0.2- Magic School Bus

791 121 0
                                    

You can tap the star (⭐)  icon there!

Thank you!

💙

"Kakak~ ya ampun Kak aku kangen, huhu!"

Pelukan erat dari Jeongin cuma kamu balas dengan tepukan pelan di lengannya, kamu mengangguk beberapa kali dan mengguman lirih sebagai jawaban.

"Lepasin dong, nggak malu apa temen-temen kamu lihatin terus?"

Jeongin segera menggeleng di atas bahumu. Suara guamaman kecilnya bahkan terdengar, "Mmh, aku kangen banget pokoknya."

Aduh, bayi rubah. Dasar.

"Iya iya, busnya udah kelihatan tuh. Lepasin ya, hm?"

Berhasil. Jeongin melepaskan pelukan dari sampingnya itu dengan ke-tidak-relaannya. Kemudian beralih untuk menggenggam tangan kananmu sampai bus yang ditunggu pun tiba.

"Yeay! Ayo naik!"

Serius seperti membawa anak paud:(

Seperti biasa, kamu duduk di sebelah jendela dan Jeongin akan tetap menggenggam tangannmu hingga sampai. Di sela perjalanan itu pula, Jeongin akan selalu bercerita segala hal yang dia keluhkan di sekolah.

"Kak, aku tadi kena marah Beomgyu." lesunya.

Kamu yang semula memerhatikan jalanan lewat jendela menoleh, ekspresi muram Jeongin menjadi sapaan pertama retinamu.

"Hm? Kenapa? Kamu buat salah ya?" tanyamu, telah fokus untuk mendengarkan setiap kalimat yang kekasihmu itu ucapkan.

"Ha? Emang aku pernah buat salah? Engga ya, tadi emang aku gak sengaja tumpahin teh anget di seragamnya, eh aku di sumpah serapahi! Kan aku nggak sengaja Kak, ihh!"

Rengekan Jeongin ingin membuatmu tertawa seketika, tapi kamu tahan, tentu, agar Jeongin nggak mengira kamu mengejeknya. Jadi kamu kembali bertanya, "Udah minta maaf?"

Dan gelengan polos kamu terima.

Ah, kamu tahu sekarang alasan kenapa guru para anak paud dan tk harus sabar. Ternyata cobaanya nggak main-main.

Kamu tersenyum, duduk menyamping agar bisa melihat Jeongin dengan nyaman. Genggaman yang masih belum lepas itu kamu arahkan di atas tanganmu yang lain. Membekap tangan besar Jeongin di kedua telapak tanganmu.

"Harus udah minta maaf dong, kan kamu yang salah duluan. Kalau Beomgyu punya salah pasti minta maaf tanpa diminta kan?"

Lagi, Jeongin mengangguk tapi segera meralat dengan gelengan. Alismu bertaut, kok enggak?

"Lebih seringan nggak minta maaf. Cuma senyum bodoh terus pergi biar nggak kena timpuk dari aku. Ya udah, aku lakuin aja hal yang sama. Pas dia marah-marah aku senyumin terus tinggal pergi. Habis itu kita akur kayak biasa."

Helaan napasmu terdengar, yah.. kalau begini sih, nggak perlu risau ya?

"Oh gitu? Ya udah masalah selesai dong berarti. Tapi harusnya kamu minta maaf ya. Biasain hal yang baik, oke?"

"Hehe! Oke!"

Kamu gemas, maka dengan satu tangan yang bebas kamu mengusak lembut rambut hitamnya. Tawa ringan mengiringi perjalan menuju rumah hari ini.

Dengan suasana tenang karena longgarnya penumpang dan cerianya kursi belakang kedua yang didapat dari kamu dan Jeongin yang tengah bersenda gurau.




"I love you Kak, dadah!"

Usakan lembut kamu dapat dari Jeongin sebelum dia turun dan melambai dari luar untuk melihatmu pergi dengan bus yang akan kembali melaju setelah selesai menurunkan beberapa penumpang di halte saat ini.

Senyummu masih mengembang melihatnya tersenyum senang di luar sana, hingga matamu menangkap sosok lain yang mendekati kekasihmu dan meyapanya.

Membuat Jeongin mengalihkan pandangan dan kembali tersenyum melihat teman sebelah rumahnya itu datang.

"Oi Jeongin!"

"Eh—"









"KIM SAMUEL! MATI LO HARI INI!"

Yah, tolong doakan lelaki blasteran itu supaya selamat hari ini.

[ End of done to rewind chapter unlocked! ]

Sunday, 12 july 2020

Special Someone:

Kim Samuel

Hello, Stay!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello, Stay!

Thank you for always give me love, keep the support for me and Stray kids.
Thanks again for all your votment. I really appreciate it.

M.n

Publish: Thursday, 30 july 2020

Next is: Rewind to Happy Ever After chapter!

Done | Y. JeonginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang