Selamat membaca!!!🌻
Bismillahirrohmaanirrohiim...
________________________________Cinta selalu diikuti dengan nafsu...
Hanya kita yang bisa mengendalikannya...* R P P *
Hari yang menjadi penentuan bagi Daffa. Setelah semalam dia tak merasakan nyenyaknya tidur, kini waktunya dia mulai menunjukkan aksinya. Rasa gugup masih membayanginya. Kata apa yang harus dia ucapkan dulu.
Ujian nasional sudah dia lalui, tetapi perasaan itu kembali muncul dengan situasi yang berbeda. Hal yang dihadapi pun berbeda. Minggu-minggu kemarin berhadapan dengan rentetan soal-soal yang membuat pikirannya terkuras, kini harus berhadapan dengan persoalan cintanya.
Saat ini Daffa sudah sampai di kelasnya, duduk sambil terus berpikir. Tak ada sapa maupun senyuman kepada dua teman dekatnya, hanya tatapan kosong begitu masuk ke kelasnya.
Kembali sikap Daffa menimbulkan tanya di pikiran Tata dan Andre. Tata mencoba melambaikan tangannya di depan wajah Daffa tetapi mata Daffa tak sedikit pun berkedip. Tata sempat memberi kode dengan matanya pada Andre seolah bertanya ada apa dan Andre hanya menggelengkan kepalanya.
"Daf? Lo kenapa? Pagi-pagi sudah bengong saja?"
Kembali Daffa hanya terdiam dengan tatapan kosongnya menyelami pikirannya yang begitu kacau. Mengingat bagaimana cara berbicara dengan Jihan dan bertanya tentang hal kemarin yang dilihatnya.
Melihat Daffa yang tak kunjung memberikan responnya, Tata pun akhirnya menggoyang-goyangkan bahu Daffa dengan kencang. "Daaaf! Bangun woi! Bu Jihan sudah datang tuh!"
Mendengar teriakan Tata, Daffa begitu terkejut hingga dia berdiri dan kepalanya celingak-celinguk mencari keberadaan Jihan. "Mana? Mana?"
Andre dan Tata langsung tertawa melihat reaksi Daffa yang begitu seperti orang bodoh. Bahkan mereka tak kuasa menahan sakit di perutnya saking kenyang untuk tertawa. Tata pun mengusap matanya yang mulai menitikkan air mata akibat over-tertawa.
"Sialan! Gue kena tipu!" Daffa bergumam kesal melihat tingkah kedua temannya yang terus menertawakannya.
"Puas lo berdua?" Kesal Daffa karena Tata dan Andre masih saja menertawakannya. Tangannya terkepal memukul mejanya sendiri hingga Tata dan Andre menghentikan tawanya.
"Sorry deh sorry! Kita becanda kali Daf! Lo sih dari tadi dipanggil enggak nyahut-nyahut!" Bela Andre tapi Daffa hanya mendelik.
"Lo kenapa sih? Dari kemarin sikap lo begini terus?"
"Hah? Memang Daffa kemarin kenapa gitu?" Tata mulai mengerutkan keningnya.
"Tahu ah! Kesambet jin pohon cabe kali! Atau mikirin cara ta'arufan sama cewek!" Ucap Andre asal.
"Ah yang bener? Daffa mau ta'arufan sama siapa? Mau nikah muda lo Daf?"
Kembali Daffa hanya diam dan melirik kesal pada Andre dan Tata. Hal itu membuat Tata dan Andre menatap penuh selidik pada wajah Daffa yang terlihat kusut dan banyak pikiran. Hingga Daffa mulai tak nyaman dengan tatapan keduanya.
"Ngapain lo lihat-lihat gue? Gue tahu gue ganteng, tapi enggak perlu dilihatin kaya gitu juga kali. Gue masih normal," ucap Daffa yang ikut menatap keduanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/226923689-288-k472486.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja Pengagum Perempuan [COMPLETED]
SpiritualBu Jihan berbeda dari perempuan yang lainnya. Dia seperti almarhumah ibuku yang begitu lemah lembut dan perhatian kepadaku. Dia sabar dalam menghadapiku. Entahlah rasa cinta itu serasa mulai tumbuh kepadanya. Perbedaan usia yang cukup jauh dengannya...