TERTANGKAP

796 58 47
                                    

Sekarang Muntaz dan Qahtan sudah tiba di depan Gedung tua, tempat dimana Fateh disekap.

Muntaz dan Qahtan mencoba mencari tempat persembunyian untuk menyusun sebuah rencana.

"Qahtan, kita sembunyi di balik tong itu dulu ya"ajak Muntaz

"Okay"jawab Qahtan sembari mengangguk-anggukkan kepalanya

Mereka pun bersembunyi di balik jejeran tong tua yang berada di samping gudang itu.

"Ok, jadi kita buat rencana dulu untuk selamatin bang Fateh"ucap Muntaz

"Ok, so...bang Muntaz have a rencana?"tanya Qahtan dengan bahasa gado-gadonya

"Nah itu dia, bang Muntaz juga bingung"jawab Muntaz yang masih terus mencari ide

Sementara Qahtan hanya menatap abangnya Muntaz dengan datar.

Muntaz dan Qahtan pun memutar otak mereka sekeras mungkin. Berharap ada satu ide yang melintas di kepala mereka.

"Aha! I know!"seru Muntaz bersemangat

Qahtan terkejut akan seruan abangnya.

"Sttsh, shut up bang Muntaz"Qahtan mencoba menegur abangnya agar tidak berisik

"Ups, I'm sorry"gumam Muntaz

"Ok ok...So, are you have idea?"tanya Qahtan

"Yes, so we gonna..."kini Muntaz membisikkan suatu rencana kepada Qahtan

"Wow, its a good idea bang Muntaz" Qahtan tampak sumringah setelah mendengar rencana abangnya

Muntaz tersenyum lalu beranjak mengambil tali hitam yang melingkar di pagar

"So, kita harus lakukan sekarang"pinta Muntaz

Qahtan mengangguk.

"Ok, go"kata Muntaz memimpin rencana kali ini

Mereka pun mengambil posisi mereka masing-masing.

***

Dengan mengendap-ngendap, Qahtan masuk ke gudang itu melalui jendela yang sudah rusak.

Sementara Muntaz mengintip dari pintu depan, mencari waktu yang tepat bagi dirinya untuk bisa masuk kedalam gudang dan melancarkan aksinya.

Fateh yang melihat Qahtan yang tiba-tiba ada dibawah meja yang diduduki Wono dan Muntaz yang sedari tadi mengintip dari luar, membuat Fateh mengetahui niat adik-adiknya.

Fateh melirik Yono yang dari tadi sibuk memainkan handphone Fateh dan Wono yang sedang duduk diatas meja, tepat disamping Yono berdiri.

Melihat keadaan itu, Fateh pun membantu Muntaz agar bisa masuk ke dalam gudang dan juga membantu Qahtan untuk melaksanakan tugasnya.

"Aduh, om-om"kata Fateh dengan akting kelas kakapnya

Wono dan Yono sontak melirik Fateh.

"Kenapa sih?"tanya Wono

"Ini om, anu..."Fateh gugup menyampaikannya

"Ini anu ini anu, bisa gk sih kalau ngomong tuh yang jelas"ketus Yono

"Ish, ini lho. Kayaknya genteng gudang ini bocor deh om. Soalnya tadi kayak ada air yang netes gitu ke muka Fateh"ujar Fateh sembari melihat ke atas

Secara psikologi, Wono dan Yono pun juga ikut melihat ke atas. Layaknya yang dilakukan oleh Fateh saat ini.

Melihat hal itu, Muntaz dan Qahtan pun segera melaksanakan tugas mereka.

"Itu tuh om yang ada kayak basah gitu tuh. Mungkin air yang netes tadi dari situ deh"ucap Fateh masih tetap memandang keatas

ABOUT GEN HALILINTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang