11

35.4K 1.1K 27
                                    

2agustus2020

1ribu vote untuk next chapter ya...

Warning 21+
Yang ngga mau baca naena, bisa langsung scrol sampe tanda "baca disini"



====
Dani memangku Caca di pinggir ranjang, sambil terus melanjutkan ciuman mereka. Erangan Caca terdengar saat Dani dengan gemas menghisap dan menggigit pelan pundak halus perempuan itu.

"Kangen ngga sama aku?" Dani berbisik pelan di ceruk leher Caca, sambil menghirup kuat aroma tubuh Caca.

"Kamu nyebelin." Caca memegang kedua pipi Dani, mengarahkan lelaki itu untuk melihat dirinya.

"Maaf." Dani hanya mampu berkata maaf, dirinya tak pantas jika harus mencari alasan lain.

Dani mengecup pelan bibir Caca yang masih cemberut tapi berbeda dengan mata sayu perempuan itu, sangat cantik dan membuat Dani semakin menginginkannya.

Merebahkan Caca di atas kasur dan melihatnya dari atas sungguh menjadi hal yang paling Dani sukai, rambut Caca yang panjang tergerai berantakan, kancing baju yang sudah terbuka, pundak mulus Caca sudah terekspos dengan tali bra yang turun hingga ke lengan, membuat cup bra tersebut sedikit tidak pada tempatnya memperlihatkan puting berwarna pink itu mengintip malu, jangan lupakan bawahan rok yang sudah tersingkap dan memperlihatkan shameless bermotif bunga daisy menyapa penglihatan Dani. Dirinya semakin bernafsu.

"Makin cantik." Ucap Dani memandang mata Caca sambil mendekatkan diri dan melumat bibir Caca dengan bernafsu.

Suhu tubuh Caca semakin meningkat, tubuhnya melenting ke depan meminta lebih akan sentuhan Dani, dadanya membusung saat Dani dengan gemas mengulum putingnya dan memainkan yang satunya dengan cubitan jari telunjuk lelaki itu.

"Dah basah, boleh langsung? Hmmm?" Dani bertanya sambil melirik Caca yang semakin menengadahkan kepalanya, dirinya tak mau melepaskan puting perempuan itu dari mulutnya, sedangnya tangan satunya sudah turun kebawah memastikan kesiapan Caca. Dirinya sudah tak sabar.

Caca diam, hanya mengerang nikmat dan menjambak rambut Dani dengan sedikit kencang saat pacarnya itu sesekali menggigit dan menarik keras putingnya menggunakan gigi.

Dengan cekatan Dani membuka gesper celananya dan menurunkan semua pakaian bawahnya, sambil terus merangsang Caca agar perempuan itu semakin panas dan bernafsu.

"Aku masukin." Dani berbisik pelan tepat di samping telinga Caca, membuat Caca memeluk punggung lebar dihadapannya menantikan penyatuan mereka.

Suara erangan dan desahan terdengar dari mulut keduanya, sesekali bergantian dengan suara decapan dan juga decitan ranjang yang bergerak mengikuti aktifitas kedua manusia tersebut.

Keduanya mengerang keras saat merasakan pelepasan bersama, nafas keduanya terputus-putus, peluh membasahi wajah keduanya, dinginnya pendingin yang menyala tidak mampu membuat Keduanya merasa sejuk.





"Baca disini"

"Bersihin badan dulu bentar, baru tidur." Dani berucap pelan sambil merapikan helaian rambut Caca yang sedikit menutupi wajahnya.

Caca mengangguk pelan dan berdiri dari posisinya, berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Di susul Dani setelah lelaki itu membersihkan kasur yang tadi berantakan.

Walaupun Caca yang terlebih dahulu membersihkan diri namun nyatanya Dani terlebih dahulu selesai dari pada perempuan itu. Caca masih melaksanakan skin care routinenya, sedangkan Dani sudah merebahkan diri di atas kasur sambil menonton movie yang di pilihnya secara acak.

Dia Pacarku! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang