Kamulah Takdirku-Part 30

39.3K 3.2K 34
                                    

"Setiap kali kita menolong orang lain, sebenarnya kita sedang menolong diri kita sendiri. Percayalah, Allah akan membalas semua kebaikan kita lebih dari yang kita bayangkan."

-Kamulah Takdirku-

🍃🍃🍃

Kalau ada typo bantu tandain ygy

Pagi-pagi sekali aku memasak untuk sarapan hari ini. Setelah itu, aku kembali ke kamar untuk menyiapkan pakaian yang akan digunakan Mas Rafka hari ini. Aku meletakkan setelan baju di atas kasur, kemudian melangkah menuju rak sepatu, mengambil sepatu dan kaos kaki.

Aku menoleh ketika mendengar pintu terbuka dari arah kamar mandi. Mas Rafka dengan senyum manisnya berjalan ke arahku sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

Cup

Mas Rafka mengecup kedua pipiku secara bergantian.

"Pagi cantiknya aku."

Aku tersenyum manis mendengar sapaan Mas Rafka, "Pagi juga gantengnya aku," jawabku sambil mencubit hidungnya.

"Aku udah siapin baju kamu, cepat ganti terus turun sarapan," ucapku sambil melangkah menuju meja rias. Menatap pantulan diriku pada cermin sembari merapikan jilbab.

"Cantik," Mas Rafka melingkarkan tangannya di perutku, mengecup pipiku dari samping. Ia beralih menatap cermin, wajah kami terlihat jelas di sana. "Kamu cantik dan akan selalu cantik sayang."

Aku terkekeh kecil lalu berbalik membuat wajahku dan Mas Rafka begitu dekat, "Makasih sayang!" Aku mencubit hidungnya gemas. "Sini aku pakein," aku mengambil alih dasi itu dari tangan Mas Rafka.

Mas Rafka mengangguk sambil tersenyum, "Peka banget."

Aku tersenyum geli sambil geleng-geleng kepala. Aku mengalungkan dasi hitam itu pada kerah leher kemeja Mas Rafka. Aku sedikit berjinjit agar lebih mudah memasangkan dasi itu pada leher Mas Rafka. Mas Rafka yang peka akan kondisiku, ia sepertinya kewalahan melihatku. Aku terpelonjak kaget saat Mas Rafka tiba-tiba memeluk pinggangku lalu mengangkat tubuhku.

"Mas ih!" kagetku sambil memukul bahunya.

Mas Rafka terkekeh kecil, "Biar gampang sayang."

Aku tersenyum lalu melanjutkan gerakan tanganku, memasangkan dasi untuk Mas Rafka. Kutepuk-tepuk bahunya sambil tersenyum puas, "Selesai, sekarang turunin!"

"Gak mau."

"Sayang... Turunin, nanti aku jatuh gimana?"

"Aku tangkep."

Aku terkekeh-kekeh mendengar ucapan Mas Rafka. "Udah ah turunin, nanti kamu telat mas."

"Cium dulu dong, baru aku turunin."

"Modus!" cibirku. Tetapi tetap saja aku menurut, mencium kedua pipinya secara bergantian.

Aku merapikan jilbabku saat Mas Rafka berhasil menurunkanku, "Dasar manja!"

"Biarin, toh juga manjanya sama istri sendiri, wle!" sahutnya sambil menjulurkan lidahnya.

Aku memukul lengannya, "Mirip gukguk haha," ujarku lalu tertawa. Aku menarik tangan Mas Rafka. "Ayo guk kita ke bawah, sarapan."

Tawaku semakin membesar saat Mas Rafka mengacak-acak jilbabku dengan kesal.

"Sembarangan!" jawannya kesal, membuatku tertawa terbahak-bahak.

Kamulah Takdirku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang