Pertemuan 28

633 36 0
                                    

Selamat membaca!!!🌻

Bismillaahirrohmaanirrohim...
________________________________

Allah SWT tahu apa yang kita butuhkan. Bukan apa yang kita inginkan. Sekecil apapun itu, kita patut mensyukurinya.
*R P P *

Hari ini merupakan hari pernikahan Alisa dan Fatih. Akad pernikahan digelar pada pagi hari sedangkan resepsi diadakan ketika malam harinya. Sekitar lima ratus undangan akan mendatangi resepsi pernikahan Alisa dan Fatih.
Sungguh tak ada yang menyangka, kedua insan yang selama ini tidak dikenal menjalin hubungan malah bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Tidak hanya orang lain, Alisa sendiri pun tidak percaya dengan takdirnya.

Dulu dia hanya menyebut nama Daffa dalam setiap doanya. Tetapi Tuhan punya cerita lain untuk kisah cintanya. Keyakinan memilih Fatih justru membuat Alisa lebih dirasakannya dibanding ketika menerima ta’aruf dari Daffa.

Alisa memang menginginkan Daffa, tapi dia merasa dia membutuhkan sosok Fatih. Apalagi ketika Alisa mendengar suara merdu Fatih melantunkan ayat suci Ar Rahman. Sungguh hatinya tergugah. Rupanya dia mulai jatuh hati sepenuhnya pada Fatih.

Awalnya dia memilih Fatih karena kecewanya pada Daffa dan ingin membalas kebaikan Fatih. Tetapi ketika dia tahu Fatih ternyata dari dulu sudah memendam rasa cinta untuknya dan sosok Fatih yang sebenarnya adalah sosok yang sangat sesuai dengan kriterianya, membuat Alisa begitu bahagia telah memilih Fatih sebagai imamnya.

Malam resepsi di sebuah hotel, menampilkan sepasang manusia yang memancarkan aura kebahagiaan. Senyuman tulus menghiasi pasangan pengantin baru. Alisa dengan kebaya pengantin berwarna emas dan Fatih dengan tuxedo senada dengan Alisa membuat pasangan itu bak pasangan yang serasi dan sempurna.

Aura kecantikan Alisa begitu terpancar dengan sedikit riasan yang tak mencolok tetapi begitu elegan. Fatih pun begitu maskulin dengan penampilannya, ditambah dengan aura kebahagiaan dalam dirinya membuat kedua pasangan itu menjadi pasangan yang dirindukan para single.

Daffa yang memang diundang secara langsung oleh Fatih, ikut bahagia atas pernikahan sahabat dan 'masa lalunya'. Tak ada rasa cemburu ataupun penyesalan dalam diri Daffa. Hanya tergores rasa bersalah pada Alisa.

Ketika mendengar Alisa ingin membatalkan proses ta’aruf dengannya, Daffa cukup merelakan. Apalagi ketika tahu Alisa menerima khitbah Fatih, sungguh Daffa bersyukur Alisa telah mendapatkan sosok yang pantas untuk dirinya. Fatih sosok suami yang bisa membahagiakan Alisa di dunia maupun akhirat. Daffa pun berdoa seperti itu.

Langkah Daffa memang tak ada beban ketika menapaki panggung singgasana kedua mempelai menerima ucapan selamat dari para undangan. Daffa pun merangkul Fatih begitu erat dan dibalas oleh Fatih.

“Selamat ya, Bro! Akhirnya lo menikah sama gadis yang tepat. Gue doain semoga langgeng. Jadi imam yang baik untuknya,” Daffa menepuk-nepuk bahu Fatih.

Mereka pun melepas pelukannya dan menautkan tangan satu sama lainnya.

“Aamiin, thanks ya. Aku doakan kamu juga segera mendapatkan perempuan yang kamu suka,” kekeh Fatih yang begitu bahagia.

“Aamiin. Mudah-mudahan dia enggak nolak gue terus” tawa Daffa.

Alisa hanya ikut tersenyum melihat mantan dan suaminya begitu akrab. Tak ada cemburu ataupun kecewa lagi kepada Daffa. Dia sudah mengikhlaskan segalanya. Apalagi dia malah mendapat lelaki yang menurutnya lebih baik dari Daffa. Dia merasakan nyaman ketika dicintai bukan mencintai sesuatu yang tak pasti.

Daffa pun bergeser berhadapan dengan Alisa. Ada rasa canggung pada keduanya. Tapi Daffa langsung menangkupkan kedua tangannya menyalami Alisa. Langsung Alisa pun membalasnya dengan tangannya yang menangkup dan senyuman canggung di bibirnya.

Remaja Pengagum Perempuan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang