8. Luka Masa Lalu

4.6K 210 10
                                    

Malam itu Sora merayakan kemenangannya bersama Bryan, tak lupa juga mengajak teman-teman mereka untuk ikut bergabung. Untuk urusan bersenang-senang Sora lebih suka mengajak teman laki-lakinya karena sifatnya yang tomboy. Meskipun begitu dia tetap punya teman perempuan, namun tidak sebanyak teman prianya. Mereka berkumpul di sebuah klub, tempat yang ramai dengan dentuman musik remix dan bau alkohol yang menyengat. Biarpun begitu, Sora masih tahu batas. Dia tidak sampai menenggak minuman keras hingga mabuk.

"Pasti pecundang itu sekarang sangat kesal." ujar Sora kepada teman-temannya

"Martin bukan lawan yang mudah. Kau sangat hebat bisa mengalahkannya." balas salah satu kawannya

"Apalagi dia di kalahkan oleh seorang wanita, dia pasti kesal sekali." teman yang lain ikut menyahut

"Astaga, bahkan aku tidak ingat teman kita yang satu ini seorang wanita." candaan teman lainnya sontak membuat semuanya tertawa bersamaan

Sora hanya menunjukkan respon datar, dia tetap fokus menghisap rokok lalu menyembulkan asapnya keluar.

Sementara di tempat lain, Eric tengah duduk di kursi roda menghadap keluar jendela namun pikirannya terbang kemana-mana. Untuk sesaat dia lupa masa lalunya, beralih memikirkan seorang gadis yang sudah satu minggu ini mengisi hari-harinya. Dia teringat senyumnya, tawanya, semua terlihat manis dari gadis itu. Entah mengapa dia merindukannya. Dia ingin malam ini segera berganti pagi.

Di waktu yang bersamaan, seorang wanita paruh baya tengah tersenyum sendirian. Sambil memegang album foto, membuka lembaran demi lembaran yang membuat bibirnya terus menyunggingkan senyum.

Setiap membuka lembaran album itu, dia mengingat potongan kenangan di masa lalunya. Foto bersama sang kekasih adalah bukti, bahwa dia pernah melewati kisah indah di masa muda.

Dalam foto itu, Helen dan Thomas tampak mesra. Helen melingkarkan lengannya pada lengan pria itu dan keduanya tampak bahagia. Berpose mesra dengan mengenakan gaun putih sambil memegang bunga.

Pria itu juga tak kalah mempesona, mengenakan tuxedo warna hitam membuatnya terlihat gagah dan tampan. Pasir putih dan hempasan ombak mendukung foto prewedding tersebut tampak elegan. Helena sangat bahagia saat itu, hingga seorang wanita datang dan mengacaukan segalanya.

Plakk!!

Pertemuan yang berakhir perpisahan meninggalkan luka yang mendalam. Meskipun luka itu dapat sembuh secara perlahan, namun tetap saja luka itu meninggalkan bekas. Dan itulah yang terjadi pada Helena sampai sekarang.

"Kau tega padaku Thomas! Apa salahku! Kenapa kau tega melakukan ini!" ujar Helena berujung tangis yang mulai pecah

Di belakang Thomas, terlihat seorang wanita cantik sedang berdiri. Memperhatikan kedua pasangan itu bertengkar karena dirinya. Dia tak ikut merespon, hanya berdiam diri dengan tenang. Namun dalam hatinya, dia ingin pria itu mengakhiri hubungannya dengan calon istrinya. Dia menjalin hubungan gelap bersama sang kekasih sebelum hari pertunangan berlangsung. Thomas mengenalnya ketika pertemuan rapat dengan klien, kebetulan gadis itu juga ikut karena dia adalah seorang sekretaris. Pada saat itu, tatapan matanya yang menggoda membuat Thomas ingin mengenalnya lebih jauh.

"Kau!" Helena menatap Thomas tajam.

Pria itu tidak tahu harus berkata apa. Dia tidak berniat untuk meninggalkan Helena, namun siapa sangka, wanita itu tiba-tiba datang ke rumahnya. Bertepatan ketika dia sedang berciuman dengan sang kekasih di ruang tengah.

"Tiga hari lagi kita menikah. Tapi kau malah berhubungan dengan wanita lain!" Helena berbicara dengan nada meninggi sambil menunjuk ke arah wanita yang berdiri di belakang calon suaminya.

"Maaf, maafkan aku. Aku tahu aku salah. Tapi aku juga tidak bisa meninggalkan dia." ujar Thomas dengan lirih

Helena terkejut, dia tak menyangka dengan reaksi pria di hadapannya ini. Calon suaminya lebih memilih wanita lain dibanding dirinya? Helena mengusap keningnya frustasi.

"Jadi, kau lebih memilih jalang itu? Ok. Kalau itu pilihanmu. Tapi aku pastikan kau akan menyesal!"

Setelah mengatakan itu Helena berlalu. Tidak terasa airmata kembali membasahi wajah cantiknya. Wanita itu masih memikirkan masa lalu yang sudah lama ia kubur. Namun karena pria itu tiba-tiba datang, goresan luka itu kembali terbuka.

"Aku juga, masih mencintaimu Thomas. Tapi aku masih ingat, penghianatan yang pernah kau lakukan padaku. Aku tidak bisa memaafkanmu."

Thomas

Helena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Helena

Helena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vera

Vera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Tbc
Jumat, 31 Juli 2020.

Late LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang