

BaekHyun mendengar suara pintu yang di buka. Dia melihat ke arah pintu kamar Yerin. BaekHyun benar-benar berharap Yerin bangun dan kembali seperti sebelumnya, seperti tidak ada apa pun yang terjadi. Tapi itu semua hanya harapannya.

"Permisi.. Apa ada orang di sini?" BaekHyun langsung menghampiri Yerin yang seperti nya baru saja membuka pintu itu.

"Baby... Kamu sudah sadar?" BaekHyun sangat senang melihat Yerin sudah sadar, tetapi berbeda dengan Yerin.

"Anda siapa?" Itu lah kalimat pertama yang muncul dari mulut Yerin untuk BaekHyun.

"Kamu tidak mengingat aku? Aku daddy mu." Ucap BaekHyun. Yerin terlihat sangat bingung.

"Akhh... Kepala ku masih sakit." BaekHyun langsung menangkap tubuh Yerin saat Yerin hampir terjatuh.

"Berbaringlah dulu, kondisi mu sepertinya masih kurang baik." Yerin hanya mengangguk dan BaekHyun membantunya berbaring di atas kasurnya lagi.

"Apa kamu benar daddy ku? Dan siapa nama ku?" Tanya Yerin.

"Nama mu Yerin, Kamu adalah Baby Girl ku, tapi kepalamu terbentur dan kamu lupa ingatan." Ucap BaekHyun, karena Yerin tidak tahu apa-apa, dia hanya menerima semua informasi yang dia dapat dari BaekHyun.

"Apa kamu ingin minum segelas air?" Tanya BaekHyun.

"Boleh," Yerin masih merasa sangat pusing, seperti diri nya sekarang tidak baik-baik saja.

"Baby, kamu harus makan ya." BaekHyun masuk dengan membawa segelas air dan semangkuk bubur.

"Aku tidak lapar sekarang." Balas Yerin. BaekHyun duduk dan membuat Yerin setengah duduk.

"Daddy tahu kamu tidak lapar, tapi kamu harus makan, atau kepala mu akan semakin sakit nanti, dan daddy tidak bisa membantumu."

Yerin menatap BaekHyun dengan tatapan akan menangis. "Jangan menangis, ayo sini Daddy suapi, kamu hanya perlu membuka mulut mu." BaekHyun mengambil satu sendok bubur lalu memberikannya kepada Yerin. Awalnya Yerin tidak mau membuka, tapi BaekHyun terus berusaha sampai akhirnya Yerin membuka mulutnya dan memakan bubur itu sedikit demi sedikit.

"Daddy, Perut ku sakit." BaekHyun sendiri menjadi bingung, apa yang harus dia lakukan?

"Daddy gendong ke kamar mandi ya." BaekHyun mengendong Yerin ke kamar mandi untuk buang air. Tapi itu sama sekali bukan jawabannya. Setengah jam mereka di dalam kamar mandi, Yerin hanya meringis kesakitan.

"Masih sakit?" Tanya BaekHyun. Yerin menangis sambil memegang perut nya. "Daddy akan telepon Dokter ya?" Lanjut BaekHyun. Tapi Yerin menggeleng.

"Kamu harus di periksa, bagaimana jika semakin parah. Ayo sini." BaekHyun menggendongnya kembali sampai ke atas ranjang.

BaekHyun sambil terus mengelus perut Yerin, dia kembali menelepon Suho. "Hyung, cepatlah kemari, Yerin kesakitan."

"Dia sudah sadar? Perkiraan ku besok dia baru akan sadar, dia sadar lebih cepat dari dugaanku." Balas Suho dari balik telepon itu.

"Ya sudah aku tidak peduli dengan dugaan hyung, cepatlah ke sini. Aku sudah menyiapkan 3 karung snack untuk hyung jika Hyung bisa ke sini dalam waktu 5 menit."

"Apa kamu ingin aku kecelakaan? Rumah mu dengan rumah ku kan jauh."

"Aku sudah menyiapkan helikopter yang akan menjemput hyung di sana 2 menit lagi."

"Kamu benar-benar tergila-gila oleh mainan mu sendiri ya, aku pikir tidak ada yang bisa meluluhkan hati Byun BaekHyun." Suara Suho terdengar mengejek BaekHyun.

"Terserah hyung saja." BaekHyun menutup teleponnya dan menyuruh anak buahnya menjemput Suho sekarang juga.

Dan dalam waktu kurang dari 5 menit, Suho sudah sampai di kediaman BaekHyun yang sangat besar itu.

"Kamu ini kerjaannya hanya menyusahkan ku saja dari dulu." Gumam Suho.

"Kamu ini dokter, ya sebisanya aku akan memanfaatkan kepintaran mu itu sebagai dokter." Balas BaekHyun. Suho pun tidak meladeni BaekHyun lagi dan langsung memeriksa keadaan Yerin.

"Halo, saya Suho, dokter pribadi mu yang akan memeriksa mu sekarang," Yerin terlihat mengangguk saja karena perut nya sudah sangat sakit.

"Sejak kapan perut mu sakit?" Tanya Suho.

"Daddy memaksa ku makan tadi, dia bilang jika aku tidak makan kepala ku akan semakin pusing." Ucap Yerin.

"Kepala mu juga pusing?" Yerin mengangguk.

Suho menatap tajam ke arah BaekHyun. "Kamu tidak takut di suntik kan?" Tanya Suho. Yerin langsung terlihat pucat.

"Ini memang akan sedikit sakit, tapi agar sakit kepala dan sakit perut mu cepat sembuh, oke? Hanya sekali kok." Akhirnya Yerin mengangguk, walaupun dalam diri nya dia sangat takut. Apa lagi karena dia tidak bisa mengingat apa pun.

"Baby, lihat ke daddy saja," BaekHyun duduk di seberang Suho duduk di atas ranjang Yerin.

Saat Suho mulai mengambil jarum nya, BaekHyun mengalihkan pandangan Yerin dari jarum itu. Tujuan BaekHyun agar Yerin tidak takut saat melihatnya.

"Siap?" Tanya Suho.

Yerin mengangguk, Suho memegang tangan Yerin dan siap menyuntiknya, Karena BaekHyun tahu Yerin takut saat melihatnya, BaekHyun terus memegang wajah Yerin agar melihat hanya ke wajah nya.

Saat Suho menyuntikkan obat itu ke Yerin, BaekHyun langsung mencium Yerin. Yerin sangat terkejut dengan perbuatan Daddy nya itu. Tapi tujuan BaekHyun kali ini adalah mengalihkan rasa sakit itu agar Yerin tidak begitu terfokus pada suntikan itu.

"Sudah." Ucap Suho. BaekHyun langsung melepas bibir nya itu dari bibir Yerin. Yerin terlihat sangat terkejut.

"Daddy kenapa mencium ku?" Tanya Yerin polos.

"Itu karena Daddy menyayangi mu, sekarang kamu istirahat lah dulu, Daddy akan berbicara sebentar dengan Dokter Suho ya." BaekHyun membantu Yerin kembali berbaring di atas ranjangnya lagi.

Suho dan BaekHyun keluar dari kamar Yerin, setelah selesai dengan semua hal.

TBC

Sugar Daddy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang