11

5.3K 659 167
                                    

"Benar-benar menakjubkan! Aku dilayani seperti raja di istana. Kami disambut sepulang memancing dan dihidangkan dengan berbagai macam makanan. Ya ampun, Ji! Tiga hari sebenarnya tidak cukup. Tapi ayahmu sudah merengek minta pulang." Hoseok berceloteh panjang lebar tentang liburannya selama tiga hari dengan Seojoon. Semua fasilitas yang disediakan Taehyung membuat pria itu tidak berhenti mengoceh dan itu sudah berlangsung selama setengah jam.

Jiyeon menyibak halaman novel di tangannya, masih betah berdiri sembari bersandar pada rak ke dua bagian paling sudut toko buku ayahnya. "Kau meminta kontak salah satu dari mereka?" tanya Jiyeon santai dengan mata yang masih berfokus pada rentetan tulisan dan telinga yang mendengarkan suara Hoseok yang antusias.

"Tentu saja tidak, kau pikir aku pria murahan? Gadis-gadis yang datang ke toko ini cukup membuatku pusing dengan meminta nomorku."

"Benarkah? Tapi, saat aku datang aku mendengarmu berbicara dengan seseorang yang kau hubungi dan membahas tentang akan kembali liburan untuk memancing," jelas Jiyeon dengan tersenyum tipis.

"Ey! Itu ayahmu yang menyuruhku menghubungi mereka. Aku sebagai bawahan,'kan menurut saja," elak Hoseok. Sementara Jiyeon hanya memggeleng dan melanjutkan bacaannya.

Ia dan Taehyung kembali pagi tadi ke Seoul. Namun bukannya langsung mengantar Jiyeon pulang, pria itu malah membawa Jiyeon dulu ke apartemennya. Berisitirahat setelah perjalanan mereka yang cukup jauh. Dan Taehyung yang bersikeras mengantarkan Jiyeon sore hari sekaligus meminta maaf pada Seojoon karena membawa Jiyeon lebih dari waktu yang ditentukan. Lantaran Taehyung yang meminta waktu libur tiga hari diperpanjang menjadi lima hari. Kendati itu tidak dipermasalahkan oleh Seojoon.

Dan kini pria itu tengah menemani Seojoon entah kemana sedari satu jam yang lalu. Padahal Jiyeon tahu jika Taehyung pasti sangat lelah karena mereka baru saja kembali dari resort dengan Taehyung yang mengemudi sendiri.

"Kau bagaimana? Apa terjadi sesuatu selama liburanmu?" tanya Hoseok dengan nada menggoda.

"Sesuatu seperti apa maksudmu?" Jiyeon balik bertanya tanpa niat melepaskan atensinya dari novel yang di tangannya.

"Sesuatu seperti, hawa dingin yang mendadak panas ... di bawah selimut, atau di kamar mandi. Meja makan juga ... liburan lima hari dan menginap dalam satu kamar ... " Hoseok membiarkan ucapannya mengambang. Karena dirasa Jiyeon sudah menangkap jelas maksud perkataannya.

"Menurutmu apa yang dilakukan pria seperti Kim Taehyung itu padaku?" Bukannya menjawab, Jiyeon kembali bertanya. Membiarkan pikiran mesum Hoseok berkeliaran kemana-mana. "Bawah selimut, kamar mandi, dan meja makan terlalu biasa, bukan?" Menutup novel yang belum selesai dibacanya, Jiyeon melangkah menghampiri tempat duduk yang biasa ditempati ayahnya. "Resort di tengah-tengah hutan tentu banyak spot yang akan mendukung kegiatan seperti itu."

"Tempat terbuka?! Kau sungguh liar, Jiyeon!" pekik Hoseok selesai menyusun bukunya. Dengan pandangan mata kagum, ia berjalan mendekati Jiyeon yang duduk dengan santai. "Pantas saja dia menambah liburannya, dasar kau mesum juga ternyata."

"Siapa yang mesum?" Suara Seojoon menghentikan kalimat frontal yang terjebak dalam bibir Hoseok. Pintu toko kembali terbuka dan Taehyung masuk dengan membawa dua kotak donat beserta minuman.

"Hoseok bilang Ayah memintanya menghubungi wanita yang melayani kalian saat liburan kemarin." Dengan jahilnya, Jiyeon menanyakan hal yang mereka bicarakan tadi.

"Aku?" Seojoon melirik putrinya dan Hoseok yang gelagapan.

"Kapan aku bilang begitu?! Bukan itu maksudku tadi," cetus Hoseok mencoba mengelak sembari benaknya bekerja mencari alasan yang tepat.

Namun belum sempat Jiyeon bersuara, Taehyung menyela dengan cepat untuk mengisi perut mereka dengan donat yang ia dan Seojoon bawa. Tentu saja seperti biasa, Hoseok selalu melemparkan lelucon garing yang entah kenapa bisa membuat Seojoon tertawa, bahkan Taehyung sampai terpingkal-pingkal memegangi perutnya yang keram. Sementara Jiyeon tidak berniat sama sekali menceburkan diri pada suasana absurd yang membuatnya menggelengkan kepala.





Vespertine✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang