8

32.1K 1K 32
                                    

14 Juli 2020

Rico mencoba mencari keberadaan Caca, gadis itu tetiba hilang entah kemana. Saat di hubungi, ponselnya tidak aktif dan itu semakin membuat dirinya kesal. Kenapa dia harus mengkhawatirkan perempuan itu.

Saat berjalan kearah parkiran kendaraan dirinya mendengar isakan pelan dari arah mobilnya, saat mengelilingi mobil tersebut dirinya melihat Caca tengah berjongkok didepan mobilnya. Bersembunyi dikegelapan, padahal dirinya tau bahwa Caca adalah perempuan yang penakut.

Rico dengan pelan mendekat dan berjongkok di depannya, membelai lembut pundak perempuan itu yang sedikit bergetar, tangan Caca membekap mulutnya sendiri agar suara isakannya tak terdengar orang lain. Rico paling benci saat melihat teman perempuannya menangis, dia tidak tega melihat Caca menangis seperti itu hanya karena cinta.

Rico menuntun Caca agar berdiri, memeluknya dan membelai pelan pundak perempuan itu agar sedikit tenang. Entah apa yang telah terjadi, mereka semua tak tau mengapa Caca bisa menangis seperti ini.

"Co... Gue, cape" Caca berucap pelan, isakannya sudah menghilang.

Dengan tak kalah pelan Rico menjawab "Trus mau apa sekarang?"

"Pulang" Caca semakin memeluk Rico erat, dirinya lelah dan lemas.

"Okey, gue anterin lo balik. Ayok!" Rico mencoba mengurai pelan pelukannya.

"Tapi nanti lo gimana?"

"Gampang, gue bisa langsung balik atau besok pagi kesini lagi. Barang lo tinggal aja, nnati gue suruh linda atau Rara buat beresin" Rico menuntun pelan Caca memasuki mobilnya dan menyusul duduk di balik kemudi.

Dengan pelan Rico mengendarai mobilnya, tak ingin buru-buru. Setidaknya dia bisa lebih lama menemani Caca, dia yakin Caca saat ini butuh teman. Tadi dia sempat mengirim pesan kepada Rara, bahwa dirinya pergi mengantar pulang Caca dan menitipkan semua barang perempuan itu pada Rara.

Rico diam, sedangkan Caca melamun menatap jalanan. Musik jazz mengantar mereka berdua tenggelam dalam pikiran masing - masing. Setengah perjalanan sudah dilalui, kecepatan yang digunakan lelaki itu sangatlah lambat maksimal 60km/jam. Bahkan terkadang hanya 40km/jam. Tak mau mengganggu Caca dengan caranya berkendara, walaupun malam itu jalanan sangat lengang.

Sesampainya di kos Caca, Rico mengantar perempuan itu sampai depan kamar. Walaupun tadi di depan gerbang Caca menolak saat melihat Rico akan mengikutinya, tapi dengan cuek lelaki itu tak mengindahkan penolakannya.

"Tidur, kalo butuh apa-apa lo bisa hubungin gue" Ucap Rico sambil mengacak pelan pucuk kepala Caca.

Caca mengangguk paham dan tersenyum pelan kepada Rico, lalu berbalik membuka pintu dan memasukinya. Setelah Caca masuk dan Rico mendengar pintu itu terkunci, dirinya baru beranjak dari tempat itu, dan kembali ketempat baksos.

Rico sampai di tempat baksos pukul 01.56, terlihat sepi mungkin semua anak sudah menuju alam mimpi masing-masing. Dirinya berjalan pelan memasuki balai warga, mengecek kamar dan tempat tidur yang tersedia, tapi sepertinya sudah tidak ada tempat untuk dirinya. Memutuskan mengambil selimut dan bantal, Rico memilih untuk tidur didalam mobil saja. Dengan pelan lelaki itu berjalan agar tak membangunkan orang lain.

"Gue mau bicara sebentar sama lo" Ucap Dani sedikit mengagetkan Rico, lelaki itu ternyata menunggunya di teras depan balai.

"Gue ngantuk, capek. Besok aja deh, lo juga tidur sanah, besok masih ada baksos lagi" Rici berjalan melewati Dani menuju mobilnya diparkirkan.

Dani kalut, tadi selama rapat berlangsung dia tak bisa berkonsentrasi, Caca tak terlihat sedangkan Rico juga sama, mereka berdua tak ada di tempat. Saat dirinya mencoba bertanya kepada Rara dan Linda, kedua perempuan itu kompak berbalik tanya apa yang telah dia lakukan pada Caca. Dani bingung, bahkan sudah beberapa hari ini dia tak berbicara dengan kekasihnya itu sama sekali, apakah dirinya melewatkan banyak hal. Setelah dia menciba mendesak kedua perempuan itu untuk berbicara, Rara akhirnya berkata bawa tadi Caca menangis dan meminta pulang, sehingga hanya Rico yang bisa mengantar perempuan itu pulang.

Dia Pacarku! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang