Jangan lupa vote, komen, and share!!! HAPPY READING!!
<•><•><•>
Kamar"Woy bangun kebo!" teriak Dara sembari menarik paksa selimut di tubuh Naura
"Nanti ah masih pagi juga" gumam Naura pelan seraya menarik selimutnya kembali
"Pagi pala lu, ini udah jam 7 bego. Bentar lagi kelas mulai nih" ucap Dara sembari membenarkan jam tangannya
"Hah?" ucap Naura cengo kemudian bangun dari tempat tidur "Lu kenapa ngga dari tadi si Dar ngebanguninnya" ucap Naura cepat sembari berlari ke kamar mandi
"Lu-nya aja yang kebo"ucap Dara tak terima disalahkan "Udah cepetan mandi kalo ngga gue tinggal nih" ancam Dara kemudian
"Iya iya sabar dong, berani ninggalin gue, gue cincang cincang lo" ucap Naura memperingati
Naura pun lansung cepat cepat menggosok gigi dan mandi. Ia mandi tanpa menggunakan sabun yang penting sudah terkena air begitu pikir Naura
Selesai mandi bebek ala Naura ia lansung keluar dari kamar mandi dan melihat jam. Jam masih menunjukan pukul tujuh lewat lima menit, masih ada dua puluh lima menit lagi sebelum kelas bu Sinta di mulai
Naura buru buru menuju lemari dimana baju bajunya disimpan. Ia memilih memakai jeans robek robek dan kaos longgar berwarna putih. Buat jaga jaga kalo jalannya macet, kan bisa lari kalo pake celana pikirnya
Selesai berpakaian Naura lansung mengikat rambutnya asal asalan dan memakai sneakers. Setelah itu ia lansung turun kebawah mencari Dara, memang setelah acara selamatan tujuh bulanan Fara tadi malam Dara menginap di rumahnya
"Dar Dara woy telur dadar dimana lo?" teriak Naura dari lantai atas sembari memasukan barang barangnya kedalam tas
"Berisik anjir"ucap Dara setelah melihat Naura
Dimeja makan semua orang sudah berkumpul untuk sarapan, papi sudah rapi dengan kemejanya begitu juga Edward. Sedangkan mama dan Fara serta Dion mereka juga sudah rapi dengan pakaian santainya masing masing
"Ayo woy berangkat udah jam berapa ini, makan mulu lo" ucap Naura sembari melihat jam
"Naura kamu ga sarapan dulu?" tanya mama kemudian
"Gausah ma ntar aja dikampus, udah telat ini" jawab Naura cepat
"Ini juga gegara lo, kebo banget sih jadi manusia" ucap Dara sembari menghabiskan susunya
"Iya tuh, pantesan aja ga punya cowok. Kebo banget si jadi orang" ucap Edward mengejek
"Awas aja lu bang!" ucap Naura sembari menatap tajam Edward
"Ma, pa Naura berangkat dulu ya" ucap Naura sembari mencium tangan mereka diikuti Dara
Naura berangkat menggunakan mobil bersama Dara dan beruntungnya mereka karena jalan tak mengalami kemacetan. Naura lansung tancap gas agar tidak terlambat memasuki kelas. Sebenarnya ia akan memilih terlambat jika tidak datang bersama Dara
"Woy lo kalo mau mati gausah ngajak gue dong" teriak Dara histeris karena memang kecepatan mobil yang Naura kendarai mencapai sembilan puluh kilometer per jam
"Shuut! Udah diem aja. Lu ga mau telat kan" ucap Naura kemudian sembari menambah kecepatan mobilnya
Setelah aksi kebut kebutan tadi dan teriakan Dara yang memekik akhirnya mereka sampai di kampus dengan selamat. Jam yang bertengger di pos satpam menunjukan pukul tujuh lewat dua puluh tujuh menit
Naura berjalan beriringan dengan Dara melewati lobi kampus
"Nau buruan lari, lo ga liat tuh bu Sinta udah didepan kantor?" ujar Dara sembari menarik narik tangan Naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dosen [TERBIT DAN TERSEDIA DI SHOPEE]
Random"Kamu ngancem saya?" tanya Al menatap Naura "Awalnya sih enggak tapi boleh juga" jawab Naura tersenyum smirk "Hmm" gumam Al melanjutkan pekerjaannya kembali "Hmm apa pak? Himpunan mahasiswa mesin?" ujar Naura meledek Al Al menatap garang kearah Naur...