#32

32 10 0
                                    

-Happy reading Briners ♥️-

***************

Maaf, selama ini tak percaya padamu~Yuke


***


"Ehh, lusa kita sidang kan?" Tanya Delon pada tiga temannya. Mereka bertiga hanya mengangguk sembari melirik Delon.

"Gue berdoa banget, kita bisa lulus dan wisuda bareng." Timpal Bimo berharap.

"Harus dong!" Ucap Rangga bersemangat.

"Berhubung skripsi kita udah pada di ACC, gimana kalo kita main kerumah Aldrik? Ntah main game atau nonton gitu." Usul Rangga sembari menaikan kedua alisnya.

"Boleh juga tuh! Gimana Al?"

"No problem." Sahut Aldrik santai.

Mereka kembali berjalan, menghabiskan koridor kampus yang cukup panjang itu.

Dibangku dekat gerbang kampus, terlihat Andra dan tiga sahabatnya sedang mengobrol kecil diiringi gelak tawa mereka.

Aldrik dan teman-teman nya menghampiri tempat dimana keempat gadis itu duduk. Namun, tiba-tiba Aldrik menghalangi langkah mereka dengan rentangan kedua tangannya. Dia mengisyaratkan untuk berjalan pelan dan tak mengeluarkan bunyi sedikit pun.

Kini Aldrik sudah berada dibelakang andra. Aldrik menatap tiga sahabat Andra dan meletakan jari telunjuknya di bibirnya, mengintruksi agar mereka diam. Andra yang tak menyadari kalau Aldrik sudah dibelakangnya, tetap melanjutkan tawanya.

Yuke menghentikan tawanya, lalu menatap Andra seperti mengisyaratkan sesuatu. Andra mengerutkan keningnya bingung, tak paham apa yang dimaksud Yuke. Yuke menghela nafas ringan, lalu mengangkat dagunya dan mengarahkannya ke belakang Andra.

Andra menoleh kebelakang, melihat siapa yang ada dibelakangnya. Andra mendongakkan kepalanya, melihat wajah pria tinggi yang kini sedang berdiri tegap.

Tiba-tiba....

Cup!

Kecupan singkat mendarat dibibir mungil Andra, begitu Andra mendapati kalau Aldrik yang sedang berdiri dibelakangnya. Sontak saja Andra mematung dan  pipinya kini sudah memerah.

"Astaghfirullah!!!!!!! Live streaming lagi!!!!!!" Teriak Bimo beristighfar sembari menutup kedua matanya dengan tangan kanannya.

"Sok nyebut Lo!" Ketus Aldrik.

"Isssss biarin! Daripada Lo, pacaran gatau tempat! Woooooo!!!!!!" Balas Bimo, menyoraki Aldrik.

Satu jitakan melayang dikepala Bimo, membuat cowok itu meringis kesakitan. "Issssss!!! Sakit bego!!!!!"

"Makannya diem!" Sahut Aldrik datar.

"Sukak-sukak gue dong!!! Mu-----"

Aldrik segera melayangkan tatapan tajamnya, sebelum Bimo meneruskan ucapannya. Mendapat tatapan tajam Aldrik, Bimo langsung menyiutkan nyalinya untuk membalas ucapan Aldrik.

"Sukurinnnn!!!!" Ledek Delon dan Rangga bersamaan diikuti tawa kecil Clarissa, Hana dan Yuke. Bimo mendengus kesal, lalu memilih diam saja.

Namun lain hal nya dengan Andra, gadis itu tertunduk sembari menutupi kedua pipinya dengan telapak tangannya. Andra berusaha menetralkan gemuruh jantungnya saat ini dan meredahkan Pipinya yang kini masih memerah.

Aldrik kembali menatap Andra, menangkup dan mengangkat wajah Andra agar menatap Aldrik juga.

"Curang!" Kesal Andra.

MY PERFECT BOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang