Hari ini Jennie tidak memeriksa ponselnya dengan baik. Maka setelah pulang dari makan malam bersama keluarga besarnya untuk merayakan kelulusan ujian sidang Jisoo, dia mengecek ponsel mahal itu setelah selesai mandi. Dan ternyata banyak sekali pesan masuk dari berbagai orang.
Yang paling banyak mengirimkannya pesan adalah Ten dan Yeri. Namun satu nama yang yang tertera disana membuat perhatian Jennie teralihkan. Di urutan paling bawah, ada Lisa yang mengirimkannya dua pesan. Membuat Jennie membukanya dengan tak sabaran.
Bocah Nakal🔥
last seen at 18.02 KSTUnnie, jangan terlalu lelah. Jagalah kesehatanmu dengan baik. Aku menyayangimu. - 03.06 KST
Unnie, kau baik-baik saja kan? Setidaknya kirimkan aku satu pesan untuk memastikanmu dalam keadaan baik. - 12.11 KST
Jennie mengusap kasar wajahnya. Dia sudah melupakan kedua adiknya sedari kemarin. Dan Jennie benar-benar menyesal. Pasti kedua adiknya itu berpikir yang tidak-tidak mengenai dirinya.
Dengan gusar, Jennie mendial nomor ponsel Lisa. Namun ponsel adik bungsunya itu tak aktif. Membuat Jennie menggeram kesal. Lalu saat hendak menelpon Rosé, kedatangan Jisoo menghentikan niatnya.
"Kau ingin menelpon siapa?" tanya Jisoo yang kini sudah dibalut oleh sepasang piyama berwarna merah maroon.
"Aku tadi ingin menelpon Lisa, tapi ponselnya tidak aktif. Dan sekarang aku ingin menelpon Rosé," Beritahu Jennie.
"Rosé tak akan mengangkatnya karena dia ada kelas hingga sore. Disana masih siang hari jika kau ingat." Ujar Jisoo sembari duduk di pinggir ranjang adiknya, bersebelahan langsung dengan Jennie.
"Aku tidak menghubungi mereka dari kemarin. Apakah mereka marah?" tanya Jennie pada kakaknya, membuat Jisoo harus menghela napas.
"Mereka tidak akan bisa marah padamu. Tapi jika kau terus seperti ini, kau akan mendapatkan yang lebih dari sebuah kemarahan. Mereka akan kecewa, kau tau?"
Jennie termenung. Akhir-akhir ini dunianya teralihkan karena keberadaan Yeri. Gadis itu membuat Jennie lupa jika dia memiliki adik kandung yang harus dia ingat sampai kapan pun. Tapi entah kenapa, dia akan selalu lupa dengan Lisa maupun Rosé saat bersama Yeri. Mereka sudah terlalu dekat sekarang, dan Jennie takut jika dia akan mengabaikan Rosé dan Lisa.
.......
Lisa sampai di apartemen, saat sang kakak baru saja menempelkan pantatnya di atas sofa. Membuatnya mengikuti jejak sang kakak untuk duduk dan mengistirahatkan tubuhnya.
"Aku kira kau sudah pulang sedari tadi?" tanya Rosé bingung. Pasalnya kelas Lisa hanya sampai siang hari, sedangkan ini sudah pukul empat sore.
"Aku menemui teman." Jawab Lisa singkat, mulai melepas jaketnya dan dua kancing atas kemeja biru navynya.
Rosé mengerjit saat mendapati tangan Lisa yang gemetar saat melepas kancing baju. Seketika rasa panik hinggap di hatinya melihat dada Lisa yang naik turun secara tak beraturan.
"Kau pasti kelelahan lagi, Lisa-ya." Geram Rosé yang merasa kesal bercampur khawatir. Mulai membantu Lisa untuk melonggarkan pakaiannya. Disusul dengan melepas sepatu dan kaos kaki adiknya.
"Aku akan mengambil air hangat. Usahakan untuk duduk dengan tegak,"
Lisa hanya mampu mengangguk serta berusaha mengatur napasnya yang tersengal. Dia sangat benci kelelahan yang bisa membuatnya terlihat sangat lemah seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Lisa 2 ✔ [TERBIT]
FanfictionPART 41 - 55 DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN Menjadi bagian dari Kwon, adalah hal teristimewa untuk Lisa. Tangis, canda, tawa. Semuanya dia lewati bersama keluarga itu. Kebahagiaan yang keluarganya itu berikan tak akan pernah terlupakan oleh Lis...