29+ Everything Is Clear

613 121 1
                                    

You can tap the star (⭐)  icon there!

Thank you!

💙

"Bun,"

Suara parau Jeongin yang berhasil mengalihkan atensi Bundanya yang tengah membuka tirai untuk jendelanya. Beliau segera menoleh, lantas senyuman lembut layaknya biasa ia patri.

"Pusing nggak? Ada yang sakit?" tanyanya.

Menghampiri sang anak yang tengah berusaha bangun dari pingsan— atau tidur lelapnya kemarin. Jeongin mengangguk pelan, bunda mengelus surai anak semata wayangnya itu sayang.

"Pusing dikit, tapi nggapapa kok. Oh iya, Jeongin pulangnya kemarin gimana?"

"Jemput ayah. Katanya kamu pingsan, terus kak Y/n yang temuin kamu bareng Guanlin."

"Kak Y/n? J-jadi kemarin beneran?" cicitnya.

Alis bunda menukik tanda gak paham, Jeongin segera menutup mulutnya dengan tangan. Enggak, bundanya gak boleh tahu tentang ciu— oke gak perlu disebutkan.

Jeongin menggeleng, "Bun, Jeongin mau ke rumah kakak ya?"

"Tapi kamu pusing katanya, nanti kalau ada apa-apa gimana?" khawatir bunda, tapi Jeongin segera tampilkan senyumnya lantas menggeleng sekali lagi.

"Aku bisa jaga diri kok, lagian Bunda kan, tahu kak Y/n penyembuh aku. Boleh kan?"

Mau bagaimana pun, bunda selalu ingingkan yang terbaik untuk putranya. Maka dengan helaan napas pelan dan sebuah senyuman yang terukir, bunda bilang 'ya'.

"Hehe, makasih Bunda! Janji makan dulu kok,"

°°°

Kamu telah sampai pada halte, bus akan sampai mungkin sekitar 5 menit lagi. Tapi yang datang sebelum itu adalah suara seruan lelaki yang tengah berlari sambil memanggil namamu.

Kamu mendecak, kesal karena bus harus di dahului oleh Seungyoun yang telah sampai di sampingmu. Helaan napas leganya terdengar, kamu gak mau menatap mukanya.

"Y/n, sumpah dengerin kronologinya dulu sebelum pergi." agak jengkel sepertinya. Tapi di sini kamu juga berhak untuk itu.

Lupakan air mata yang telah mengering, kamu menatapnya dengan sorot mata tajam. Seungyoun seketika berdiri tegap, tiba-tiba dihadapkan dengan wajah marahmu membuatnya bungkam.

"Lo gak tahu aja jadi gue gimana. Dari awal bukan gue yang pergi, emang lo tahu rasanya didesak terus menerus?! Gue udah coba Seungyoun, meskipun hasilnya nggak sesuai sama permintaan mama, tapi kenapa dia selalu—!

"Enggak, harusnya gue yang lebih usaha kan? Kalau aja gue lebih usaha lagi tanpa bantah, kalau aja gue dulu berhasil, mereka pasti gak akan pisah. Dan ayah.. nggak akan terpuruk karena pernikahan mereka yang hancur. Semuanya gara-gara gue Seungyoun, gue penghancur semuanya—hiks,"

Air matamu kembali turun, kamu menunduk melepaskan semua emosimu di sana. Seungyoun memandangmu iba, lantas helaan napasnya terdengar. Dia memegang kedua bahumu yang bergetar lembut, "Y/n, dengerin. Ini bukan salah lo. Semuanya udah rencana Tuhan, lo gak bisa ingkari takdir. Tolong jangan salahin diri lo lebih dari ini, udah cukup. Memang nggak semua yang kita mau bakal terwujud, tapi kita udah berjuang kan? Gue tahu lo udah usaha semaksimal mungkin, jadi adik gue ini, bisa kan, dengerin mama jelasin semuanya?"

Maka kamupun mendongak, melihat senyuman lembut Seungyoun dan perlahan jari-jari panjangnya yang mengusap buliran air yang jatuh dari matamu. Ia sempatkan untuk mengelus kepalamu dan bergeser agar kamu bisa melihat apa yang dia maksudkan sebelumnya.

Mama—memandangmu penuh akan sorot sendunya. Air matanya bahkan mengalir deras dari matanya yang telah sembab. Beliau bergerak mendekat, kamu terdiam di tempat.

"Sayang, maafin mama.."

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued.

Thursday, 9 july 2020

+ jangan lupa, awal agustus nanti another chapter miliknya si Hyunjin bakal aku publish!

+ spillnya, bakal ada 3 chapter tambahan selepas ending, cmiw💛

Hello, Stay!

Thank you for always give me love, keep the support for me and Stray kids.
Thanks again for all your votment. I really appreciate it.

M.n

Publish: Wednesday, 29 july 2020

Done | Y. JeonginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang