Aruna berjalan masuk kedalam minimarket, berniat membeli beberapa belanjaan yang diminta oleh mamanya. Dengan gesit ia berjalan kearah rak detergen dan mengambil dua buah detergen, setelah itu melenggang kearah pendingin berisikan es krim. Siang ini rasanya matahari begitu menyengat, hingga es krim terlihat begitu menggoda. Dari banyak pilihan rasa dan merk, hanya satu yang paling menarik perhatian Aruna. Yaitu es krim dengan bentuk ikan, yang hanya tersisa satu biji. Buru-buru ia mengambil es tersebut sebelum direbut pembeli lainnya. Sayangnya tangan pendek Aruna kalah cepat dengan seorang pembeli yang juga menginginkannya.
Alhasil es krim tersebut raib direbut oleh orang lain. Kepala Aruna mendongak, ingin tahu siapa orang yang sudah merebut es krimnya tersebut. Mata Aruna melotot sempurna saat tahu siapa dalang dibalik ini semua.
"Elo?!" Serempak Aruna dan cowok di hadapannya. Sedetik kemudian wajah kaget cowok itu, berubah menjadi senyum penuh kemenangan.
"Aruna mau es krim ini? Sayangnya udah keduluan sama gue, makanya punya tangan tuh jangan kependekan. Kalah cepet kan," ujar cowok itu lagi, dengan tawa yang mengekor di akhir kalimat.
"Lo sengaja ya, rebut es krim ini?" Sewot Aruna, tidak terima karena es krimnya jatuh ke tangan cowok itu.
"Sengaja apa sih?" Aruna memutar bola matanya, malas menjelaskan hal yang sudah jelas.
"Hello~ dari jutaan minimarket di Indonesia, ngapain lo dateng ke sini? Sedangkan letak rumah lo sama minimarket ini lumayan jauh."
"Dih, suka-suka gue lah. Lagian enggak tulisan 'Gevin di larang masuk' tuh di pintu depan, jadi sah-sah aja gue kesini." Tidak puas mendengar jawaban Gevin, Aruna menginjak kakinya lalu pergi untuk membayar belanjaannya. Masa bodo dengan Gevin yang merintih sembari memegangi punggung kakinya yang linu. Setelah membayar semuanya, Aruna kembali ke rumahnya.
Suhu panas siang ini, seakan menyerupai hatinya yang juga panas akibat bertemu Gevin. Kenapa dunia se-sempit ini, hingga Aruna harus terus dipertemukan oleh cowok itu. Sepertinya takdir membenci Aruna, buktinya takdir selalu mempertemukannya dengan Gevin.
Tak ada takdir yang membenci manusia, jika pertemuannya kurang menyenangkan, nikmati saja. Siapa tahu nanti kamu tidak akan mendapatkan hal yang sama lagi di kemudian hari.
***
Nih bagi yang udah nungguin, langsung aja cek di lapaknya sendiri. #I'mBleeding
KAMU SEDANG MEMBACA
IPS 1 ✓
Teen Fiction[completed] Nama gue Kayra, cewek bermuka biasa yang nyasar ke SMANSA lewat jalur zonasi. Jujur, kehidupan SMP gue jauh lebih seru dibandingkan kehidupan SMA gue. Tapi gue belum pernah tuh, ketemu manusia jenis Arka (Yaya) yang overprotektif banget...