14

4.4K 598 136
                                    

Dua hari tanpa Taehyung ternyata benar-benar berat, kemarin pria itu hanya menghubunginya saat akan makan siang. Hanya selang beberapa menit yang terasa begitu singkat sebelum suara pria meminta Taehyung menemui kliennya. Jiyeon merasa Taehyung pun tidak makan dengan baik di sana.

Dan hari ini Taehyung hanya mengabarinya melalui pesan singkat yang mengatakan jika akan menambah satu hari lagi di Busan karena ada beberapa kendala yang menghambat kepulangannya. Dan Jiyeon berkata tidak mempermasalahkannya kendati rasa rindunya kini semakin menjadi-jadi.

Lamunannya terenggut kala Minah masuk membawa beberapa pakaian yang akan dikenakan Jiyeon untuk pemotretan kali ini. Tiga pakaian tidur yang membuat Jiyeon mengerenyitkan alisnya bingung. "Kenapa ini?"

"Ini pakaian untuk pemotretanmu, Ji," balas Minah menyodorkan satu pakaian.

"Kenapa pakaian tidur?"

"Kau tidak tahu apa konsepnya sekarang?" sela Hyunjin yang baru saja datang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Dan gelengan bingung dari Jiyeon membuat Hyunjin dan Minah saling berpandangan untuk sesaat. "Ranjang," balas Hyunjin singkat.

"What?!"

"Beruntung pakaianmu lengkap, Dear. Aku tidak bisa membayangkan akan mengambil fotomu yang hanya berbalut dalaman."

"Tapi—"

"Konsepnya sudah ditentukan untuk bulan pertama. Dan aku dengar Taehyung sudah membuat konsep lain bulan berikutnya," potong Hyunjin sebelum Jiyeon menyudahi kalimatnya.

Jiyeon menghela nafas pelan, mengambil pakaian dari tangan Minah dan berjalan masuk ke dalam ruang ganti. Ini demi majalah Taehyung, Jiyeon sudah mendapatkan bayaran di awal. Jadi, bagaimana pun sistem kerjanya, Jiyeon akan melakukannya dengan sebaik mungkin.

Pakaian tidur pertama berbentuk kimono merah berbahan satin yang panjangnya mencapai lutut Jiyeon, namun bagaian depannya memperlihatkan dalaman dengan tali kecil pada kedua bahunya.

Sementara Mingyu hanya mengenakan celana pendek tanpa atasan. Rambut pria itu dibuat sedikit basah dan ditata sedemikian rupa yang membuat wajahnya terlihat seksi. Pun dengan rambut Jiyeon yang tidak jauh berbeda.

Keduanya naik ke atas tempat tidur yang beralaskan bed cover hitam yang begitu lembut saat bersentuhan dengan lutut telanjang mereka.

Mingyu mengambil posisi setengah berbaring dan bersandar pada kepala tempat tidur. Pun Jiyeon yang mengikuti arahan dari staf untuk merapat ke sisi kiri Mingyu dengan lengan kiri yang merangkul bahu kanan pria itu.

Semua terbilang lancar dan Hyunjin tidak memberi protes apapun karena Jiyeon yang mulai terbiasa dengan patner kerjanya ini. Namun gadis itu cukup kesulitan saat staf meminta mereka melakukan pose yang lebih intim lagi. Terlalu banyak kulit yang bersentuhan hingga Hyunjin akhirnya meminta waktu sebentar untuk Jiyeon. Meminta gadis itu sedikit lebih tenang agar hasilnya memuaskan.

"Bisa kita mulai lagi?" tanya Hyunjin pada Jiyeon dan Mingyu yang masih mencoba menjalin chemistry melalui mata mereka. Setelah anggukan pasti dari Jiyeon, semua staf kembali bersiap pada posisi semula.

Kali ini Jiyeon berada di bawah dengan kedua lengan yang mengalung di leher kokoh Mingyu. Tatapan mereka masih mengunci satu sama lain,  dengan tangan kiri Mingyu yang menetap di pinggang ramping Jiyeon. Pun wajah yang kian mendekat dan pria itu kehilangan kendali dirinya saat tenggelam dalam iris pucat milik Jiyeon. Aroma manis dari tubuh Jiyeon membalut keduanya, mengobrak-abrik syaraf Mingyu hingga bibir itu mendekat untuk bertemu dengan ranum lembut Jiyeon bahkan sebelum Mingyu sempat mencegatnya.

Vespertine✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang