2. Merawat

8.2K 368 7
                                    

Citra dengan sabar menjaga Eric yang sedari lama terus melamun menatap jendela. Posisi Eric membelakangi Citra yang duduk di kursi di samping tempat tidur.

Tak terasa hari sudah siang, jam dinding menunjukkan pukul dua belas lebih tiga puluh menit. Citra bangun dari duduknya menghampiri Eric.

"Tuan, apa anda tidak ngantuk? Ini sudah waktunya istirahat."

Tanpa menunggu jawaban darinya, Citra mendorong kursi roda Eric ke sisi tempat tidur. Citra membantu Eric membaringkan tubuhnya di ranjang. Dengan pelan Citra meluruskan kaki Eric satu per satu.

Dalam hati Citra bertanya-tanya, apa yang sebenarnya pria itu pikirkan. Pandangan matanya kosong dan dia tidak bicara sekalipun.

Citra duduk ke sisi ranjang. Tanpa Eric sadari, Citra sedang memijat kakinya. Eric tidak menyadarinya karena kakinya mati rasa. Dia terhanyut dalam lamunannya menatap langit-langit. Sesekali Citra menatap lekat wajah majikannya itu, dia terkejut saat melihat ada bulir air mata jatuh ke pelipisnya.

Dia menangis

Eric membayangkan masa lalunya ketika bersama kekasihnya, hari-hari yang dipenuhi dengan cinta dan kebahagiaan. Dia terlalu mencintai kekasihnya, hingga akhirnya dia terjatuh sedalam-dalamnya dan membuatnya sakit dan terpuruk sampai saat ini.

Citra yang melihatnya menangis hanya terdiam, dia mengurungkan niatnya untuk bertanya. Citra berharap suatu saat laki-laki itu mau berbagi kesedihannya dengannya. Citra pun kembali memijat kaki Eric. Citra bisa melakukan pijat refleks karena ia pernah di ajari oleh kakeknya, dulu kakeknya adalah seorang ahli terapi dan banyak pasien yang sembuh karena pengobatannya. Citra berharap Eric bisa sembuh dan kembali seperti sedia kala. Setelah selesai, Citra keluar dari kamar Eric, lalu istirahat di kamarnya.

***

Sore harinya..

Citra terbangun dari tidurnya, segera ia beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai merapikan diri, ia kembali ke kamar Eric untuk membantunya ke kamar mandi. Nampak Eric sedang bersandar di tempat tidur.

"Tuan, anda sudah bangun. Mari saya antar ke kamar mandi."

Eric tak menjawab. Citra kembali membantunya untuk duduk di kursi roda, lalu mengantarnya ke kamar mandi. Citra sudah mengisi air ke dalam bak mandi dan beberapa tetes sabun.

"Tuan, biar saya bantu."

"Keluarlah, aku bisa mandi sendiri."

"Tapi.."

"Kau mau melihatku telanjang?"

"Eh.."

Citra akhirnya keluar dan menutup pintu. Sebenarnya ada kesulitan bagi Eric setiap kali dia harus berganti pakaian tapi dia juga tidak ingin selalu menyusahkan orang lain. Dia ingin berusaha sendiri meski dalam keadaannya yang lumpuh ini.

Usai melepaskan semua pakaian yang ia kenakan, dengan perlahan dia memegang pinggiran bathub yang sudah terisi penuh air hangat. Lalu menjadikan kedua tangannya sebagai tumpuan untuk mengangkat tubuhnya dari atas kursi roda dan menyeret tubuhnya masuk kedalam bathub lalu duduk mencari posisi senyaman mungkin.

Late LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang