#24

33 12 0
                                    

~Happy reading my Briners♥️~

Bertemu dia?~Andra

***

Setelah selesai kelas, Andra mengajak Aldrik untuk menemaninya mampir ke Starbucks, membeli pesanan kedua adiknya dan Reyhan.

"Ndra, kita nonton dulu yuk?" Ajak Aldrik, setelah memasuki salah satu mall dijakarta.

"Ga bosen, ngajak aku nonton terus Al?"

Aldrik menggeleng pelan. "Enggak ndra. Asalkan sama kamu, mau seribu kali nonton pun, aku ga bakalan bosen." Jawab Aldrik santai dengan senyum menggoda.

"Gombalnya bikin diabetes Al." Balas Andra. Aldrik hanya terkekeh kecil, menanggapi ucapan Andra.

"Jadi, ceritanya kita ngedate nih?" Goda Andra.

"Maybe yes, maybe no." Balas Aldrik sembari tersenyum menatap Andra.

Mereka berjalan menuju gedung bioskop di mall itu. Tak lupa, sepanjang langkah mereka menuju bioskop, Aldrik merangkul bahu Andra layaknya orang yang sedang pacaran.

"Bentar ya, aku pesen tiketnya dulu." Ucap Aldrik dan dibalas anggukan oleh Andra.

Aldrik menghampiri tempat yang menjual tiket bioskop. Terlihat mbak-mbak penjual tiket tersenyum pada Aldrik. Bukannya membalas senyuman mbak itu, Aldrik malah membalasnya dengan wajah datar dan dingin.

Selain Ratih, Andra atau orang-orang dekatnya, Aldrik selalu memperlihatkan wajah datarnya yang tak pernah tersenyum dan lebih sedikit atau bahkan tak pernah berkomunikasi dengan orang asing.

"Ganteng-ganteng kok sombong! Huh!" Dengus mbak penjual tiket bioskop itu.

Meskipun penjual tiket itu hanya bergumam pelan, namun Aldrik tetap mendengarnya. Aldrik lebih memilih mengabaikan gumaman mbak itu dan berjalan menghampiri Andra yang sedang duduk di sofa mungil yang tersedia disana.

10 menit lagi film akan dimulai. Aldrik dan Andra bergegas memasuki area ruang bioskop yang tertera di tiket. Durasi film yang dipilih Aldrik, sekitar 1 jam 30 menit, dengan genre romantis komedi.

Awalnya Aldrik ingin memilih film dengan durasi lebih dari 2 jam lebih, namun itu tak mungkin, karena waktu mereka tak cukup banyak untuk ngedate dadakan seperti ini.

🐝🐝

Selesai menonton bioskop, mereka langsung menuju Starbucks untuk membeli pesanan kedua adik dan kakak sepupu Andra.

Aldrik memilih meja di pojok kanan, dekat pintu masuk, begitu mereka berdua sampai didalam Starbucks.

"Kamu pesen apa? Caramel macchiato?" Tanya Aldrik memastikan. Andra mengangguk.

Aldrik sangat cepat mengingat apa yang Andra sukai dan apa yang tak disukai Andra. Caramel macchiato, salah satu menu di Starbucks yang paling disukai Andra dan Aldrik. Itu makannya, Aldrik lebih mudah mengingat menu favorit Andra.

"Kamu tunggu disini, aku pesen dulu." Ucap Aldrik, beranjak dari duduknya untuk memesan minuman.

Tak sampai 10 menit, Aldrik kembali dengan membawa dua minuman ditangannya. Aldrik mendudukkan dirinya di kursi sebelah Andra.

MY PERFECT BOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang