#16

51 13 0
                                    

Aldrik baik-baik saja kah?~Andra


***

Pagi ini, Andra bersiap untuk pergi ke rumah Aldrik. Dibawah, tiga sahabat nya sudah menunggu termasuk teman-temannya Aldrik. Berhubung hari ini adalah hari libur, jadi mereka semua setuju untuk ikut menjenguk Aldrik yang tak kunjung berkabar itu. Andra turun kebawah setelah selesai bersiap dan berpakaian rapi.

"sorry ya, gue lama hehe." Ucapnya dengan cengengesan.

"Ga lama ndra. Palingan dua abad lah, kita semua nunggu Lo." Hana memonyongkan bibirnya.

Andra mencubit gemas pipi Hana. "ga Sampek karatan kan? Ga Sampek lumutan juga kan? Ya berarti belum nyampek dua abad dong!" Ucap Andra dengan nada sombongnya, lalu berjalan mendahului mereka semua.

Andra menghentikan langkahnya, lalu berbalik dan menjulurkan lidahnya dengan tatapan mengejek kearah Hana.

Hana mendengus kesal sembari menatap tajam Andra. Tangannya melayang, bersiap untuk menjitak kepala Andra, namun diurungkannya karena ditahan oleh Rangga.

Hana langsung menatap tajam Rangga, lalu mendengus kesal hingga nafasnya berhembus kasar. Sementara Rangga, pria itu hanya menghela nafas halus sembari tersenyum tipis.

"Ehh udah dong. Kok jadi ribut sih? Gajadi nih berangkatnya?" Tanya Delon, melerai Hana dan Andra disertai anggukan kepala Clarissa dan Yuke.

"Jadi!" Ketus Hana seraya berlalu dengan langkah kasarnya.

Rangga menghempaskan nafas berat, melihat tingkah Hana. "sabar bro. Cewek mah emang gitu." Ucap Bimo sembari menepuk pelan bahu rangga. Rangga hanya tersenyum paksa sambil mengangkat kedua bahunya.

🐝

Sesampainya di depan gerbang rumah Aldrik, satpam langsung membukakan pagar untuk mereka. Kemudian mereka masuk dan memarkirkan mobil mereka dihalaman rumah Aldrik yang sangat luas, bahkan lebih luas dari halaman rumah Andra.

Mereka semua turun dari mobil, lalu berjalan menuju pintu utama rumah Aldrik. Andra berulang kali menekan bel rumah yang ada disamping pintu. Tak lama kemudian, terlihatlah pembantu rumah Aldrik membukakan pintu.

"Nyari siapa non?" Tanya bi Tatik dengan ramah.

Andra tersenyum, "Aldrik nya ada bi?"

"Ada non. Silahkan masuk dulu, bibi panggilkan den Aldrik nya dulu ya non." Ujar bi Tatik, lalu berjalan menuju kamar Aldrik dilantai dua.

Belum sempat meraih anak tangga pertama, bi Tatik dikejutkan oleh Ratih yang kini sedang berdiri dibelakang bi Tatik.

"Siapa yang datang bi?" Tanya Ratih penasaran.

Bi Tatik tersenyum, "itu nya, ada temen-temennya den Aldrik." Jawab bi Tatik sambil menunjuk kearah ruang tamu.

Ratih menoleh kearah ruang tamunya, kemudian mengangguk paham. "Terus bibi mau ngapain keatas?" Ratih mengerutkan keningnya.

"Mau manggil den Aldrik, nya." Jawab bi Tatik.

Ratih menghela nafas berat, "gausah dipanggil bi. Bibi kedapur aja, buatin mereka minuman sama makanan kering. Bi inem lagi belanja, jadi gaada yang didapur, bibi aja ya yang buatin."

"Baik nyonya."

Ratih melangkahkan kakinya menuju ruang tamu dimana mereka semua berada. Andra langsung menghambur kepelukan Ratih, begitu wanita itu tertangkap mata Andra.

Andra merenggangkan pelukannya, "Tante apa kabar? Maaf ya udah seminggu ga main kerumah Tante." Ucap Andra pelan.

Ratih tersenyum lembut, "Tante baik kok. Iya gapapa sayang, lagian kamu juga sibuk kuliah kan, jadi Tante gamau ganggu kamu. Kamu dan keluarga gimana kabarnya?"

MY PERFECT BOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang