👒 ANTARIKSA 11 👒

279 38 121
                                    

Damar masih menunggu sembari bermain ponsel, ia juga sudah mengirimkan kabar pada Gerry kalau saat ini Nirmala sedang bersamanya karena tugas dari kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damar masih menunggu sembari bermain ponsel, ia juga sudah mengirimkan kabar pada Gerry kalau saat ini Nirmala sedang bersamanya karena tugas dari kelas. Ia harap adik sepupunya itu tidak mengetahui hal ini karena semua terjadi saat jam pelajaran yang merupakan tanggung jawabnya.

Pria yang memiliki alis tebal dan mata indah itu ingin melaporkan Ara atas perlakuan pada Nirmala, tapi Damar tidak memiliki satu pun bukti. Hanya foto itu yang bisa dijadikan satu-satunya senjata untuk Ara. Kalau gadis itu masih saja berulah, Damar akan membuktikan jika ancamannya bukan main-main.

Foto terbuka Ara tanpa sengaja Damar dapatkan dari seorang temannya, Reon. Pada malam Minggu kemarin, Reon menceritakan tentang seorang gadis yang rela memberikan tubuhnya hanya karena ingin membuktikan kalau ia benar-benar ingin menjadi kekasih Reon. Damar tidak menyangka, jika harga diri Ara bisa dibeli dengan semudah itu.

"Mas Damar, ini Mbaknya sudah selesai." Suara, Coredelia Maharani, seorang perempuan pemegang salon The Angels Two mengantarkan Nirmala dengan tampilan baru. Dengan rambut pendek, membuatnya tampak semakin menggemaskan. Ia mengenakan setelan rok di atas lutut dengan atasan panjang berwarna putih. Cantik. Nirmala terlihat sangat anggun, dia sangat cocok jika disandingkan dengan Damar.

The Angels Two sendiri adalah sebuah salon yang berpusat di kota Amerika dan memiliki cabang di kota-kota besar. Semua keluarga Antariksa sudah menjadi pelanggan setia di sini. Bahkan, Damar, Gerry serta Jasmin pernah menjadi model saat salon tersebut mengadakan suatu acara besar.

"Mas Damar?"

Damar berdeham sebelum menjawab sapaan Lia. Ia mengucapkan terima kasih, lalu membawa Nirmala keluar dari sana.

👒👒👒

"Damar, gue nggak nyaman pakai baju begini. Rambut gue juga jadi aneh," adu Nirmala memecah keheningan di dalam mobil.

Damar melirik sekilas lalu tetap fokus dengan jalanan. "Lo cocok banget dengan rambut segitu, daripada rambut yang ancur? Tunjukkin sama Ara kalau lo bukan cewek lemah, La. Lo juga jangan diem aja kalau dia udah nggak bisa kontrol diri. Perempuan juga harus bisa jaga diri sebelum kelak menjaga orang lain."

Nirmala tidak tahu harus berkata apa, dia paling tidak bisa melawan apalagi sampai menyakiti orang lain. Ibunya selalu berpesan untuk selalu menyayangi siapa pun, jangan sampai memiliki dendam meski orang tersebut membencimu.

"Sorry, gue nggak maksud nyuruh lo buat balas Ara, gue nggak mau ada orang yang sok kayak dia. Liat aja kakak gue, Jasmin. Meskipun tampangnya serem, tapi dia nggak pernah jahat sama siapa pun, malah dia anak yang manja banget." Damar lega saat wajah Nirmala tidak tegang lagi.

Mereka mulai membicarakan tentang Jasmin, bagaimana ia merengek saat mengajak seseorang pergi. Pernah juga saat Jasmin kecil hilang, membuat semua orang kebingungan mencarinya. Hampir saja kejadian itu dilaporkan kepada polisi atas kasus penculikan, ketika Jasmin tiba-tiba muncul dengan anak tetangga yang membawa alat pancing. Belum lagi saat gadis dengan wajah menggemaskan itu putus dengan pacarnya, butuh waktu satu hari satu malam untuk bisa menghentikan tangisannya.

Nirmala (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang