Setelah beberapa jam berkendara lagi, BaekHyun dan aku sudah berapa kali melewati jalan tol. Ini benar-benar perjalanan yang jauh dan melelahkan. Entah berapa lama kita akan sampai. Di tambah lagi aku sama sekali tidak tahu ke mana tujuan kita dan BaekHyun hanya fokus ke jalan. Aku pun sudah beberapa kali hampir tertidur, Tapi aku tidak mau tidur sekarang. Aku harus tetap sadar sampai aku sampai di sana.
"Baek.... Berapa lama lagi... Aku bosan.. Dan lelah..." Ucap ku.
"Sebentar lagi Sayang, sabar lah. Anak kita saja tidak mengeluh." Balasnya.
"Kata siapa dia tidak mengeluh, dia sudah menendang-nendang dari tadi." Jawab ku kesal. Seenak nya saja dia bilang tidak mengeluh.
"Benarkah, Kalau begitu maaf... Tapi berbicara tentang anak kita, apa ChanYeol sering membawa mu Check up?" Tanya BaekHyun.
"Ya, setiap minggu," Balasku.
"Itu bagus, aku akan memberinya imbalan nanti, tapi apa jenis kelaminnya? Laki-laki atau perempuan?" Tanyanya. Sebenarnya aku tidak ingin tahu tentang itu, biar nanti itu menjadi kejutan di hari kelahirannya.
"Aku tidak tahu, aku ingin itu menjadi kejutan nanti nya." Balasku.
"Lalu bagaimana aku bisa membeli semua peralatan bayi nya? Jika aku membeli perempuan lalu malah keluar laki-laki bagaimana? Dan bagaimana jika terjadi sebaliknya?" Tanyanya.
"Kita beli saja yang netral, jadi bisa di pakai keduanya." Balasku,
"Baiklah, apa pun jenis kelaminnya, yang penting dia harus lahir dengan sehat." Tangan BaekHyun yang satu menyetir dan yang satu lagi memegang perut ku. Aku menyadari , ini sudah di luar daerah perkotaan, di sini sangat banyak rumput dan ada danau yang besar, tidak ada perumahan sama sekali. Tapi setelah berjalan beberapa meter lagi, aku melihat sebuah rumah tua yang sangat mewah.
"Baek? Sebenarnya kita mau ke mana?" Tanyaku. Apa dia akan memancing ikan?
"Ke tempat yang sedang kamu lihat itu." Jawab nya. Aku benar-benar terfokus pada rumah itu.
"Sudah sampai, ayo turun." Dia dengan cepat mematikan mesin mobil dan turun lebih dulu. Lalu dia membukakan pintu mobil nya untuk ku.
"Ayo turun pelan-pelan saja." Dia membantu ku turun.
"Kamu akan membeli rumah itu?" Tanyaku.
"Umm.." Dia seperti berpikir.
"Kenapa? Apa ada yang salah?" Tanya ku.
"Aku sebenarnya sudah membeli rumah itu tanpa sepengetahuan mu, tapi jika kamu tidak suka aku bisa menjual nya lagi." Ucap nya.
"Tidak. Aku suka. Terima kasih." Aku mengecup bibirnya. Ini adalah tempat yang sempurna, dengan danau di depan rumah kami, lalu lahan yang luas, rumah yang besar dan juga lingkungan yang baik.
"Berapa luas tanah yang kamu beli?" Tanyaku.
"Semuanya." Dia menjawabnya semudah membalikkan telapak tangan saja.
"Semuanya? Sebesar ini?" Aku masih tidak percaya.
"Ya, aku mau anak kita memiliki tempat yang luas untuk belajar tentang lingkungannya, dia juga bisa mengundang teman-teman sekolahnya nanti, dan ya pokoknya yang terbaik untuk kalian berdua, jadi sekarang, sebagai kejutannya, kamu boleh mendesain rumah ini sesuai dengan kemauan mu,"
Aku senang saat dia mengucapkannya. "Aku boleh bebas mengubah rumah ini?" Aku hanya bertanya untuk memastikan saja.
"Ya, Semuanya terserah pada mu, Ayo kita masuk." Dia merangkul pinggang ku dan mengajak ku masuk. Tapi di depan sana ada pemandangan yang membuat ku tidak nyaman.
"Baek.."
"Aku tahu sayang, Tetap di belakang ku." Dia melepas pinggang ku dan berdiri di depan ku.
"KELUARLAH, SIAPA KAMU?" Tanya Baekhyun. Aku baru menyadari, Di saku celana BaekHyun ada sebuah pisau dan pistol, mungkin hanya untuk berjaga-jaga BaekHyun sudah menyiapkan ini semua.
Seseorang keluar dari mobil itu.
Aku tidak menyangka, yang keluar adalah seorang perempuan. "Hai Baek, lama tidak berjumpa," Ucap perempuan itu.
Aku sama sekali tidak mengenal nya. "Siapa itu Baek?"
"Tenanglah, semua akan baik-baik saja, dia adalah teman ku, aku menyuruhnya ke sini untuk menyiapkan desain rumah ini nanti." Ucap nya. Aku mengangguk saja.
"Senang bertemu dengan mu juga, tapi kenapa kamu menggunakan mobil itu? Apa mobil baru?" BaekHyun mendekatinya dan menjabat tangannya, aku tahu mereka hanya sebatas teman. Aku harap perempuan itu tidak mengharapkan lebih. "Ya, maaf jika kamu pikir aku adalah orang jahat yang mengikuti mu tadi, aku berpikir begitu karena tiba-tiba saja kamu mengebut, tapi kenapa kau malah berjalan ke arah kanan? Bukankah itu lebih jauh?" Tanyanya.
"Memangnya lebih cepat lurus?" Tanya BaekHyun.
"Tentu saja, buktinya aku sampai lebih dulu kan." Balas perempuan itu.
"Oh iya, Sayang, kenalkan, ini adalah teman sekolah ku dulu, namanya adalah Jessie, Dan Jes, perkenalkan ini adalah Yerin, kekasih ku." Ucap nya.
"Jessie." Dia mengulurkan tangannya, aku rasa akan terkesan tidak sopan jika aku tidak membalasnya. "Yerin."
"Ayo masuk," Dia kembali menggandeng ku dan mempersilahkan teman nya itu masuk.
"Sebentar, aku akan mengambil desainnya," Dia kembali ke dalam mobil nya dan aku masuk lebih dulu bersama Baekhyun.
"Baek, sebenarnya siapa dia?" Tanyaku.
"Dia akan membantu kita di sini, tenang saja, aku tidak memiliki hubungan apa pun dengannya," Ucap ku.
"Ya, aku percaya pada mu, Tapi rumah ini sepertinya masih bagus." Aku melihat sekeliling, tidak ada bagian yang benar-benar rusak parah, hanya beberapa barang memang berdebu, mungkin karena sudah lama tidak dibersihkan. Tapi di luar dari itu, kamar di rumah ini sangat banyak.
"Ada berapa kamar di sini?" Tanyaku.
"Sekitar 20 kamar seingatku." Balasnya.
"Untuk apa semua kamar itu?" Maksud ku kita tidak memerlukan kamar sebanyak itu kan?
"Tentu saja untuk semua anak kita nanti." Balasnya. Memang nya dia mau punya berapa anak? Satu saja aku sudah lelah membawanya ke mana-mana.
"Memangnya aku mau?" Ucap ku kesal.
"Jika kamu mau, kita bisa punya 5 anak," Ucap nya.
"Tidak, hanya 1 atau 2, tidak lebih." Ucap ku kesal.
"Ayo lah sayang, kan lucu melihat mereka berlari-lari di sini, rumah ini sangat besar, akan sangat sepi jika hanya 1-2 anak saja." Ucap BaekHyun.
"Ya sudah, suruh saja ChanYeol dan calon istrinya untuk pindah ke sini nanti." Ucap ku.
"Kenapa harus ChanYeol lagi?" Ucap a kesal.
"Karena dia yang menemaniku selama ini, lagi pula aku bilang, dengan calon istrinya." Ucap ku.
"Akan ku pikirkan nanti." Balas BaekHyun.
"Baiklah Baek, Jika kamu tidak mau aku tidak akan memintanya," Ucap ku.
"Kita akan bahas nanti, sekarang ayo kita berkeliling," BaekHyun mengajak ku melihat seisi rumah lagi.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ✔️
Fanfiction[COMPLETE]✔️ R21+ Yerin adalah seorang gadis SMA yang serba berkekurangan, dia berusaha berjuang untuk bertahan hidup, tapi pertemuannya bersama BaekHyun mengubah seluruh hidupnya, dari yang berkekurangan menjadi yang sangat berkecukupan. Semua kebu...