Di tengah obrolan santai dan canda tawa teman-temannya, Bryan membuat semuanya memandang ke arahnya karena tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya.
"Kau mau kemana?" tanya salah satu temannya
"Aku mau pulang." jawab Bryan sembari mengambil kontak di atas meja
"Hah, tumben kau mau pulang duluan. Ini masih terlalu sore Bray."
"Kalau aku bilang, aku mau belajar. Apa kalian akan percaya padaku?"
"Hahaha." semuanya menanggapi gurauan Bryan dengan terkekeh ria
"Tuh kan, kalian semua tidak ada yang percaya." Sorot mata Bryan beralih kepada sang kakak yang berada di kursi yang tidak cukup jauh "Kak! Aku pulang duluan!"
Sora hanya diam memandang sang adik yang berjalan pergi dari tempat itu. Entah apa yang Bryan pikirkan dia berbeda dari biasanya, anak itu pergi duluan padahal masih belum terlalu larut.
Decitan ban yang bergesekan dengan aspal membuat dia sadar, bahwa dia sedang melamun. Bryan terkejut ketika dia menabrak seseorang. Bryan turun dari motornya, menghampiri seseorang yang ternyata seorang gadis.
"Maaf, aku tidak sengaja." Bryan berdiri di hadapan gadis itu, dia juga mendengar rintihan yang keluar dari gadis itu. Perlahan tapi pasti, gadis itu mendongak dan mendapati Bryan sedang berdiri tegap di hadapannya.
"Kamu tidak apa-apa?"
Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut gadis itu. Rintihannya masih terdengar jelas di telinga Bryan.
"Ada luka, perlu di perban?" tanya Bryan ketika melihat ada luka di bagian siku dan lutut gadis itu.
"Tidak apa, hanya luka kecil." Gadis itu bangkit dengan susah payah. Nyeri di siku dan lututnya semakin terasa ketika di gerakkan.
"Sakit sekali." batinnya
"Aku bantu ya." Bryan membantu gadis itu berdiri. Gadis itu tidak menolak, karena memang kakinya teramat sangat sakit karena di gerakkan.
"Maaf ya, gara-gara aku kamu terluka."
"Tidak apa-apa. Aku yang menyebrang tidak hati-hati." Gadis itu hendak pergi, namun tangan Bryan menahannya.
"Ayo ku antar pulang."
"Tidak perlu, rumahku dekat dari sini."
Akhirnya Bryan membiarkan gadis itu pergi seorang diri, berjalan kaki dengan agak sempoyongan karena menahan nyeri. Bryan yang tidak tega melihatnya, akhirnya dia membuntuti gadis itu. Bryan mengendarai motornya dari arah belakang gadis itu dengan lambat.
"Jadi cewek itu tinggal disini." gumam Bryan ketika berhenti didepan sebuah kontrakan
Bryan turun dari motor, melangkah pelan menuju kontrakan itu lalu dengan nekad dia membuka pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Late Love
General FictionEric Anderson mengalami nasib tragis dalam kisah asmaranya. Lalu suatu hari seorang gadis datang dalam hidupnya dan setia menemani hari-harinya dengan penuh kesabaran. Akankah gadis itu mampu membuat dirinya jatuh cinta lagi? Disclaimer : Ini hanya...