Teken bintangnya! Komen partnya! Happy reading!! Jangan penasaran xixi!!
<•><•><•>
Naura diam. Ia menundukan kepalanya. Bukan sedih setelah di bentak. Ia sedang berpikir bagaimana caranya agar dosen tengilnya itu mengijinkan dirinya pergi ke puncak
Al tampak menghela nafasnya kasar setelah membentak Naura tadi
"Naura" panggil Al
"Maafin saya. Saya ga bermaksut buat bentak kamu" imbuh Al
"Jadi bapak ngijinin saya" ucap Naura menatap Al
Al menatap Naura tajam
"Saya ngomong gitu bukan berarti saya ngijinin kamu" ucap Al
Lah ya mending diem aja gausah ngomong
Naura menggigit bibir bawahnya khawatir. Otaknya ia paksa berpikir keras kali ini
"Emm bapak pasti pernah kan ke puncak" ucap Naura tenang
"Hmm" gumam Al menanggapi ucapan Naura
"Pasti bagus kan pak tempatnya. Sayang saya belom pernah kesana" ucap Naura memelas
"Kalo kamu ngomong gini cuma biar saya ngijinin kamu. Jawabannya Big No!" ucap Al tegas
Naura merucutkan bibirnya kesal
Gue mutilasi baru tahu rasa lo!
Naura merasa kekhawatiran yang suaminya itu rasakan tak akan mungkin terjadi. Buktinya banyak orang yang sudah ke puncak dan sehat walafiat saat kembali
Mobil yang Naura tumpangi berhenti di depan rumahnya setelah pak Slamet membukakan pintu gerbang
Al turun terlebih dahulu tanpa mengucapkan apapun
Naura memandang sinis ke arah punggung lebar milik Al. Ingin sekali dirinya menendang dosen tengilnya itu dari belakang
Naura kemudian melangkahkan kakinya memasuki rumah. Ia berhenti di ruang tv dan duduk di disana setelah menyalakan televisi di hadapannya
Al turun dari kamarnya setelah mengganti bajunya dengan baju santai. Ia kemudian ikut bergabung dengan Naura
Naura kemudian berdiri dari duduknya dan berlalu meninggalkan Al
"Naura" panggil Al saat Naura baru saja menginjakkan kakinya di ujung tangga
Naura menoleh tapi gemang untuk menjawab panggilan Al
"Kamu marah sama saya" ucap Al menatap Naura
Naura jengah dengan pertanyaan seperti ini yang keluar dari mulut suaminya itu. Untuk apa jika ujungnya hanya ingin bertanya, begitu pikir Naura
"Kenapa? Kalo cuma mau tanya mending gausah" ketus Naura
"Ga sopan" cibir Al
Naura memutar bola matanya malas kemudian berlalu menaiki tangga
"Ya!" panggil Al lagi
"Kamu belom jawab pertanyaan saya" ucap Al
"Tidak kaka" ucap Naura malas
"Tidak apa?" tanya Al memastikan
"Saya ga marah sama bapak, cuma pen nggeplak" ucap Naura geram
Al hanya menggangukan kepalanya pelan kemudian melanjutkan acara menonton televisinya. Sedangkan Naura? Ia menatap sengit suaminya itu
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dosen [TERBIT DAN TERSEDIA DI SHOPEE]
Random"Kamu ngancem saya?" tanya Al menatap Naura "Awalnya sih enggak tapi boleh juga" jawab Naura tersenyum smirk "Hmm" gumam Al melanjutkan pekerjaannya kembali "Hmm apa pak? Himpunan mahasiswa mesin?" ujar Naura meledek Al Al menatap garang kearah Naur...