👒 p r o l o g 👒

1.3K 151 207
                                    

——————

^ NIRMALA ^

Mentari bersinar dari bidangnya, menerangi setiap bilik alam hingga ke titik terkecil. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk bisa merasakan kehangatan yang ia pancarkan.

*****

Sepasang tangan gadis berkulit putih pucat itu, kini semakin pucat saat menatap selembar kertas yang sedang berada di genggamannya. Fokusnya tertuju pada satu titik dalam lembaran kertas tersebut, satu hal yang membuat pikirannya semakin tak menentu.

Gadis itu menghela napas keras, memandangi bangunan megah yang mengelilinginya. Dari taman, tempatnya melihat hasil perjalanan singkat dari selembar kertas. Saksi akan perjalanan panjang yang tertempuh dengan doa, usaha, dan harapan kedua orang tua.

Seorang gadis berambut pirang menghampirinya dengan membawa sebuah pesan. Gadis putih itu kian menyusut saat mendengar siapa sosok yang akan dia hadapi. Ia lekas beranjak saat gadis berambut pirang menjauh dari hadapannya. Ia berderap menghadap penentu.

Saat memegang handle pintu, gadis itu seakan menggenggam beton, terasa begitu berat. Langkah beratnya seperti berjalan di atas awan saat melewati pintu kepala sekolah. Ucapan yang baru ia dengar seakan hantaman batu karang, udara segar koridor menghilang, menyudutkan tubuh ringkih pada kenyataan yang telah ia lewati.

*****

—————

© MiftaFelicia 2020

—————

Selamat datang di cerita Nirmala. Hanya perjalanan peri kecil mencari tanah yang tepat untuk berpijak.

Gadis padi yang belajar menuangkan lumpur ke atas lembar putih. Jangan segan untuk meninggalkan banyak kata sebagai pupuk untuk Gadis padi ini.

Maaf, jika ada kesamaan nama, latar dan setting. Cerita ini hanya kisah fiksi yang Gadis padi ambil dari ladang kehidupan. Semoga ada pelajaran yang akan menjadi teladan bagi pembaca. Sekian.

Selamat membaca.

Nirmala (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang