Sebelum lanjut ke cerita harap di baca!! Kalian butuh cast tidak?? Oke, happy reading!!
<•><•><•>
Wuing
Wuing
Wuing
Suara yang berasal dari sebuah mobil ambulans membuat orang yang sedang berlalu lalang menyingkir memberi jalan
Mobil tersebut berhenti di depan lobi sebuah rumah sakit. Para perawat yang sedang berjaga buru buru membantu pasien yang baru saja datang
"Sus cepet sus!" pekik Dara memegangi kepala Naura yang terus mengeluarkan darah
Suster buru buru membawa Naura ke dalam rumah sakit masih dengan Dara yang berlari kecil di samping tempat Naura berbaring
Dara mengikuti Naura memasuki ruang IGD sebelum akhirnya suster menyuruhnya menunggu di luar
Pikirannya kalut. Ia merasa sangat bersalah dengan kejadian yang menimpa Naura. Wajahnya dipenuhi peluh dan juga rambut panjangnya yang berantakan
Dara terus berjalan mondar mandir di depan IGD sembari berdoa untuk keselamatan Naura
Dari kejauhan tampak Dita, Arip dan juga Sandi yang baru saja tiba
"Naura ga papa kan Dar?" tanya Dita khawatir sembari memegang pundak Dara kuat
Dara hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Dita kemudian membawa Dara ke dalam pelukannya agar temannya itu tenang
Arip dan Sandi mereka memilih diam sembari menunggu dokter yang menangani Naura keluar
Dara sudah terlebih dahulu duduk dengan kepala yang bersender di bahu milik Dita
Sebenarnya lidah Arip sudah gatal sekali ingin bertanya bagaimana kronologi jatuhnya Naura. Tapi ia urungkan karena Dara yang sepertinya merasa sangat bersalah dan belum siap bercerita
Hampir satu jam lebih dokter yang menangani Naura belum juga keluar
Ceklek
Pintu IGD terbuka menampakan dokter yang tengah melepaskan masker di wajahnya. Dara cepat cepat menghampiri dokter tersebut hendak bertanya
"Gimana keadaan temen saya dok" ucap Dara cemas
Dokter tersebut menghela nafas berat sebelum menjawab ucapan Dara
"Terdapat jahitan di kepala pasien karena benturan yang terjadi" ucap Dokter tersebut
"Apa parah Dok keadaannya?" tanya Dita menimpali
"Sebelumnya pasien sempat kritis tapi untunglah sekarang sudah baik baik saja" ucap Dokter tersebut
"Sebentar lagi suster akan memindahkannya ke ruang rawat" imbuh Dokter
Dara dan yang lainnya bernafas lega mendengar penuturan Dokter tersebut
"Jadi temen saya ga papa kan Dok" ucap Dita memastikan
"Iya. Setelah pasien sadar kalian bisa menjenguknya" ucap Dokter tersebut kemudian berlalu meninggalkan mereka semua
"Sukur deh Naura ga kenapa napa" ucap Sandi
"Untung ga ampe meninggal" lega Arip
Pletak
Satu jitakan mendarat mulus di kening milik Arip
"Omongan lo Saipul" ucap Sandi setelah menoyor kepala temannya itu
"Sayang banget barbeque nya belom mateng padahal" gumam Arip tak menanggapi ucapan Sandi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dosen [TERBIT DAN TERSEDIA DI SHOPEE]
Random"Kamu ngancem saya?" tanya Al menatap Naura "Awalnya sih enggak tapi boleh juga" jawab Naura tersenyum smirk "Hmm" gumam Al melanjutkan pekerjaannya kembali "Hmm apa pak? Himpunan mahasiswa mesin?" ujar Naura meledek Al Al menatap garang kearah Naur...