Siapin cemilan sama minuman ya,
Bakalan panjang nih, kek perjalanan cinta aku ketemu wonu😚3600words loh :" 😅
//
Taehyung menelan kecewa, kepergiannya untuk menemui Jiyeon tidak membuahkan hasil. Rumah itu kosong dan menurut tetangga yang pria itu tanyai, Jiyeon dan ibunya beserta seorang pria yang Taehyung yakini adalah Mingyu, pergi dua hari yang lalu. Mereka tidak memberitahu kemana karena terlihat tergesa dan pergi begitu saja.
Rasanya air mata pun tidak bisa lagi keluar untuk menangisi penyesalannya. Untuk kesekian kalinya, pria itu gagal. Dan ini sudah hampir minggu berlalu semenjak ia memfokuskan untuk mengerahkan seluruh orang kepercayaannya mencari keberadaan Jiyeon.
Kakinya melangkah gontai menyusuri koridor rumah sakit, karena hari ini ibunya akan membuka perban yang membalut matanya usai operasi beberapa hari yang lalu.
Pandangannya kian hari kian redup menatap dunia, juga hatinya yang terasa kosong. Kembali teringat akan Jiyeon selalu berhasil membuatnya terpukul dengan berbagai penyesalan yang mengepung hatinya.
Wajahnya terangkat begitu mengayunkan daun pintu dan membukanya, masuk dan menatap ayah dan ibunya bergantian.
"Siapa?" Suara Taehee menggema di ruangan dengan aroma khas ini. Maklum saja, mata masih dibalut perban hingga dokter nantinya yang akan melepas.
"Aku, Bu."
Bibir tipisnya tersenyum merekah mendengar suara sang putra yang menyahut tanyanya. Sementara Kim Rain memberi jarak agar Taehyung bisa mendekat pada Taehee yang sudah merentangkan kedua lengannya, ingin memeluk putra semata wayangnya.
"Syukurlah kau datang, kata dokter sebentar lagi perbannya akan dilepas. Ibu ingin melihatmu dan ayahmu terlebih dahulu."
Meski membaik, hubungan ibu dan anak itu belum melunak sepenuhnya. Memang pernikahan itu dibatalkan, namun tidak ada jaminan jika Taehee akan melakukan hal yang sama jika Jiyeon kembali datang.
Taehyung tidak peduli, persetan apa yang akan Taehee lakukan nanti. Yang ingin ia lakukan sekarang hanyalah menemui Jiyeon dan mengikatnya dalam tali pernikahan. Ada calon bayi yang mereka nantikan, dan begitu banyak yang harus mereka luruskan untuk memulai semuanya dari awal.
Berharap adanya kesempatan kedua dari Jiyeon, dan Taehyung akan melakukan apapun untuk mendapatkannya. Tidak ingin lagi berbuat bodoh dengan melepaskan sang jelita.
Selang beberapa menit, dokter yang menangani ibunya menghampiri bersama dua orang perawat yang mengekori. Menyapa Taehee yang menyambut dengan antusias karena tahu sebentar lagi ia bisa kembali melihat.
Baik Taehyung dan Rain memberi ruang agar dokter tersebut bisa melakukan tugasnya. Dengan hati-hati membuka lilitan perban itu hingga kedua kapas yang menutupi indera penglihatan Taehee juga dilepas. Dan kelopak mata itu perlahan terbuka, mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina. Semua menunggu, apa kornea baru bisa berfungsi dan Taehee bisa melihat lagi.
"Apa yang Anda lihat, Nyonya Kim?" Suara sang dokter membuat iris hitam itu tertuju padanya. Disusul senyuman yang langsung ditutup dengan telapak tangan.
Ya ... mata Taehee dapat berfungsi dengan benar. Operasi berjalan lancar dan kini Taehee tidak akan menjerit frustasi lagi kala terbangun dengan pandangan gelap.
Tidak hentinya senyum membingkai wajahnya, juga air mata yang turut serta menggambarkan betapa bahagianya wanita itu sekarang. Memeluk sang suami dan putranya bergantian.
Taehyung senang, namun tidak bisa ditampik jika hampa itu masih kuat terasa. Hanya Jiyeon yang bisa memperbaiki hatinya. Membayangkan jika Jiyeon akan mencaci maki dan memberi segala batasan keras yang bahkan lebih tegas dari sebelum pertemuan mereka, dan Taehyung pasrah menerima. Ia akan berjuang lebih kuat lagi dari sebelumnya. Demi membuat Jiyeon percaya lagi, dan demi anak yang tengah dikandung sang jelita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vespertine✔
Storie d'amoreLife is too short for shitty sex and bad relationships. So go find someone who fucks you right and treats you how you deserve to be treated