"Akhirnya kau membawa adikmu kemari." Leonel beranjak dari kursi kebesarannya, mengamati Citra dari wajah sampai ujung kaki yang seakan tergoda ingin memangsa.
"Kau boleh pergi sekarang." Perintah Leonel pada Peter
"Tapi, setelah ini apa yang akan kau lakukan pada adikku?" Tanya Peter
Leonel menatap Peter dengan sorot mata kesal. Tanpa menjawab pertanyaannya, salah satu bodyguardnya yang memukul Peter sebagai jawaban.
"Ternyata kau sangat bodoh. Apalagi yang mau ku lakukan, tentu saja aku akan menjadikan adikmu ini sebagai wanitaku." Jawab Leonel seraya tersenyum pada Citra
"Kak, sebenarnya ini ada apa? Apa maksudnya ini?" Tanya Citra panik sambil mengguncang lengan Peter
"Maafkan aku Citra, aku terpaksa melakukan ini. Aku punya hutang yang tidak bisa ku lunasi, jadi aku terpaksa menyerahkanmu untuk bekerja padanya."
Citra seketika membeku akan ucapan Peter. Dengan cepat dia melangkah pergi namun Leonel segera menarik lengannya.
"Kau mau kemana cantik?"
"Lepaskan aku!"
"Bawa dia masuk." Titah Leonel kepada bodyguardnya untuk membawa Citra kedalam sebuah kamar yang cukup luas. Kamar itu menjadi penjara untuknya, dimana dia tidak akan bisa kabur karena dikunci dari luar dan dijaga dengan pengawasan yang ketat.
***
Keesokan harinya..
"Ibu, Citra mana? Kenapa dia belum datang juga." Tanya Eric di meja makan
"Ibu juga heran Eric. Tidak biasanya dia terlambat."
Hingga sore hari, Eric terus merenung diluar rumah, menunggu kedatangan Citra, namun gadis itu tidak kunjung datang.
"Kenapa perasaanku jadi tidak enak."
***
Pada malam harinya, Helena memutuskan untuk pergi ke rumah tante Citra yang kebetulan ada Bryan, Sora dan Peter ikut menyambut kedatangannya.
"Tifany, aku datang kemari untuk mencari Citra. Karena hari ini dia tidak datang ke rumahku. Apa Citra sakit?" Tanya Helena
"Aku bingung Helena. Dari semalam Citra menghilang." Jawab Tifany
"Apa!!" Helena terkejut dengan mata membelalak
"Kalau dia pergi, dia pasti akan membawa bajunya kan. Tapi semua barang-barangnya masih ada dikamarnya." Ujar Tifany
Peter yang mendengar percakapan ibunya dan Helena merasa panik. Namun dia tetap saja berpura-pura seakan tidak tahu apa-apa.
"Kami sudah mencarinya kemana-mana, tapi kami tidak menemukannya." Imbuh Tifany
Mendengar hal itu, Helena memutuskan untuk pulang ke rumahnya dan memberitahu putranya.
"Apa! Citra menghilang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Late Love
General FictionEric Anderson mengalami nasib tragis dalam kisah asmaranya. Lalu suatu hari seorang gadis datang dalam hidupnya dan setia menemani hari-harinya dengan penuh kesabaran. Akankah gadis itu mampu membuat dirinya jatuh cinta lagi? Disclaimer : Ini hanya...