#13

56 13 0
                                    

Aku minta maaf~Aldrik

**********

*dirumah Aldrik*

"Kak Aldrik mana sih? Kok lama banget keluarnya. Ntar kesorean kita, terus jadi macet deh!" Omel Hana, wajahnya mulai cemberut. Mereka hanya menaikan kedua bahu, pertanda tidak tau.

Tak lama setelah Hana mengomel, Aldrik keluar dengan stelan Hoodie hitam dan celana berwarna coksu serta dipadukan dengan sepatu kets hitam putih. Penampilan Aldrik selalu terlihat sempurna, meskipun pakaian yang dia pakai biasa saja.

Aldrik mengernyitkan keningnya. "Napa Lo semua?" Tanyanya datar.

Bimo mendengus kesal, "Kesel kita nungguin Lo lama banget. Sampek gue kira Lo mati dikamar."

Takkkkk

Satu jitakan melayang dikepala Bimo. Siapa lagi kalau bukan Aldrik lah pelakunya. Bimo meringis kesakitan, lalu memonyongkan bibir seksinya. Semua orang disitu menertawakan ekspresi kesal Bimo.

"Untung temen. kalo ga, udah gue mutilasi tuh triplek dapur." Ucap Bimo kesal. Aldrik tak menggubris ucapan Bimo, dia malah santai dan melenggang keluar rumah tanpa merasa bersalah sedikitpun.

🐝

"Al, Lo sukak sama andra?" Bimo membuka suara. Namun Aldrik hanya diam.

"Udahlah Al. Bilang aja kalo Lo sukak, kita bisa kok bantuin Lo." Ujar Delon disertai anggukan Clarissa dan Yuke.

"Iya bener tuh kak. Kayaknya Andra juga sukak sama kak Aldrik. Sebelumnya tuh, Andra ga gini ke siapapun termasuk cowok. Andra juga ga pernah jatuh cinta, apalagi pacaran." Ucap Clarissa, membuat Delon dan Bimo mendelik kaget.

"Serius Lo sa?!" Pekik Delon dan Bimo berbarengan. Clarissa dan Yuke hanya mengangguk.

"Nih ya kak, meskipun umur Andra udah terbilang cukup untuk melakukan hal dewasa, tapi Andra belum pernah ngelakuin yang namanya ciuman kak." Ujar Yuke, tak berbohong.

"Ya ampun!!! Ternyata kemaren itu first kiss nya Andra?! Kok bodoh banget sih gue?!" Batin Aldrik. Aldrik masih terhanyut dalam pikiran nya, sehingga tak mendengar Bimo memanggilnya.

Tak sabar dengan hal itu, Bimo langsung mengarahkan mulutnya ke telinga Aldrik, lalu berteriak kuat.

Sontak Aldrik terkejut dengan teriakan Bimo. "Apaan sih Lo Bim?! Gue ga budek! Jadi gausah teriak-teriak!" Seketika wajah Aldrik berubah kesal.

"Ya abisnya Lo kita panggilin ga denger-denger Al. Ya jadi hanya itu jalan satu-satunya, biar Lo sadar dari hayalan Lo." Bimo cengengesan menatap Aldrik. Aldrik menatapnya tajam, membuat nyali pria itu menciut.

"Udah udah! Nanti aja kita bahas lagi. Lo fokus nyetir aja Al." Delon menyudahi perdebatan dua temannya.

Aldrik kembali memfokuskan dirinya untuk menyetir. "Nanti gue harus minta maaf nih sama Andra." Pikir Aldrik.

Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk mereka sampai di pusat perbelanjaan yang lumayan besar. Disana banyak menjual segala keperluan, mulai dari pakaian, alat dapur, perlengkapan party, dan lain lain.

Rangga dan Hana juga sudah sampai disana, jadi mereka langsung masuk kedalam. Sampai didepan toko yang menjual perlengkapan party, mereka langsung masuk untuk memilih perlengkapan nya.

"Ehh party code warna apa nih? Maroon atau Navy?" Tanya Clarissa pada mereka.

"Navy aja." Jawab Aldrik datar.

"Beneran? Ntar Andra malah ga suka lagi."

Aldrik menaikan kedua alisnya. "Emm, gaun Andra warnanya navy. Serasiin aja sama gaunnya. Lagian Andra juga sukak kan sama warna biru?" Clarissa dan Yuke mengangguk, membenarkan perkataan Aldrik.

MY PERFECT BOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang