#30

42 8 0
                                    

Happy reading briners ♥️

**********

Ini tak seperti yang kamu lihat~Aldrik

***

"Andraaaaaaa bangun woy!!!!!!" Teriak Clarissa sembari menarik selimut tebal yang saat ini sedang membalut tubuh Andra.

Andra menarik kembali selimutnya, lalu menutup telinganya dengan bantal. "Bising Lo! Gue masih ngantuk, jablayyyy!" Gerutu Andra.

"Dihhh! Gue malah dikatain jablay! Gue geplak baru tau rasa Lo!" Omel Clarissa.

"Bodo amat!" Sahut Andra yang masih bergelut dengan selimutnya.

Hana menghampiri kasur, dimana Clarissa duduk. "Udah, sa. Mendingan kita duluan aja, yuk! Laper nih gue." Ajak Hana, lalu dibalas anggukan kepala Clarissa.

Mereka keluar dari kamar, meninggalkan Andra yang masih nyaman dengan kasur, bantal serta selimutnya.

Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai di restoran yang tersedia di penginapan itu. Clarissa dan Hana celingukan mencari sesuatu.

"Itu mereka!" Seru Hana sembari menunjuk ke salah satu meja di restoran itu. Mereka berdua melangkah menuju meja yang tadi ditunjuk Hana.

"Good morning gaesssss!" Teriak Hana seperti toa masjid.

"Mulut Lo besar banget han. Kek toa masjid tau ga?!" Ketus Delon sembari mengusap-usap telinganya.

Hana mengerucutkan bibirnya, "sukak-sukak gue!" Balas Hana, tak kalah ketus.

"Tau nih! Sewot aja sama ayang gue!" Timpal Rangga, membela Hana.

"Issss!! Lo---"

Brakkkkkk

Ucapan Delon terpotong ketika Aldrik menggebrak meja tiba-tiba, membuat mereka bertiga yang sedang berdebat langsung terdiam. "Bising banget Lo pada!" Kesal Aldrik.

Aldrik menoleh pada Clarissa, "Andra mana?" Tanya Aldrik datar.

"Dia dikamar kak. Tadi udah gue bangunin, tapi tuh anak ga mau bangun." Jawab Clarissa santai. Tanpa membalas jawaban Clarissa, Aldrik beranjak dari duduknya dan berlalu meninggalkan mereka.

"Mau kemana Lo, Al?" Tanya Delon, namun Aldrik tak menggubris nya.

Delon mengelus dadanya berkali-kali, "sabar Delon, dia temen Lo." Ucapnya pada diri sendiri, membuat Rangga, Hana dan Clarissa menahan tawa mereka.

🐝

Aldrik berjalan menyusuri koridor sambil membawa nampan yang berisi sarapan untuknya dan Andra.

Aldrik menempelkan kartu kamar yang tadi sempat dia minta pada Clarissa. Perlahan, Aldrik membuka pintu, menampilkan Andra yang masih bersembunyi dibawah selimutnya.

Aldrik berjalan menuju meja yang ada di balkon kamar dan meletakkan nampan yang dia pegang, diatas meja itu.

Setelah meletakkan sarapan dimeja, Aldrik menghampiri Andra yang masih berada di kasur. Dia menarik pelan selimut Andra, namun Andra menarik nya kembali. Hal itu terjadi sampai beberapa kali.

"Clarissa! Udah gue bilang jangan ganggu gue! Gue masih ngantuk!" Gerutu Andra, membuat Aldrik tersenyum tipis.

Aldrik beralih duduk dipinggir kasur, lalu mengelus lembut rambut Andra. Andra menggeliat dan menepis kuat tangan Aldrik.

MY PERFECT BOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang