You can tap the star (⭐) icon there!
Thank you!
💙
Note: kalau kalian mau tahu gimana perasaan si MC, jadilah dia.
Cause yea, the MC is you.
Don't forget that:)
•
"Kak.. ngantuk," keluh Jeongin dengan mata sayunya yang memandangmu penuh harap untuk segera menyelesaikan acara belajar tambahan ini di sebuah kafe dekat rumahnya.
Kamu menghela napas lelah, bukan sekali dua kali Jeongin mengeluh akan dirinya yang telah mengantuk. Tapi hei, ini baru satu jam kalian memulai, dan 15 menit di awal telah terbuang hanya untuk Jeongin makan segala kudapan manisnya.
Kamu melihat jam di pergelangan tanganmu,
04:05 PM
Embusan napasmu mengudara, memandangnya yang tengah terkantuk di atas meja beberapa kali. Kamu tersenyum kecil melihatnya, kemudian berdeham membuatnya segera menegakkan badan menghadapmu.
"Oke. Ayo pulang, beresin bukumu."
Dan dengan itu senyuman cerah dia berikan. Lalu segera melaksanakan perintah darimu. Satu alasan utama, mungkin dia terlalu letih bermain basket tadi.
"Kak, aku anter pulang ya?" serunya.
Kamu menggeleng tanpa melihat. "Nggak perlu. Rumahku udah jauh dari kamu."
Jeongin mendecih, memainkan kakinya pada lantai halte untuk menunggu bus datang menjemput. Kamu meliriknya sekilas lantas menggeleng.
Kenapa dia jadi sangat bersemangat untuk mengantarmu pulang?
Gak lama bus tiba dan kamu segera melangkah masuk sedangkan Jeongin tetap terdiam dengan kepala tertunduk dan bibir yang mengerucut gemas.
Bola matamu berputar malas, memilih menariknya masuk kemudian duduk di salah satu kursi kosong di belakang. Kamu menghadap jendela, dan Jeongin memperhatikanmu.
Lalu kamu merasakan ada sesuatu yang hangat menyentuh telapak tanganmu, seketika kamu menoleh dan Jeonginlah penyebabnya.
Kamu melihatnya dengan alis yang bertaut gak terima, tapi Jeongin justru masa bodoh dan menempatkan genggamannya pada pangkuan.
Hatimu berdemo ingin lepas rasanya.
Tapi kamu justru membiarkan tangan lembut itu menggenggam milikmu kian kuat dan dimainkannya jari-jarimu yang bertaut indah di miliknya.
Dia tersenyum simpul, "Tahu nggak Kak, aku tadi hampir kena getok sama Gualin, tahu nggak kenapa?"
Kamu yang semula fokus akan irama jantung yang berdebar beralih pada kalimat Jeongin yang menyebut nama seseorang yang kamu ketahui.
Jeongin menoleh, senyum lebarnya mengembang. "Soalnya aku nggak mau bantuin dia piket, haha!"
Kamu hanya mendengarkan tanpa komentar, melihatnya begitu semangat seolah melupakan keluhan manjanya saat di kafe beberapa saat lalu.
"Tapi untungnya bisa aku bujuk, kalau besok pas jadwal piketnya kami lagi bakal aku kerjain sendiri, hehe. Habis itu, aku ikut Beomgyu main basket deh!"
Senyumnya makin melebar, mengusap punggung tanganmu yang di genggam lembut. "Terus ketemu Kakak! Capekku langsung ilang tahu pas lihat kamu dateng Kak,"
Senyum kecilmu lagi-lagi muncul, hendak mengusap pucuk kepalanya dengan tanganmu yang bebas karena gemasnya tapi segera urung karena perlakuanmu itu akan membuatnya semakin gencar mendekatimu.
Kamu menggeleng pelan lalu segera menarik tanganmu dari genggamannya dan bertingkah seolah gak pernah melakukan apapun.
Jeongin melihatmu kecewa, tapi segera dia menarik lenganmu untuk ia dekatkan padanya kemudian dia yang bersandar pada pundakmu.
"Kak, pokoknya aku sayang Kakak. Dan itu nggak akan berubah." tegasnya.
Dan kamu hanya terdiam, membiarkannya tertidur di pundakmu untuk waktu yang cukup lama hingga sampailah pada tujuan utama.
Halte yang lebih dekat dari rumah Jeongin yang sekarang.
Jeongin tersenyum simpul sebelum dengan lembutnya mengusap rambutmu dengan tatapan hangatnya.
"I love you. See ya!"
Ucapnya dan turun dari bus, memberikan lambaian tingginya sebelum membiarkan bus itu untuk membawamu pulang.
Kamu berdecak dengan dada yang bergemuruh kuat, Jeongin melakukan kebiasaanya yang dulu selalu ia lakukan padamu.
Persis sama meskipun dengan status yang berbeda.
To be continued.
Sunday, 3 may 2020
+kalian tahu gimana tersiksanya orang trauma?
+aku pikir kayaknya masih ada yang nggak bisa rasain itu karena belum nemu permasalahannya kan?
+kalau gitu tunggu aja, nanti, kalau udah tahu, coba rewind dan resapi setiap pergulatan batin yang dia rasakan.
+yang perlu kalian tahu, trauma nggak seremeh itu.
Hello, Stay!
Thank you for always give me love, keep the support for me and Stray kids.
Thanks again for all your votment. I really appreciate it.M.n
Publish: Tuesday, 23 june 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Done | Y. Jeongin
Fiksi Penggemar[ Yang Jeongin and You ] A guide to love your past stories with him and others. ° I miss you, my Princess. ° Warn: 17+ rate. *in some chapters. Enjoy it everyone! 💛 Start: 1 April 2020 Finish: 31 Juli 2020 [w/ special end.] |Special thanks to: Pint...