Tinggalin jejak jan lupa!!! Happy reading!
<•><•><•>
KamarSenin pagi hari ini adalah hari bersejarah bagi Naura, Karena pasalnya hari ini merupakan hari pernikahannya dengan Al
Semua orang sangat bahagia dengan pernikahanya tapi tidak dengan Naura dan Al. Naura sendiri bingung ia harus bereaksi seperti apa, ia tak tahu apa harus bahagia atau entahlah. Yang ia rasakan sekarang ibarat rasa dari masakan yang hambar, tidak asin dan juga tidak manis
Sekarang disinilah Naura, di dalam kamarnya duduk didepan cermin menunggu make up wajahnya selesai dipoles
Disebelahnya tampak seorang Dara yang juga sedang dirias
"Datar bat muke lo, suaminya kabur baru tahu rasa lo" ucap Dara disela sela make upnya
Cekikikan pun terdengar dari dua orang yang sedang merias wajah mereka masing masing
"Kalo sampe kejadian lo yang gue salahin" jawab Naura sembari melirik ke arah Dara
"Jadi ceritanya udah mulai suka nih" ucap Dara meledek
"Ma liat nih, masa si Dara godain Naura mulu" ucap Naura merengek kepada mamanya yang baru saja datang
"Hussh kamu nih! Udah mau nikah jangan manja" jawab mama Naura sembari membuka lemari baju milik Naura
GLEKK!
"Hahaha" tawa Dara menggelegar
"Udah selesai belum mbak? Soalnya bentar lagi Ijab qobulnya mulai" tanya mama Naura sembari melihat Naura
"Udah kok bu" jawab penata rias
Naura pun berdiri dari duduknya, rasanya ia sudah mati rasa karena duduk selama hampir dua jam tanpa pergerakan
Ijab qobul akan dilakukan dirumah Naura,sedangkan pestanya akan diadakan di pulau Bali
Sekarang Naura menggunakan kebaya berwarna putih dengan bawahan jarit yang didesain menjadi rok
Naura menggunakan make up adat minang, ini merupakan adat turun temurun dari mamanya yang merupakan keturunan orang minang
Sedangkan Dara,Mama Naura dan juga Fara ia juga menggunakan kebaya dengan bahawan jarit, bedanya hanya mereka menggunakan make up lebih tipis alias tak seperti make up Naura
Naura pun turun dari kamarnya menuju tempat Ijab qobul dilakukan. Ia didampingi oleh Mamanya dan juga Dara
Saat sampai diujung tangga ia melihat Al yang sudah siap berada didepan penghulu dan juga papinya. Al juga menggunakan pakain adat minang khusus untuk lelaki
Para tamu yang akan menjadi saksi ikatan pernikahan Naura dan Al sudah berkumpul diruang tamu mengelilingi penghulu dan calon pengantin
Naura duduk disebelah Al dengan gugup. Ia merasa ini jauh lebih menegangkan daripada terlambat masuk kelas Al sendiri
Keysa dan David selaku orang tua Al duduk tepat disamping Naura, Elina alias mama Naura duduk disamping Al sedangkan Eric duduk tepat didepan Al untuk menikahkan anak gadisnya itu
Dara, Fara dan Edward serta Dion mereka duduk dibelakang pengantin
"Bisa dimulai?" tanya penghulu yang langsung diangguki semua orang
"Saya nikahkan dan Kawinkan saudara Raihan Alvaro Fernandez bin David Fernandez dengan anak saya Naura Anindya binti Eric Abraham dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar lima puluh juta rupiah serta emas tiga puluh gram dibayar tunai" ucap papa Naura dengan lantang
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dosen [TERBIT DAN TERSEDIA DI SHOPEE]
Random"Kamu ngancem saya?" tanya Al menatap Naura "Awalnya sih enggak tapi boleh juga" jawab Naura tersenyum smirk "Hmm" gumam Al melanjutkan pekerjaannya kembali "Hmm apa pak? Himpunan mahasiswa mesin?" ujar Naura meledek Al Al menatap garang kearah Naur...