Ternyata Kim Taehee semakin gencar menekan Jiyeon. Tidak pernah setengah-setengah dalam usahanya untuk menyingkirkan Jiyeon dari Taehyung. Dan kini tersebar rumor mengenai Park Youmi; ibu kandung Jiyeon yang sudah Jiyeon duga akan menjadi batu sandungan besar untuk karirnya. Baru saja pihak produksi film melakukan konfirmasi pemain yang bergabung. Sekarang beredar rumor mengenai ibu kandung salah satu pemain yang bergabung di film tersebut.
"Kau tidak apa-apa?" Mingyu memberikan sebotol air mineral ke hadapan Jiyeon. "Tenang saja, direktur tengah mendiskusikannya."
Tidak ... Jiyeon tidak akan pernah bisa tenang. Ini sama saja memperburuk hubungannya dengan Taehyung. Semua terbongkar, kelakuan memalukan Park Youmi terkuak dan menjadi konsumsi publik.
"Ji? Aku tidak tahu kebenarannya, tapi seburuk apapun kelakuannya, dia tetap ibumu, bukan? Tidak mungkin seorang anak membenci ibunya sendiri, begitupun sebaliknya."
Wajah Jiyeon terangkat menatap pada sepasang mata tajam milik Mingyu. Pria itu menautkan kedua tangannya pada tangan Jiyeon. "Ada, dan itu aku. Aku membencinya sampai aku bisa gila jika menyebut namanya."
Pria itu menggeleng pelan, mengembangkan senyumannya dengan tatapan yang melembutkan seiring meluncurkan kata perkata, "Kau bisa bilang kau membencinya, kau terlihat seolah-olah kau membencinya. Namun aku bisa membaca betapa khawatir-nya kau tadi saat berita itu diluncurkan. Bukan khawatir pada karirmu, tapi kau khawatir dengan keadaannya."
"Kau pikir kau siapa?! Jangan bersikap seolah-oleh kau tahu semua tentangku!" Entah karena apa, Jiyeon terdorong untuk marah.
"Lihat bukan? Kau bersembunyi di balik semua kata-kata tajammu."
"Kim Mingyu!"
"Jiyeon ... sudah saatnya kau berdamai dengan masa lalumu."
Jiyeon menepis kasar tangan Mingyu yang sedari tadi menggenggamnya dipangkuan gadis itu. "Kau terlalu ikut campur, Brengsek!"
Selepas mengeluarkan kata-kata kasarnya, Jiyeon berdiri dan pergi membawa serta emosi yang terbangun sejak tadi. Beruntung mereka baru saja menyelesaikan syuting untuk hari ini, ia berniat akan tidur seharian di apartemen. Kepalanya sakit sekali. Berdoa saja tidak ada gangguan untuk istirahat singkatnya sebelum kembali besok pagi untuk melanjutkan syuting.
•|•
Seperti rencananya tadi, Jiyeon benar-benar terlelap sesampainya di kamar apartemen. Mungkin karena kelelahan dan secara emosional ia lebih tertekan. Terhitung sudah 4jam gadis itu tertidur sepulang dari lokasi syuting. Dan sekarang sudah pukul 8 malam. Hingga saat Taehyung baru saja memasuki kamar, Jiyeon tidak menyadarinya sama sekali.
Pria itu tersenyum dan berjalan ke kamar mandi, membersihkan dirinya dan bersiap masak untuk makan malam mereka. Terlihat sekali jika gadisnya lelah luar biasa sampai tidak menyadari kehadirannya.
Setelahnya, pria itu membangunkan Jiyeon. Mengusap pipi lembut sang jelita dan menghujani wajahnya dengan kecupan ringan. Membuat tidur Jiyeon terganggu hingga membuka kelopak matanya.
"Kapan kau pulang?" tanyanya dengan suara serak bangun tidur.
"Dari tadi, Baby. Mandilah selagi aku menyiapkan makan malam untuk kita."
Jiyeon menoleh demi melirik jam digital di atas nakas. Gadis itu menghela nafasnya dan tangan yang terangkat naik untuk mengusap matanya. " Biar aku yang masak, Tae. Tunggu sebentar."
"Ji ... mandilah, aku yang akan memasak."
Pria itu menarik kedua lengan gadisnya hingga terduduk. Mengecup singkat ranum Jiyeon sebelum keluar dari kamar. Membiarkan gadis itu membersihkan diri, sementara ia akan memasak di dapur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vespertine✔
RomantikaLife is too short for shitty sex and bad relationships. So go find someone who fucks you right and treats you how you deserve to be treated