#33

32 8 0
                                    

*******

Sudah hampir setengah hari Andra berdiam dikamarnya, berkutik dengan laptopnya. Dia sibuk menyelesaikan tugas yang sudah sangat-sangat menumpuk dan membuatnya pusing.

"Gila tuh dosen! Ga capek apa ngoreksi tugas sebanyak ini?!" Gerutu Andra.

Ting!

Terdengar beberapa notif dari layar ponselnya. Andra menghentikan jarinya mengetik, lalu meraih ponsel diatas nakas, tak jauh darinya.

Gadis itu membuka aplikasi WhatsApp nya, terlihat beberapa chat grup yang terpampang di layar ponselnya.

LAGI KURANG KERJAAN

Clarissa:
Gimana rencana kita? Kapan nih kita jalanin?

Hana:
2in

Me:
Gue sih pengennya agak cepetan. Tapi setelah gue pikir-pikir, mending pas Aldrik dan yang lainnya wisuda aja, kan biar makin seru kalo ada mereka.

Clarissa:
Gue sih ACC aja. Yang penting mulus aja sih🙃

Hana:
2in

Clarissa:
Lo kok dari tadi balesnya 2in aja sih?!

Me:
Lagi hemat kata-kata dia, sa.

Hana:
@clarissa sukak-sukak gue dong!
@andra gue lagi mager.

Clarissa:
Untung jauh, kalo deket, dah gue jitak pala Lo.

Hana:
Bodo amat!😛

Me:
Bising bat Lo berdua-_
Mending gue lanjut ngerjain tugas.

Hana:
Punya gue sekalian ndra.

Me:
Dihhh males banget!

Hana:
Pelit Lo!

Clarissa:
Hahahaha!!! Makannya Jan malesan! Molor tuh gedein😆

Hana:
Issssss!!! Awas aja Lo!

Clarissa:
😝😝😝😝😝

Me:
😑

Andra berhenti membalas pesan dari grup "LAGI KURANG KERJAAN". Grup itu, khusus membuat suatu rencana untuk Yuke. Ya, tentu saja didalam grup itu hanya ada mereka bertiga, Andra, Clarissa dan Hana.

Dia meletakkan kembali ponselnya diatas nakas, lalu melanjutkan aktivitas, mengerjakan tugas.

Dua jam berlalu. Kini matahari sudah berada diatas kepala. Itu artinya, hari sudah mulai siang.

Ceklek

Pintu kamar Andra terbuka perlahan, menampilkan Reizen yang tengah berdiri didepan pintu.

"Ehhh, Izen." Sapa Andra.

Reizen mendekati Andra yang masih memangku laptop nya, lalu merebahkan tubuhnya di kasur Andra dan menghela nafas panjang.

"Lo kenapa?" Tanya Andra bingung.

Reizen melirik Andra sekilas, lalu menatap kembali langit-langit kamar Andra. "Capek gue, ndra." Jawabnya.

MY PERFECT BOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang