Tak lama setelah Peter pergi, kembali terdengar suara ketukan pintu. Citra pun membuka pintunya.
Bryan : "Hari ini seru sekali ya kak."
Sora : "Ku bilang juga apa, kita pasti menang."
Bryan : "Lain kali aku akan mengajakmu lagi, kita kalahkan mereka."
Citra yang mendengar obrolan kedua kakaknya itu hanya diam tak merespon.
"Dari mana saja kalian?" tanya ibu mereka
Sora
Anak kedua
Umur 22 tahun
Gadis tomboy dan ahli beladiri.
Suka balapan liarBryan
Anak bungsu
Umur 21 tahun
Punya hobi yang sama seperti kakak keduanya"Ibu tidak tahu lagi harus bagaimana! kalian ini susah sekali di atur!"
Sora : "Ah ibu, namanya juga anak muda."
Bryan : "Iya ibu, hari ini kak Sora menang lagi. Harusnya ibu bangga dong, iya kan kak."
Bryan dan Sora tersenyum lebar saling tos. Sedangkan ibu mereka mengusap ujung kepala frustasi.
"Kau ini, anak perempuan tapi suka balap motor."
Sora : "Mau bagaimana lagi ibu, aku sudah terlanjur suka."
Bryan : "Aku juga. Mumpung kita masih muda kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan. Iya kan kak?"
Mereka berdua kembali tersenyum lebar sambil tos.
"Kalian ini kakak beradik sama saja! Huft!"
***
Klub Malam
Di sebuah ruangan yang sangat besar, begitu ramai dan tidak pernah sepi pengunjung yang datang. Banyak dari mereka yang berpesta ria di iringi oleh musik disko, kegiatan semakin panas dengan pencahayaan sinar lampu-lampu yang berkedip dengan cepat. Banyak juga dari mereka yang lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan memainkan kartu di tangan mereka. Termasuk Peter, ia sedang asyik membanting kartu di meja judi.
"Kau bermain curang!" bentaknya pada lawan di hadapannya
"Aku curang? Kau saja yang payah!"Mark, seorang CEO tampan yang cukup lihai dalam permainan kartu. Untuk sekian kalinya Peter kalah dalam permainan.
"Sial!!" Peter mengacak-acak rambutnya
Sementara, seorang pria sedang duduk menikmati segelas bir di kursi kebesarannya, di temani oleh para wanita cantik.
Leonel, Sang Dewa Judi. Dia telah sukses mendirikan tempat hiburan malam di ibukota. Semasa kuliah S1 di Amerika, dia mengisi waktu luangnya untuk berjudi poker di kasino yang berlokasi tidak jauh dari kampus.
Dia pernah mengikuti kejuaraan pertamanya, saat itu dia berhasil menduduki peringkat ke sembilan dan mendapatkan hadiah uang sebesar USD 1.500.
Setelah mendapatkan gelar Master, dia memutuskan untuk menjadi penjudi profesional dan menjadikan poker sebagai sumber penghasilannya.
"Leo, maukah kau menolongku?
"Apa kau kalah lagi malam ini?"
"Iya, hari ini aku benar-benar sial. Apalagi aku memakai uang adik sepupuku untuk taruhan."
"Memangnya berapa yang kau butuhkan?"
"Jadi, kau mau pinjami aku uang?"
"Hmm, apa adikmu perempuan?"
"Ya, memang kenapa?"
"Berapa usianya sekarang?"
"20 tahun."
Leo tersenyum licik.
"Baiklah, tulis saja berapapun yang kau minta." dia memberikan selembar cek kepada Peter
"Kau serius?"
"Leonel tidak pernah main-main dengan ucapannya."
Akhirnya Peter menulis nominal sebesar 2 milyar dalam cek itu. Tanpa ia sadari, sebuah badai besar akan menimpa adik sepupunya di masa depan.
Tbc
27 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Late Love
General FictionEric Anderson mengalami nasib tragis dalam kisah asmaranya. Lalu suatu hari seorang gadis datang dalam hidupnya dan setia menemani hari-harinya dengan penuh kesabaran. Akankah gadis itu mampu membuat dirinya jatuh cinta lagi? Disclaimer : Ini hanya...