Pertemuan 3

847 70 5
                                    

Selamat membaca!🌻

Bismillahirrohmanirrohiim!
_____________________________________

Cahaya rembulan begitu semangat memancarkan sinarnya menambah suasana cerah di malam itu. Sang bintang tak kalah menambah indah suasana langit yang berkelap-kelip. Angin semilir berhembus dengan santainya menyelimuti malam.

Tak semua orang mampu merasakan indahnya suasana di malam itu. Seorang perempuan dengan perasaan yang tak menentu membelah jalanan yang tak begitu padat dengan sepeda motornya. Pikirannya pun hanya tertuju untuk segera pulang ke rumah, memberikan sesuatu yang menjadi harapannya.

Hingga sang perempuan menghentikan sepeda motornya menunggu pintu portal perumahan dibukakan oleh seorang satpam yang sedang bertugas menjaga agar dia bisa kembali ke rumahnya.

"Sudah dapat obatnya, Bu?" Tanya salah satu satpam sambil berusaha membuka portal.

"Alhamdulillah sudah, Pak!"

"Lama juga ya Bu cari obatnya?" Kembali satpam itu bertanya dan terbukalah portal itu.

"Cari apotek yang buka 24 jam lumayan jauh juga, Pak! Terima kasih!" Jihan bersiap menjalankan motornya.

Bruk!

Baru saja mau menjalankan motornya, terdengar suara tak jauh dimana Jihan menunggangi motornya. Tentu saja suara itu membuat mereka terkejut. Bahkan satpam lain yang sedang duduk di ruang jaga pun ikut keluar memastikan apa yang terjadi.

"Ada orang yang jatuh dari motor!" teriak satpam yang tadi membuka portal.

"Ayo bantu dia! Kayanya pingsan! Tak ada gerakan!" kedua satpam itu pun pun langsung berlari melihat lebih dekat tempat kejadian perkara.

Jihan hanya bisa diam melihat tak bergerak dari tempatnya. Dia hanya menoleh kemana dua satpam itu berlari. Kejadian itu membuat dirinya melupakan rasa ingin cepat pulangnya saking penasaran. Kepalanya hanya bisa bergerak memastikan penglihatannya jelas melihat apa yang terjadi.

Dua orang satpam terlihat memboyong seorang laki-laki menuju pos jaga. Jarak yang semakin dekat kian menambah rasa penasaran di benak Jihan. Siapa orang yang baru saja jatuh dari motor?

Sungguh seketika dia terkejut melihat wajah lelaki yang kini ada di hadapannya. Tangan kanannya seketika menutup mulutnya seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Bahkan kembali pikirannya bertanya apa yang sudah terjadi dengan lelaki di hadapannya?

Keadaan yang begitu memilukan ketika melihat beberapa luka lebam serta aliran darah di sudut bibir menghiasi wajah tampan lelaki itu. Belum lagi luka sisa terjatuh dari motornya di bagian dahi, tangan dan kakinya yang menambah kesan pilu di hati Jihan.

"Daffa!" Jihan meneriakkan nama itu walau dengan nada pelan tapi masih dapat di dengar oleh kedua satpam.

"Bu Jihan kenal anak ini?" Seorang satpam melempar pertanyaan dengan menaikkan alisnya keheranan.

"Di-dia murid saya, Pak!"

"Oh! Lalu bagaimana ini? Kita bawa ke rumah sakit saja?" tanya satpam itu kepada satpam lainnya.

"Terus yang jaga di sini siapa? Lagian dia cuma pingsan saja! Tidurkan saja di sini. Motornya juga bawa ke sini!"

Rasa ingin menolong lebih pun muncul di hati Jihan. Apalagi kini di hadapannya seorang anak didiknya sedang tak berdaya dengan begitu banyak luka. Tetapi pikiran lain menggelayutinya teringat anaknya di rumah sedang menunggunya membawakan obat untuknya.

"Maaf bapak-bapak bila merepotkan! Bisa tolong antar anak ini ke rumah saya? Biar saya obati semampu saya. Pakai saja motornya untuk mengantar dia ke rumah saya. Kalau dia di sini yang ada malah setiap orang yang lewat pasti bertanya-tanya apa yang terjadi. Bagaimana?"

Remaja Pengagum Perempuan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang