Katie tidak pernah menyangka bahwa liburan atas dasar patah hatinya ternyata bisa semenyenangkan ini. Ia sudah berada di Verona selama empat hari dan masih terkejut dengan bagaimana ia bisa tidur tanpa terbangun dan menangis sendirian di malam hari seperti yang ia lakukan beberapa hari kebelakang. Dan tentu saja itu bagai sebuah luxury pribadi untuknya.
Di hari keduanya di Verona, Katie mendapatkan surat yang di amplopnya tertulis Untuk Katherine, Dari Juliet. Katie mati-matian menahan diri untuk membuka surat itu, karena sedari awalpun tujuannya pergi jauh-jauh ke Verona adalah untuk melupakan kisah cintanya, jadi kenapa juga dia harus membuka surat yang kemungkinan isinya berupa nasihat dari entah kalimat-kalimat konyol macam apa yang ia tulis disuratnya kemarin?
Aku tidak mau tau, tidak mau tau, tidak mau tau.
Setelah pergulatan antara rasa penasaran dan egonya sendiri, Katie memutuskan untuk tidak membuka surat itu dan memilih untuk menyelipkannya di dalam jurnal pribadinya. Dalam hati merasa bersalah pada Irene yang sudah berperan jadi Julietnya.
Bagi gadis pirang itu bisa bertemu dengan para sekretaris Juliet adalah pelipur lara saat hatinya terpuruk. Beberapa hari terakhir ini, Katie memulai harinya dengan bermalas-malasan di kasur, berkeliling disekitar penginapannya, membantu Shopia untuk mengambil surat-surat yang tertempel di dinding rumah Juliet, sebelum mengunjungi kantor para sekretaris Juliet yang diam-diam ia dan Irene sepakat untuk menyebutnya The Chamber of Secret, well terlepas dari fakta bahwa ia dan Irene adalah penggemar Harry Potter, tempat itu penuh rahasia orang-orang patah hati dari seluruh dunia.
Menurut perkataan Shopia, ruangan kerja mereka menyimpan rahasia hati dari jiwa-jiwa yang mendambakan cinta abadi.
Katie tidak bisa bilang bahwa itu tidak benar, ia sudah membaca puluhan surat dan well isinya memang begitu bahkan mungkin termasuk suratnya sendiri yang ia tidak ingat isinya apa.
Selama hari-hari itu Katie merasa membentuk sebuah hubungan persahabatan dengan Irene, gadis itu terasa seperti sahabat karib yang sudah dikenalnya bertahun-tahun, nyaris terasa seperti Joy.
Biasanya Ia dan Irene akan menghabiskan waktu berdua untuk mengobrol hingga larut malam membicarakan tentang cinta yang sebenarnya Katie hindari tapi entah mengapa terasa menyenangkan jika membicarakannya dengan Irene. Satu hal yang Katie tau dengan pasti walau usia gadis itu lebih tua dibandingkan dengannya, Irene adalah pemikir sederhana, dia tidak suka memikirkan hal-hal negatif dan memandang segala sesuatu dari sudut pandang yang baik. Bagi Katie, Irene masih seperti anak kecil yang percaya tentang cinta berbunga-bunga dan lonceng yang akan bebunyi ketika ia bertemu dengan belahan jiwanya.
Diam-diam Katie berharap bisa memiliki pemikiran sesederhana Irene. Dalam hati berjanji lain kali akan mengenalkan Irene pada Joy, sahabatnya yang juga pemikir sederhana yang bebas.
Siang itu Katie memutuskan untuk datang ke Chamber Of Secret lebih awal setelah ia menerima telepon dari Joy yang meneriakinya "sialan kau Hathaway, bagaimana bisa kau sudah di Verona selama empat hari tanpa memberi tahuku atau setidaknya mencoba mengirim pesan padaku. Demi tuhan kalau aku tidak mengunjungi rumah kakek dan nenekmu, aku tidak akan tau kau sudah pergi. Aku cemas setengah mati dan mengira kau tidak masuk kantor karena kau masih merengek soal Jayden di kamarmu."
Katie tau ia berlaku tidak adil pada Joy dengan tidak mengabari sahabatnya itu sama sekali ketika ia pergi ke Italia. Tapi ia tidak sepenuhnya merasa bersalah, Hell Katie sendiri bahkan masih tidak habis pikir bagaimana ia bisa berakhir di negara ini sendirian. Sungguh sebuah tindakan impulsif yang Katie tidak tau bisa ia lakukan.
Setelah hampir tiga puluh menit penuh mendengarkan kicauan Joy di seberang sana, sahabatnya itu akhirnya melunak ketika Katie bilang ia baik-baik saja serta menikmati liburannya di Verona, sepenuhnya safe and sound. Dan jangan lupakan rentetan oleh-oleh yang ia janjikan pada Joy diakhir sambungan telepon mereka yang membuat gadis itu memekik senang walau pada akhirnya mengatakan "Gadis sialan, nikmati liburanmu disana dan pulang kesini dengan bahagia dan sepenuhnya sudah move on. Okey? Aku tidak butuh apa-apa kecuali itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Juliet's Little Answer
FanfictionWell, Berniat melarikan diri sejenak dan melupakan segala rutinitasnya yang memusingkan serta kisah cintanya yang baru saja berakhir dengan tragis, justru membuat Katie terjebak dalam kisah lain bersama si pemuda menyebalkan dan kurang ajar yang sia...