*Lima part menuju ending telah dihapus* karena itu mending baca cerita saya yang lain, di tunggu vote komennya di cerita saya...
<•><•><•>
Kampus"Shuutt!" cicit Naura mengendap ngendap memasuki ruang kelasnya
Naura terlambat memasuki kelasnya hari ini ralat ia memang selalu terlambat datang kuliah terutama matkul dari bu Indah salah satu dosennya
"Naura," panggil bu Indah berkacak pinggang
Naura menegang di tempatnya masih dengan berjongkok di lantai
MATI GUE!
ASTOGEH!
NGAPAIN SI TU ORANG PAKE TAU SEGALA!
"Eh ibu, ibu apa kabar?" tanya Naura tersenyum berharap dosennya itu tidak akan menceramahinya. Cukup mamanya saja yang setiap hari memberinya ceramah gratis
"Kamu! gausah pura pura lagi ya, nanti istirahat kamu keruangan ibu!" titah bu Indah kemudian melanjutkan mata kuliahnya
MAMPUS!!
SIAP SIAP NI KUPING GATEL
ASTAGHFIRULLAH
"Iya bu," ucap Naura lesu berjalan menuju tempatnya
Naura berjalan sembari menatap tajam sahabatnya yang tengah menertawakannya. Dara Eleanor merupakan sahabat Naura sejak orok alias sejak mereka kecil. Naura selalu bersama Dara kemanapun ia pergi bahkan sekolah pun mereka selalu bersama dan duduk bersama. Dara merupakan anak campuran Indo-Belanda.
"Kenapa lagi sekarang?" tanya Dara terkikik
"Kesiangan gue," ucap Naura duduk di bangkunya
"Naura Naura," gumam Dara geleng geleng kepala
Naura Anindya itulah nama lengkapnya. Anak kedua dari pasangan Eric Abraham dan juga Elina Abraham serta adik satu satunya dari Edward Abraham
Naura termasuk ke dalam golongan orang cantik. Hanya tingginya saja yang menjatuhkannya. Bukan berarti Naura pendek, hanya tingginya tak seperti Dara yang tergolong orang bule
Banyak yang mengenal Naura karena parasnya. Dan tak sedikit yang mengenal Naura karena dirinya yang tak ingin menjalin hubungan dengan lelaki
Naura Anindya, Mahasiswi semester enam yang sebentar lagi akan naik tingkat menjadi semester tujuh di salah satu universitas terkenal di kota Jakarta
Naura memiliki seorang kakak laki laki yang kerap ia panggil Abang. Edward yang menjabat sebagai kakaknya sudah menikah sejak satu setengah tahun yang lalu dan di karuniai seorang putra bernama Dion. Edward dan istrinya Fara tinggal di sydney karena ada beberapa urusan yang harus segera di selesaikan
Jadilah Naura hanya tinggal bertiga bersama orang tuanya
Ayah Naura menjabat sebagai Direktur utama di perusahaan Abraham Central. Sedangkan mama Naura hanya seorang ibu rumah tangga
Naura merupakan anak perempuan satu satunya di keluarganya. Bahkan namanya pun berbeda dari yang lainnya, yaitu tak memiliki marga kedua orang tuanya
<•><•><•>
KantinSekarang disinilah Naura berada. Di tengah kerumunan para mahasiswa yang tengah sibuk dengan kegiatannya masing masing
"Eh Nau lo ngga keruangan bu Indah?" tanya Dara
"Ngapain?" ucap Naura heran
Kenapa dirinya harus menemui dosennya itu, yang ada ia akan di ceramahi nantinya pikir Naura
"Astaga Naura!! Lo kan tadi telat terus disuruh ngadep bu Indah pas istirahat," ucap Dara keras
Pandangan semua orang beralih menatap Dara yang tengah menatap Naura tak habis pikir. Naura kemudian meminta maaf kepada teman teman sekalian yang terganggu karena ulah temannya ini
"Woyy biasa aja dong ngomongnya gausah pake kuah juga keles! ntar aja deh nanggung nih lagi makan," ucap Naura kemudian melanjutkan makannya yang sempat tertunda
"Gausah bilang juga kali, gue juga tau lo lagi makan! eh btw lu tau ga?" tanya Dara menatap Naura
"Enggak!" ucap Naura acuh
"Ish lu mah," ucap Dara kesal
"Ya kan lo belom cerita bahlul!" ucap Naura menatap Dara datar
"Eh iya gue lupa, lu sih" ucap Dara
"Katanya ni ya bu Indah mau resign, soalnya mau ikut suaminya yang pindah tugas ke kalimantan. Nah berita baiknya lagi, bakalan ada dosen baru anjirr!" imbuh Dara histeris
"Alhamdulillah dosen kesayangan gue berkurang satu," ucap Naura dengan senyum mengembang.
"Nah seneng kan lu," ucap Dara
<•><•><•>
Ruangan Dosen"Maaf bu saya telat," ucap Naura memasuki ruangan dosennya itu
"Haish kamu itu telat mulu kerjaanya tapi yaudah lah," ucap bu indah menghela nafas.
Naura menunggu dosennya itu mengucapkan kata kata mutiaranya. Tapi yang ditunggu justru sibuk dengan berkas di tangannya. Ada apa dengan dosennya itu pikir Naura
Jarang sekali bu Indah tidak menceramahi mahasiswinya yang terlambat di mata kuliah yang ia ajar kecuali ada sesuatu.
Naura menerka nerka apa yang membuat dosennya itu tak memberinya nasehat kali ini.
"Kamu buat makalah tentang materi kita pekan lalu. Dikumpul minggu depan. Oh iya karena minggu depan ibu udah ngga disini jadi kamu kumpul aja sama dosen pengganti ibu," ucap bu Indah menjelaskan
"Beneran resign ya bu," ujar Naura.
Bu Indah hanya mengangguk sebagai jawaban. Beliau pasti sudah tau kalau berita dirinya akan resign sudah menyebar luas di kampus.
"Dosen pengganti ibu baik kok, orangnya juga disiplin," ujar bu Indah.
Naura tersenyum tipis. Justru karena orangnya disiplin, ia pasti akan terus diceramahi bahkan dihukum karena sering terlambat.
•
•
•
Tbc!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dosen [TERBIT DAN TERSEDIA DI SHOPEE]
Random"Kamu ngancem saya?" tanya Al menatap Naura "Awalnya sih enggak tapi boleh juga" jawab Naura tersenyum smirk "Hmm" gumam Al melanjutkan pekerjaannya kembali "Hmm apa pak? Himpunan mahasiswa mesin?" ujar Naura meledek Al Al menatap garang kearah Naur...