#14

45 14 0
                                    

Kado paling istimewa ketika kamu menjadikanku kekasihmu~Andra


**********

Hari ini benar-benar, hari yang paling menyibukkan bagi Andra. Lebih tepatnya, Andra, Dara dan Sarah sedang sibuk memasak makanan untuk acara nanti malam, bi Ijah dan bi Inah pun turut membantu kesibukan mereka.

Hari ini juga, Clarissa, Hana, dan Yuke datang kerumah Andra untuk membantu kesibukan Andra, karena mereka masih khawatir jika Andra kelelahan lagi.

Di tengah-tengah aktivitas mereka, Rangga dan Bimo tiba-tiba datang tanpa diundang.

Andra mengernyitkan keningnya dan menatap bingung mereka berdua. " Loh, Lo berdua kok disini kak?"

Rangga menghela nafas ringan. "Tuh pacar gue yang nyuruh kita kesini. Katanya biar bisa bantu bantu." Ucap Rangga sembari menunjuk kearah Hana.

Hana hanya cengengesan melihat Rangga kesal. "Hehe maaf ay." Ucap Hana dengan manjah.

Rangga tersenyum gemas melihat Hana berprilaku seperti itu. "Iyaiya sayang. Aku ga marah kok." Ucap Rangga lembut.

Pipi Hana mulai memerah bak buah apel. Sementara Yuke bergidik ngeri melihat mereka berdua sedang memamerkan kemesraan sebagai pasangan.

"Yang jomblo tutup mata!!!!" Yuke menutup matanya sambil berteriak kuat. Semua yang ada disana meledakan tawa mereka termasuk bi Ijah dan bi Inah.

"Emm bagus deh kalian dateng, pas banget tadi Tante mau beli tepung sama gula tapi mager keluar. Berhubung ada Rangga, jadi Tante minta tolong kamu yang beliin, ditemenin sama Hana deh." Ujar Sarah meminta tolong pada Rangga.

Rangga menaikan kedua alisnya, "emm okay Tante." Balas Rangga sembari menerima uang dari Sarah.

"Tepungnya 3 kilo, terus gulanya 3 kilo juga ya."

"Siap Tante! Yuk ay!" Ajak Rangga sembari menarik lembut tangan Hana.

Sarah tersenyum tipis, "dasar anak muda." Gumamnya.

Sepeninggalan Rangga dan Hana, mereka yang ada disana melanjutkan aktivitasnya. Sedangkan Bimo dan Raka memasang benda-benda yang belum terpasang ditaman belakang.

Setengah jam kemudian, Rangga dan Hana kembali, lalu Bimo memanggil Rangga untuk membantu Bimo dan Raka di taman belakang. Sedangkan Hana kembali ke dapur, lalu memberikan tepung dan gula yang baru dia beli kepada Sarah.

Sarah tersenyum, "makasih Hana"

"Sama-sama ma"


*Dirumah Aldrik*

"Menurut Lo cara ginian bakalan berhasil lon?" Aldrik bertanya pada Delon fokus memilih lagu untuk nanti malam Aldrik nyanyikan di acara Andra.

Delon mengalihkan pandangan pada Aldrik, "Pasti berhasil lah Al. Lo harus optimis dan positif thinking Al." Delon meyakinkan Aldrik yang masih tampak ragu.

Aldrik menghela nafas berat, "tapi gue masih takut lon. Takut kejadian kayak dulu lagi. Jujur gue belum siap, gue takut nanti malah nyakitin Andra lon." Ucap Aldrik lirih.

Delon paham apa yang dirasakan dan ditakutkan Aldrik. Dibalik sikap cuek, dingin serta datar nya Aldrik, sebenarnya hatinya sangat-sangat rapuh.

Luka masa lalu yang begitu mendalam, membuat Aldrik semakin sulit untuk merasakan jatuh cinta lagi. Bayangan kelam itu, selalu menghantui Aldrik dengan rasa bersalah.

Selain papa dan mama Aldrik, ketiga teman Aldrik juga mengerti dan paham dengan keadaan Aldrik saat ini.

Delon menatap Aldrik santai. "Ini saatnya Lo harus bisa lupain dia Al. Dia udah tenang di surga. Lo gabisa selamanya nyalahin diri Lo kek gini. Ya emang gue gapernah ngerasaain langsung gimana jadi Lo, tapi gue paham dan ngerti gimana perasaan Lo Al. Kalo Lo masih ngerasa bersalah dan mau ngebayar rasa bersalah itu, Lo harus berubah jadi lebih baik lagi Al. Bukannya malah hidup kek gini, kek gaada tujuan hidup Lo! Lo mau kehilangan orang yang Lo sayang untuk kedua kalinya?! Enggak kan?! Makannya gue saranin, Lo berjuang buat Andra! Gue yakin, Marissa juga udah maafin Lo Al. Marissa juga pasti bakalan sedih liat hidup Lo kayak gini. Jadi cowok jangan pengecut Al. Gue yakin Lo bisa balik kayak dulu." Ucap Delon panjang lebar sembari menepuk pelan pundak Aldrik.

MY PERFECT BOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang